🖤 Happy Reading 🖤
|•| |•| |•|
Siang hari, Yuchen terlihat berdiri di dekat salah satu kafe makanan yang berderet di dalam stasiun. Saat ini ia sedang menunggu kedatangan seseorang yang ia undang ke Shanghai.
Terus terang ia memang menyelidiki sendiri sosok Sean Xiao. Reporter yang mempunyai nama besar dan terkenal sampai terdengar ke Shanghai. Merasa penasaran, ia mencari profil dan kehidupan tentang Sean sampai mengajukannya pada Mr. Feng.
Ternyata Mr. Feng diam-diam menyelidiki sendiri sosok tersebut dan ketika Yuchen menawarkan, ia langsung menerima dan meminta dirinya untuk mengirimkan surat penawaran.
Tidak lama menunggu, Sean langsung menghubungi dirinya dan menyatakan setuju untuk mengikuti orientasi selama tiga bulan.
Sekarang ia sedang menunggu sosok tersebut. Memilih untuk datang dengan menggunakan kereta dibanding pesawat yang hanya memakan waktu 1 jam lebih.
Sementara kereta nyaris menghabiskan waktu 3 jam 20 menit untuk tiba di Shanghai.
Sambil menunggu, Yuchen membeli minuman kemasan kaleng. Hanya dalam waktu beberapa menit lagi orang yang ditunggunya akan tiba.
Matanya kini memandang ratusan orang yang berlalu lalang memadati stasiun yang luar biasa luas. Mereka menarik koper masing-masing. Ada yang hanya menenteng tas kecil. Ada keluarga yang melakukan perjalanan bersama-sama. Dan ada yang hanya seorang diri.
Suara bising dari pengeras suara yang memberitahu pemberangkatan dan kedatangan kereta ekspress. Dengung pengunjung yang berbincang, yang melakukan chek in, yang memesan makan dan minum.
Aroma makanan berbaur diantara puluhan kafe dan stand minuman yang berderet di setiap sisi bangunan stasiun.
Di sisi lain, Sean baru saja turun dari kereta di lantai dua. Memakai blazer panjang hitam sepaha, menyelempang tas dan menarik gagang koper. Ia mulai berjalan mendekati eskalator turun.
Kedatangannya disambut hiruk pikuk kegiatan di stasiun yang seakan tiada matinya. Selama berdiri di tangga berjalan, matanya menatap berkeliling menyapu stasiun yang luasnya sungguh mengagumkan.
Ia kini harus mencari nama kafe tempat Yuchen menunggunya. Setelah tiba di lantai bawah yang berlantai bening, ia berjalan sambil matanya tak henti memperhatikan setiap sisi bangunan. Berbaur bersama puluhan orang yang datang dan pergi.
Cukup lama ia berjalan sambil mencari sampai akhirnya ia melihat kafe tersebut.
Sean melihat satu sosok yang berdiri di dekat dinding dan melambai padanya. Merasa yakin kalau itu sosok yang menunggunya, ia pun melangkah menghampiri. Kini ia berdiri jarak satu meter dari Yuchen.
Sekilas Sean memperhatikan laki-laki dewasa yang berpenampilan resmi, rambut hitam belah samping, wajah lonjong sedikit persegi. Manik hitam dengan sorot mata ramah semakin berbinar sewaktu tersenyum padanya.
“Sean Xiao? Selamat datang di Shanghai,” Yuchen mengulurkan tangan.
“Mr. Yuchen, senang bisa bertemu Anda,” Sean balas tersenyum sambil menyambut jabat tangan.
“Tskk.. Tidak usah formal,” Yuchen mengibaskan tangan. “Panggil namaku saja, kita tidak jauh berbeda kurasa..”
Sean tertawa kecil. “Baiklah. Jadi – kita langsung pergi?”
“Kita pergi makan siang, setelah itu kau bisa bertemu Mr. Feng. Kau pasti belum makan, bukan?” Yuchen mengerling.
Sean kembali mengeluarkan tawa ringan sambil menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓜𝓲𝓼𝓼𝓲𝓸𝓷 𝑺𝒉𝒂𝒏𝒈𝒉𝒂𝒊 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)
ActionSean Xiao, seorang reporter yang sangat ambisius. Bahkan mau melakukan apa saja demi keinginannya yang bisa mengangkat namanya menjadi reporter paling ternama, hingga ia memasuki perusahaan komunikasi terbesar di Shanghai. Namun sayang, di balik sem...