23 : Seven Years Later

1.7K 227 68
                                    

Seven years later.

Sekarang Lisa yang masih kelas duabelas SMA itu sudah lulus S1 nya dan berumur 25 tahun.

Oh ya, Lisa dan Doyoung sekarang tidak lagi tinggal di apartemen karena datangnya dua malaikat kembar yang dianugerahi Allah untuk mereka jaga sampai meninggal. Jadi, dua tahun yang lalu Doyoung memutuskan untuk membeli sebuah rumah yang cukup besar tapi sederhana dan nyaman untuk keluarga kecilnya.

Lisa dan Doyoung dikaruniai dua anak kembar cowok-cewek yang mereka namai Jenora Reja Alvaro dan Alisha Jihan Alvaro.

Kenapa namanya tidak mirip padahal kembar? Ya terserah saya.

Lisa melahirkan setelah kuliah, anaknya dan Doyoung sekarang masih berumur satu tahun sembilan bulan.

"Mas Jenoo, Dek Lishaa, ayo sini makan! Bunda udah masakin makanan kesukaan kalian!" teriak Lisa. Sedangkan Jeno dan Alisha malah bermain di ruang TV.

Doyoung yang baru dari kamar pun segera menuju sang istri lalu memeluknya dan mendusel-dusel di ceruk leher istrinya.

Jangan salah, walau usianya sudah mau berkepala tiga, sikap manja Doyoung tidak bisa hilang begitu saja.

"Mas, panggilin sikembar, deh. Aku panggil dari tadi gak nyaut-nyaut, aku curiga mereka tidur. Coba cek sana di depan TV, suruh makan aku mau ke atas mau mandi." ujar Lisa, ingin melepaskan pelukan Doyoung tapi Doyoung malah semakin memeluknya erat.

"Biarin aja, iih! Biar aja mereka main, semenjak ada mereka kamu gak merhatiin aku." Emang mulut Doyoung tuh suka gak di filter.

Mampus aja ditabok Lisa mulutnya.

"Jadi kamu gak seneng Jeno sama Lisha lahir? Itu anak kamu lho, Mas, darah daging kamu!"

"Sama hasil genjotan aku?"

Subhanallah, lihatlah para jomblo yang sedang tersenyum-senyum sendiri saat ini. Antara ingin mengeluarkan emot bulan gosong dan miris karena jodoh belum juga dateng.

Tapi tentang, kita satu server bestie.

••

"Eno janan ambi tu! Tu nya Sha!" ujar gadis kecil itu berceloteh ria yang tak dipahami jomblo. Yang paham hanya Jeno karena dia dan gadis di depannya-- Alisha alias kembarannya, mereka berdua memiliki ikatan batin yang kuat karena bersama-sama di rahim sang Bunda sebelum brojol.

"Pa ci! Ni nya No!" balas Jeno. Mainan di tangannya ia sembunyikan di belakang badannya.

"Nda! Tu nya Sha!" sahut Alisha tak mau kalah dan mendekati Jeno.

Jeno menggoyang-goyangkan tubuhnya sampai ia terjatuh dan Alisha yang menimpa badannya.

Fyuhh, untung mereka bermain di karpet dengan bulu tebal seharga sepuluh jeti.

"Aww! Dan No cakit, ni! Ni mua na Sha!" kesal Jeno.

Alisha jika ikutan kesal, "Ko Sha ci?! Ni mua rla No! No yan mbil nan Sha rus ga mo ikin Sha!" balas Alisha.

Keduanya sibuk bercecok adu mulut yang terdengar seperti kumur-kumur bagi orang dewasa dengan posisi yang masih sama-- Alisha di atas Jeno.

Hampir saja Alisha menggebuk Jeno kalau tidak ada sang Bunda dan Ayah yang datang dengan Ayah yang memeluk Bunda kedua bocah itu dari belakang.

"Lho, Dek Lisha Mas Jeno jangan berantem, heh!" lerai Lisa dan berlari melupakan Doyoung yang refleks melepas pelukannya.

Sungguh Doyoung menyesal.

"Eii, kenapa berantem sih, Sayang?" tanya Lisa lembut setelah mengangkat Alisha dan memangku putri bungsunya itu.

Dengan kesal Alisha menunjuk wajah tampan sejak lahir Jeno.

"Tu! No mbil nan Sha!" ujarnya yang cukup di mengerti Lisa.

Tiba-tiba Doyoung datang dan langsung memangku Jeno yang tadi masih terlentang.

"Jeno kenapa ambil mainan Adeknya, hm?" Kini Doyoung yang bertanya kepada anak laki-laki pertamanya.

Jeno mendengus, "Tan No man mo njam nan Sha ja. Pi Sha rah-rah No ga leh njam, rus No putin nan na rus Sha nik tas No rus mo kul No. Ba ja Nda ma Yah nda tang, kin No dah is did." jelas Jeno panjang lebar.

Doyoung terkekeh-- walau sebenarnya dia tidak terlalu mengerti perkataan Jeno, ia merasa lucu dan bangga sekaligus karena nada bicara anak pertamanya dan nafas Jeno yang terengah-engah karena menjelaskan dengan panjang lebar.

"Mainannya mana?" tanya Lisa membuat Jeno dan Alisha saling pandang.

"NAN NA NA?!"

☘☘☘

hahahanjing.
siap" ending

knp aku cepetin smpe secepet ini alurnya udh mau end aja? karena aku mau buat— titt, sensor.

ok bye

—araa ✨

Pasutri Julid ; Lalisa × Kim Doyoung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang