Chapter XX

1.1K 143 15
                                    

🖤 Happy Reading 🖤

|•| |•| |•|

Sebelumnya, meskipun pagi menyambut dengan ceria hangatnya sinar mentari yang muncul dari balik awan, diiringi kicau burung yang bertengger di atas pohon, Sean hanya akan menatap tanpa ada perasaan lain. Hanya ikut merasa lega menyaksikan pagi selalu datang menggantikan malam.

Tapi kini semua terasa berbeda baginya. Saat ini, pagi ini dan di tempat ini Sean menyambutnya penuh dengan kebahagiaan. Dia resmi mengubah kehidupannya menjadi sosok yang dengan sukarela menyerahkan diri pada pemuda tampan yang kini tengah memeluknya dengan erat.

Dia mencintai Wang Yibo. Itu kenyataannya.

Pertemuan demi pertemuan, walaupun terkesan misterius dan hanya sekejap mata namun meninggalkan rasa yang begitu dalam. Mengikat hati dan jiwanya dalam satu tarikan rasa yang kuat.

Dia menginginkan semua hal dari Wang Yibo.

Lagi dan lagi.

Tidak bisa melarikan diri dari pesonanya yang luar biasa. Ketampanannya yang mengagumkan. Perhatiannya yang tanpa batas. Dan kini kehangatannya, geloranya dalam bercinta membuat dirinya melayang ke awang-awang.

Di atas tempat tidur besar itu, dirinya tenggelam dalam pelukan lengan kokoh Wang Yibo. Bergulung dibalik selimut tebal yang menutupi dua tubuh telanjang.

Sean mendengar kicau burung di luaran sana, melihat garis lurus sinar mentari yang menerobos dinding kaca. Sudah seharusnya ia bangun, membersihkan diri, mengisi perutnya yang mulai memanggil-manggil. Tapi dia memilih untuk tetap berada dalam pelukan si pemuda.

Wang Yibo mengeratkan lingkaran tangannya meskipun tahu kalau pagi sudah menghampiri. Tapi ia tidak ingin melepaskan sosok manis yang menempel pada tubuhnya, seakan bermimpi mendapati memeluk satu sosok yang dicintai pada saat ia bangun di pagi hari.

“Kau lapar?” ia mengusap kepala Sean seiring suaranya yang terdengar parau.

“Hmm, kau mengerjaiku dua kali, tentu saja sekarang aku sangat kelaparan.”

“Baiklah, aku akan menggantinya dengan makanan enak,” Wang Yibo tersenyum.

Sean hanya bergumam setuju.

Dalam waktu tiga puluh menit, keduanya sudah berada di jalanan besar Shanghai.

Wang Yibo mengemudi perlahan, tidak ingin terburu-buru dalam menikmati kebersamaan mereka. Dia kini bisa dengan yakin mengakui pria manis yang duduk di sebelahnya sekarang adalah kekasihnya. Setelah sama-sama mengungkapkan perasaan dan penyerahan diri masing-masing membuat keduanya seolah memiliki dunia ini hanya untuk mereka berdua.

“Kita mau kemana?” Sean menoleh pada Yibo yang serius memegang kemudi.

“Sarapan,” Wang Yibo berpaling sekilas.

“Apa setiap hari kita akan keluar seperti ini?”

“Tidak, kita akan menemui seseorang. Untuk itulah hari ini keluar.”

“Siapa?” Sean mengernyit.

“Alina. Dia yang akan membantu kita menerobos lantai 13.”

“Kapan kau menghubunginya?”

“Tadi malam, saat aku berbaring sendiri di sofa,” Wang Yibo mengulas senyum.

“Hmm,” Sean manggut-manggut. Diam-diam mengingat perselisihan mereka tadi malam yang berakhir manis. “Aku harap semuanya berjalan sempurna.”

Tangan Yibo terulur menyentuh wajah Sean. “Jangan khawatir. Aku akan memastikan semuanya terungkap dan kau aman selamanya.”

Sean tersenyum menanggapi perhatian pemuda yang mungkin kini berstatus sebagai kekasihnya.

𝓜𝓲𝓼𝓼𝓲𝓸𝓷 𝑺𝒉𝒂𝒏𝒈𝒉𝒂𝒊 [𝓔𝓷𝓭] (Dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang