🖤 Happy Reading 🖤
|•| |•| |•|
Penghargaan yang diberikan pemerintah Shanghai kepada mantan komando militer Wang Yibo akhirnya diterima oleh wakilnya, kepala komando Lu Yi. Berkat kerjasama mereka, kebenaran tentang terorisme di Shanghai bisa diungkap ke permukaan.
Namun sayang, Wang Yibo tidak bisa hadir di acara penghargaan karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan. Menurut kepala komando Lu Yi, Wang Yibo masih dalam tahap penyembuhan setelah peristiwa ledakan di salah satu gedung terbengkalai jalan Guowei.
Pemberantasan Oriental Pearl dan Feng Mingjing sebagai dalang dibalik semua keresahan dunia telah terbukti menjadi kemenangan besar bagi pemerintah untuk melawan terorisme.
Untuk itulah, pemerintah mengapresiasi untuk memberikan kehormatan tertinggi pada pihak-pihak tertentu.
Disini banyak bermunculan kata simpati dari masyarakat dan doa yang terpanjat untuk kesembuhan Wang Yibo. Diharapkan beliau untuk bisa hadir setelah kembali pulih dari luka-lukanya.
Dari Shanghai Media Group, melaporkan untuk Anda.
Shanghai.
Berita yang disiarkan langsung itu tidak hanya disaksikan oleh sosok manis di Wuhan, namun satu pemuda yang kini setengah terbaring di sofa menyaksikan pemberian penghargaan yang seharusnya ia terima. Saat ini ia berada di rumah Lu Yi, belum kembali setelah peristiwa yang mempertaruhkan hidup dan mati.
Wang Yibo menyandarkan kepala pada bantal besar, duduk berselonjor dengan perban yang masih membalut lengan dan dada. Meskipun kondisinya masih belum sempurna namun senyumannya terulas tipis melihat seniornya yang tersenyum pada khalayak umum dan menyampaikan kata-kata terima kasih serta meminta doa untuk kesembuhan dirinya.
Gelengan kepalanya tercipta disertai gumaman pelan.
“Dia sedikit berlebihan,” seraya bangun dari duduknya, ia menuju dapur.
Berdiri sambil meneguk minuman, mata gelapnya menatap keluar dimana hujan membasahi bumi. Siang kelabu itu membuatnya semakin gundah, dari awal ia bangun karena sempat tak sadarkan diri, yang ada dalam pikirannya adalah sosok manis yang kini berada di Wuhan.
Ia sama sekali tidak bisa menghubungi kekasihnya karena ponselnya hilang entah dimana. Dia pun nyaris seharian pingsan di tempat Lu Yi akibat luka tembak. Tersadar di malam hari dengan alat-alat rumah sakit yang menempel. Esok paginya ia memaksa untuk membawa jenazah Alina ke markas MSS, juga untuk membawakan bukti dari keberhasilan tugas gadis itu selama hidup.
Teringat pada direktur MSS yang meminta dirinya untuk bergabung menjadi agen, tapi ia sama sekali tidak berminat. Saat ini dirinya hanya ingin kembali menjalani kehidupan seperti dulu, bekerja di satu perusahaan dan tinggal bersama sang kekasih yang ia rindukan.
Namun sayang sampai hari ini niatnya belum bisa ia realisasikan. Kondisinya masih belum memungkinkan ia untuk bergerak lebih. Dia hanya berharap kekasihnya masih menunggu untuk pertemuan mereka suatu hari nanti. Bahkan ia merasa ingin memeluk televisi yang tadi pagi menayangkan sosok manis itu membacakan berita. Senyumnya kembali merekah mengingat kekasihnya sudah dalam kondisi baik.
Sean, bersabarlah..
Aku akan datang ke tempatmu..
“Yibo?!”
Panggilan dari depan membuyarkan lamunan Wang Yibo. Bergegas ke depan, ia melihat Lu Yi yang masih menggunakan seragam kebesarannya memasang senyum lebar, berdiri di ambang pintu seraya mengacungkan satu piala di tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓜𝓲𝓼𝓼𝓲𝓸𝓷 𝑺𝒉𝒂𝒏𝒈𝒉𝒂𝒊 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)
ActionSean Xiao, seorang reporter yang sangat ambisius. Bahkan mau melakukan apa saja demi keinginannya yang bisa mengangkat namanya menjadi reporter paling ternama, hingga ia memasuki perusahaan komunikasi terbesar di Shanghai. Namun sayang, di balik sem...