Lisa menunduk saat siluet laki-laki yang berstatus menjadi suaminya itu menatapnya tajam.
Doyoung sudah sampai di bali saat ini. Berkat lokasi yang dikirim oleh salah satu teman Lisa Doyoung sekarang tahu keberadaan sang istri itu.
Hotel merangin.
Hotel merangin, hotel itu yang menjadi tempat penginapan Lisa dan teman-temannya.
Dengan sedikit berlari Doyoung menggeret satu kopernya dan memasuki kawasan hotel bintang empat tersebut.
Hotel ini sangat mewah dan elegan, Doyoung mengakuinya.
Dia sudah tahu keberadaan kamar Lisa dan teman-temannya inapi, kamar nomor 240.
Sebelum ke sana dia memesan kamar dulu untuk ia tempati di sini.
Atau mungkin juga untuk Lisa.
Doyoung berjalan menuju kamarnya, kamar nomor 230. Dia meletakkan kopernya di samping pintu di dalam kamarnya dan kembali mengunci pintu itu.
Doyoung mencabut kuncinya ketika ia sudah mengunci pintu kamarnya. Dan dengan cepat dia berjalan menelusuri lorong itu dengan dua kunci di kantongnya.
Tentu yang satu kunci kamarnya dan yang satu kunci kamar Lisa. Darimana dia dapat kunci kamar Lisa? Simple, dari Bella.
Menang ketiga gadis yang juga pergi liburan bersama Lisa itu tahu jika ia suami Lisa.
Bukan, bukan Rosenna yang memberi tahu tetapi Bella sendiri. Dan yang memberi Doyoung pesan hari ini tentang kondisi Lisa juga Bella.
Dan Bella pula yang sebenarnya tahu dari jauh-jauh hari tentang pernikahan Lisa dan Doyoung.
Tadi, Doyoung, Bella, Rosenna, dan Hana janjian di taman dekat hotel itu. Bella dkk sengaja pergi agar Doyoung dan Lisa punya privasi. Dan gadis itu pula yang memberikan kunci kamar mereka kepada Doyoung.
Awalnya Hana terkejut. Tapi setelah mendengar penjelasan Bella dan Rosenna ia mengangguk paham.
Ahh.. Perjodohan rupanya.
Oke, kita kembali ke Doyoung yang sudah berada di depan pintu kamar yang bertuliskan '240' di pintu kayu tersebut.
Dengan perlahan ia membuka kunci pintu itu dan membuka knop pintu yang berbentuk bulat itu.
Doyoung menelusuri ruangan ini. Ruangan yang 99,9% mirip dengan kamar yang ia pesan di hotel ini.
Netra bulatnya menangkap siluet seorang gadis yang duduk membelakanginya di ranjang. Tanpa Doyoung lihat gadis itu sedang bermain ponselnya.
Doyoung tahu-- ahh tidak, Doyoung yakin kalau itu istrinya, Lalisa.
Perlahan tapi pasti, Doyoung berjalan ke arah Lisa dan memeluk gadisnya dari belakang.
Lisa mematung, kaget. Refleks menolehkan kepalanya ke belakang dan bertambah kaget saat tahu kepala yang berada di bahunya, tangan yang memeluk pinggangnya, itu adalah Doyoung, suaminya.
"Kak Doy?!" pekik Lisa kaget.
Doyoung tak menggubris, tapi maniknya seketika terkunci pada layar ponsel istrinya yang sedang menampilkan roomchat Lisa dengan seorang pria yang tidak ia sukai.
Doyoung mengernyitkan dahinya tajam dan merebut paksa ponsel yang berada di tangan Lisa.
Lisa pun refleks mematikan ponselnya. Dan Doyoung membukanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasutri Julid ; Lalisa × Kim Doyoung ✔
Fanfiction- s e l e s a i - Sehari aja tanpa kejulidan? Ooh, tak bisa, bung. Raden Mas Doyoung Alvaro, dan Radinna Lalisa Maratha Alsena. Dua pasutri muda hasil perjodohan keluarga Alvaro dan Alsena ini. Mereka memang sebelumnya tidak setuju atas ini semua...