14. Pacarable

341 55 3
                                    

Selamat membaca!
Jangan lupa vote, komen, dan share ya.

***

Sebagian orang yang memiliki pasangan ketika malam minggu apa yang mereka lakukan? Jalan bareng? Makan di kafe atau restoran? Pergi ke bioskop dan menonton film romantis?

Hal itu tidak berlaku bagi Alin. Di malam minggunya ia disibukkan dengan berbagai tugas yang dosen berikan. Sehingga ia merasa kepalanya akan pecah saat itu juga.

"Kalau cape istirahat. Jangan terlalu di forsir."

Alin menyimpan laptopnya dan menutup buku-buku yang berserakan di kasur. Ia renggangkan otot-otot pada tubuhnya yang terasa kaku.

"Ternyata jadi anak kuliahan itu pusingnya melebihi saat jadi anak sekolahan," ucap Alin sambil bersandar pada bagian kepala ranjang.

"Nih, minum."

Dengan senang hati Alin menerima segelas susu yang diberikan oleh Vino kepadanya.

"Makasih. Pengertian banget, sih."

Vino mengelus puncak kepala Alin sebelum merebahkan dirinya di kasur yang menjadikan paha Alin sebagai bantal.

"Vino gak ke kafe? Ini satnight, kafe pasti rame banget," ucap Alin seraya memainkan rambut laki-laki itu.

"Anak Absturb banyak, Lin. Engga cuma gue doang."

"Bilang aja lagi pengen sama Alin," ujar Alin dengan percaya diri.

Vino mengangguk. "Kangen sama lo soalnya."

"Kangen mulu. Tadi siang juga antar jemput Alin ke kampus," cibir Alin.

Vino bangkit dari posisinya menjadi berhadapan dengan Alin. Gadis itu menahan napas karena jarak mereka sangat begitu dekat.

"Vin, jangan terlalu deket ...."

"Kenapa?" tanya Vino semakin merapatkan tubuhnya ke gadis yang sekarang tengah gugup.

"Takut khilaf."

Sebisa mungkin Vino menahan tawanya. Ia ingin menggoda gadisnya. Melihat wajah Alin yang seperti ini memberikan mood baik bagi dirinya.

"Bentar lagi juga sah, kan? Jadi gak papa kalo khilaf," ucap Vino dengan suara serak.

Dengan susah payah Alin menelan salivanya. Vino semakin dekat, bahkan tidak ada jarak di antara mereka. Matanya memicing kala melihat laki-laki itu tengah memberikan seringaian jail.

Dengan spontan Alin langsung mendorong tubuh Vino sampai laki-laki itu terjungkal ke lantai.

"Argh! Badan gue remuk!"

"Eh, sori-sori. Vino gak papa?" tanya Alin khawatir seraya membantu Vino untuk berdiri.

"Lo dorong gue pake tenaga dalem? Nyampe gue terjungkal ke lantai."

"Ya, sori ...."

Alin meringis melihat Vino yang berjalan ke arah kasur sambil memegang bagian pinggangnya.

Hiraeth 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang