Rainbase

814 125 9
                                    

Pasukan Milion terus berdatangan mengejar keduanya.

"Tembak mereka! Itu Putri Vi-"

Sebuah angin tebasan membuat orang yang berbicara terpental dengan luka sayatan di dadanya bersamaan dengan lukanya yang menutup.

"Menyingkirlah dari kami, sialan!" Seru (Name) kesal lalu mengeluarkan jurus tebasan dari jarak jauh.

Namun seolah tuli. Pasukan Milion itu terus berdatangan.

"(Name)-san, gawat! Ada angkatan laut yang mengarah kemari!" Seru Vivi setelah menghalau pedang yang nyaris mengenainya.

(Name) melirik sekilas ke arah angkatan laut. Netranya lalu mencari keberadaan air yang cukup untuk salah satu jurusnya. Begitu ketemu, gadis itu melambaikan sebelah tangan.

Splash.

Air itu bergerak, mengelilingi keduanya dalam bentuk kubah sempurna.

Air itu tipis namun itu lah fungsinya. (Name) tidak menggunakannya untuk pertahanan tapi penyamaran. Kubah air ini akan memantulkan pemandangan sekitar sehingga seolah-olah keduanya menghilang padahal masih ada di depan mereka.

Kericuhan jelas terjadi karena mangsa kedua belah pihak tiba-tiba menghilang. Sebelum mereka menyadari apa yang terjadi, (Name) mengeluarkan sepasang sayapnya lantas meraih kedua tangan sang putri, membawanya terbang bersamaan dengan air yang bergerak menutupi bagian bawah sehingga mereka sempurna terlindungi oleh bola air yang memproyeksikan sekitar.

"Vivi, kita akan terbang. Kau bisa bertahan?" Tanya (Name).

"Ya." Jawab Vivi.

Sementara itu, di ruang bawah tanah Raindiners.

Nami dan Usopp tengah ketakutan karena Crocodile menunjukkan dirinya.

"Jadi, dia adalah salah satu Shicibukai?" Tanya Zoro sambil memandang Crocodile.

Smoker menatap Crocodile tidak senang. "Sudah kuduga, kau itu jahat."

"Ah, aku pernah mendengar tentangmu, Smoker-kun. Sejak awal kau memang tidak percaya padaku. Tapi, kau memang benar. Smoker, aku ingin membuatmu seolah-olah mati kecelakaan. Aku akan bilang kau telah berjuang dengan baik dalam menangkap Mugiwara no Ichimi. Aku tak tahu apa alasanmu datang kemari. Pasti ingin memeriksa ku 'kan? Soalnya Pemerintah Dunia tidak mungkin mengirimmu ke sini karena aku sudah dipercaya sebagai Shicibukai." Kata Crocodile dengan angkuhnya.

Luffy meninju tanah dan berusaha bangkit. "Jadi, kau yang bernama Crocodile?!" Pekik Luffy.

"Hm?" Crocodile menatap Luffy. Sejenak wajahnya tidak terlihat senang.

"Omae! Ayo bertarung~" Luffy kembali lemas karena memegang jeruji penjara yang terbuat dari Kairoseki.

Apa benar (Name) memilih orang bodoh ini sebagai kaptennya? Pikir Crocodile sambil menatap datar kebodohan Luffy.

"Sudah ku bilang jangan pegang besinya!" Pekik Usopp garang.

"Mugiwara no Luffy, hebat juga kau sampai disini. Sebentar lagi kau akan ku kirim ke neraka. Dengan begitu, Akaime akan mau menjadi pasanganku. Tapi itu bisa di urus nanti-nanti. Saat ini, Tamu Kehormatan belum datang." Kata Crocodile.

"Tamu Kehormatan?" Tanya Nami.

"Pasangan?" Tanya Luffy dengan dahi berkerut tidak senang. Diam-diam Smoker dan Zoro juga menatap Crocodile tidak senang.

"Apa maksudmu dengan pasangan?! (Name) itu nakama-ku tahu!" Amuk Luffy tapi lalu lemas karena memegang jeruji besinya.

Crocodile menyeringai. "Tak perlu buru-buru, aku sudah meminta patnerku untuk mengundangnya kemari. Tapi." Crocodile berjalan mendekat dan mensejajarkan wajahnya dengan Luffy. Raut wajahnya berubah marah. "Sebenarnya apa yang sudah kau tawarkan padanya hingga dia memilih orang lemah seperti mu, Mugiwara? Akaime bahkan terang-terangan menolak tawaranku. Ku akui, dengan kecerdasan dan kemampuannya, akan buruk bagiku. Katakan padaku, Mugiwara. Apa yang kau lakukan hingga dia percaya bahwa kau layak menjadi kaptennya?"

Luffy menatapnya lama. "Tidak ada. (Name) ingin mencari orang bernama Sabo dan aku mengajaknya. Dia setuju jadi dia sekarang nakama-ku." Jawab Luffy tegas.

Crocodile menatapnya seolah itu hanyalah candaan. "Kau pikir tawaran sesederhaan itu mampu menggerakkan hati iblis sepertinya? Demi kebaikan bersama, lebih baik kau mengeluarkan orang sepertinya dari kru mu, Mugiwara."

"Aku menolak! (Name) adalah nakama-ku!" Ucap Luffy tegas tapi kemudian kembali loyo karena memegang jeruji penjara.

"Terserah. Aku mengatakannya berdasarkan pengalaman karena sekarang aku ingat kapan dan dimana aku melihat mata darah itu." Kata Crocodile lalu berjalan menjauh.

Zoro yang sedari tadi hanya diam kini bersuara. "Kau hanya ingin menjadikan pasangan atau apalah kan? Makanya kau menyuruh Luffy mengeluarkan si Tupai itu dari kru?"

Netra Crocodile bersitatap dengan sang pendekar pedang. Sorot matanya terlihat amat serius.

"Aku sudah tidak menginginkan iblis itu untuk menjadi pasanganku. Lagipula, dia memang benar-benar iblis."

Nami, Usopp dan Smoker sampai terdiam. Mereka bisa merasakan keseriusan Crocodile.

Crocodile lalu berjalan keluar. "Aku akan segera kembali. Mau bagaimanapun, Akaime itu merepotkan."

Setelah kepergian Crocodile, ruangan itu kembali hening.

***

(Name) dan Vivi sudah separuh perjalanan namun mendadak ada badai pasir besar yang membuat lapisan air yang menutupi keduanya sirna.

Begitu badai pasir reda, sebuah pukulan telak mengenai (Name), refleks membuatnya menjatuhkan Vivi.

Beruntung, sebelum Vivi terjatuh, Pell datang dan membawa Vivi ke tempat yang aman.

"Crocodile." Ucap (Name) dengan tatapan tidak senang. Dia memasang posisi bertarung dan siap mengeluarkan pedangnya.

Crocodile tidak menyahut. Dia justru menatap dalam netra merah darah (Name). "Sudah ku duga, ternyata kau adalah dia. Yah, aku tidak tahu kenapa bisa jadi seperti ini sih tapi aku berubah pikiran. Aku akan menghentikan mu disini, Akaime." Ucapnya.

(Name) sejenak bingung tapi dia segera waspada. "Heh, coba saja jika bisa." Ucapnya lalu bergerak cepat menebas Crocodile.

Crocodile berhasil menghindar tapi pipinya tetap tergores. "Ini hanya buang-buang waktu." Gumamnya lalu membuat badia pasir yang amat besar.

(Name) refleks memejamkan mata dan saat itulah, Crocodile meninju ulu hati gadis itu, sukses membuatnya pingsan.

Setelahnya Crocodile pergi begitu saja.

Akaime no (Name) (One Piece x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang