07 : Softex & Permintaan Doyoung

1.9K 367 26
                                    

Lisa nongolin kepalanya di pintu. Matanya fokus ke pintu di depan dia-- pintu kamar Doyoung.

Ckrekk..

Doyoung yang baru keluar dari kamarnya terkejut karena kepala Lisa yang nongol di pintu kamar dia.

"Ngapain lo?" tanya Doyoung heran.

Lisa ngigit bibirnya gugup. Jujur, dia masih malu tentang kejadian satu bulan yang lalu, sekarang dia juga harus nanggung malu lagi. Padahal kejadiannya udah lama.

"Ehmm.. Ituu,"

"Apa?"

Sekarang hanya mata dan rambutnya yang terlihat. Hidung, bibir, dan lainnya bersembunyi di balik pintu.

"Beliin gue, softex.."

Kini Doyoung membelak. "Apaan woyy?!" pekiknya tak percaya dengan apa yang ia dengar. What, softex?!

Lisa memasang wajah memelas nya. "Pliss! Kali ini aja! Sumpah celana gue udah merah-merah ini anjirr," cicitnya, malu.

Doyoung menghembuskan nafasnya kasar.

"Oke,"

"Tapi ada syaratnya."

Wajah Lisa kembali berbinar, imut. "Beneran?? Aaaa, makasii!" pekiknya dengan senyuman lebar. Doyoung juga ikut tersenyum.

Tersenyum miring lebih tepatnya.

"Gue bilang ada syaratnya," ulangnya lagi.

Lisa mengangguk kencang. "Oke! Apapun syaratnya gue jabanin! Cepet sana beliin gue softex!" usir nya lalu tubuhnya menghilang di balik pintu.

Di luar sana, Doyoung kembali tersenyum miring.

"Kena lo."

••

Wajah Lisa memerah.

"D-Doy, lo serius?"

"Serius lah. Oh ya, lo tadi manggil apa?"

"Maaf! K-kak,"

Najis! Geli gue bangsat!

Doyoung tersenyum julid andalannya. "Yaudah, cepetan!"

Lisa kembali menatap Doyoung was-was. "Kak, lo jangan gila deh pliss.." cicitnya tertahan.

Doyoung mendengarnya. "Ck, cuman buat gituan doang kok, gak lama enggak."

Lisa menghembuskan nafasnya.

"Pasti susah.. Gue gak bisa, gue gak kuatt."

"Apaan sih?? Lo bilang semuanya lo jabanin, dasar orang gak nepatin janji!"

"Bukan gituu!"

"Gila anjir lo nyuruh gue bikin patung kelinci plus salak segede bagongg! Pake tangan gue sendiri lagi! Apaan banget woy, lo kira gue tukang buat patung apa?!" kesal Lisa.

Doyoung menutar bola matanya. "Cuman buat begituan aja lo gak bisa,"

"Gimana nanti pas buat anak."

Mata Lisa melotot lalu memukul Doyoung dengan bantal. Omong-omong, sekarang mereka sedang di kamar Lisa.

Ini pertama kalinya Doyoung memasuki kamar sang istri.

Pasutri Julid ; Lalisa × Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang