"Hei, Sabo. Jika kita bertemu kembali nanti ... tolong pergilah."
kata-kata itulah yang selalu terngiang di benak seorang Akaime (name) setiap kali gadis itu tidur.
(name) tidak tahu itu suara siapa. Dia juga tidak tahu siapa itu 'sabo'. Dan (name)...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Maksudnya apa begitu, Sabo?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hedeuh, kelakuan anak bungsu Shirohige nih.
Hmmm. Yah, cuman mau bilang. Mungkin fanfic ini agak terlantar untuk beberapa saat, juga yang Can I Live? Juga akan terlantar lagi.
Jujur, deh. Gimana sih pendapat kalian tentang fanfic ini? Soalnya rasanya kayak GK dinantikan banget nih fanfic.
Atau kalian lebih suka fanfic ini ditutup aja? Hanya yang Can I Live yang dilanjutkan?
Haha, dahlah. Ku gila karena tugas.
Intinya, aku cuman mau tanya pendapat kalian tentang fanfic ini. Dah, itu aja. Terimakasih udah menemani cerita ini. Saya tahu saya tidak berbakat dan cerita saya membosankan jadi terimakasih sudah mau membaca karya tidak berharga ini.
Mungkin, sampai disini saja kisah (Name).
Atau aku harus memanggilnya sebagai (identitas asli (Name)).
