18

2.7K 390 58
                                    






Mio bisa keluar berkat emma dan senju, namun harus bersama sanzu dan juga kokonoi.  Mio mengenakan masker bukan karena sakit,  namun karena wajahnya yang bisa di kenali di luar sana. 

Dari balik masker yang di kenakan mio, sanzu dan yang lain paham jika mio sanhat senang.  Terlihat mata berbinar wanita itu, kokonoi yang merasa terenyuh, dia memang bajingan tapi dia juga sempat mencintai gadis hingga membuatnya jadi gila uang. 

"Emma aku mau kesana " mio menunjuk sebuah mesin boneka, dia selalu ingin memainkan lermainan itu.  Setiap kali dia datang ke timezone.  Atau area permainan, mengingat soal wahana permainan dia biasannya akan datang kemari dengan sahabatnya. 

"Ah main lah sesuka hati kalian,  uangku tidak akan habis " ujar kokonoi dengan bangga memeperlihatkan kartu yang memiliki cetak emas di sana.  UNLIMITED!  Yup bagi Salah satu yang paling kaya di bonten,  kokonoi yang pertama memiliki blackcard. 



Kokonoi dan sanzu diam - diam mengambil gambar mio yang sangat bahagia saat bermain. Lalu mengirimnya pada mikey dan izana,  sebenarnya mereka mulai prihatin pada dua pria yang sekarang lebih terlihat seperti pria depresi. 

Mikey semakin kejam dan mulai menyukai obat-obatan.  Hingga izana yang selalu menembak tahannan tanpa memberi kesempatan untuk bicara.  Ke brutalan dua pria itu sudah pasti karena mio wanita yang mereka lukai perasaan,  batin, hingga fisik nya. 

"Mio terlihat bahagia" kata sanzu

"Aku tak percaya, dia menanggung semua kegilaan sekita.  Aku yang melihat dari jauh kalian menyiksanya dulu sampai tak bisa membuka mata karena tak kuat melihatnya "

Perkataan kokonoi membuat sanzu terkekeh kecil.  Wajar saja, mereka menyiksa mio tanpa ampun . Berkali - kali anak itu mengatakan soal jika dia bukan sekita dengan lirih. Namun tidak ada yang percaya, tapi mitsuya dan chifuyu menjadi yang pertama percaya jika mio bukan sekita.

"Ah aku menyesal karena tidak percaya padanya dulu "

"Ya kau benar mungkin dia akan bahagia dan juga terbebas dari siksaan mikey dan izana" kata kokonoi menanggapi perkataan sanzu.







Mio berjalan dengan wajah bahagia, emma terus mengikuti dari belakang. Namun mio tak melihat kedepan karena fokus pada badut kelinci yang melambai ke arahnya.

Bhug

"Akh!! "

"Ahh gomene" mio langsung panik,  wanita yang dia tabrak mengatakan jika dia tak apa - apa.  Namun seketika mata mio membulat terkejut melihat wanita yang dia tabrak.  Wanita yang tak lain adlaa mika, sahabatnya.

"Daijobu? " mika menyentuh bahu mio namun mio langsung mundur menundukan wajahnya dan menaikan sedikit maskernya.  Mika dia buat terkejut dan juga heran apakah dia berdandan aneh atau bagaimana. 

"Astaga mio daojobu? " emma memanggil mio yang langsung membuat mika melotot. 

"MI MIO? " mika berteriak yang membuat sanzu dan kokonoi juga langsung berlari.  Mio langsung bersembunyi di belakang sanzu menggenggam erat pergelangan tangan sanzu. 

"Nona?  Apa kau ada urusan? Wanita ini adalah akashi MIOka adik ku.  Maaf ya dia kurang sehat karena baru saja bangun dari koma.  Maaf jika dia membuat mu terkejut "

Kokonoi dan emma terkejut sanzu bisa berbohong dengan mulus tanpa cacat. Emma merasa bersalah karena memanggil mio. 

"Ah begitu, aku kira dia mio sahabatku,  aku merindukannya makanya kemari.  Nona ini memanggil dengan nama mio jadi aku fikir dia adalah sahabatku " ujar mika

" ya siapapun bisa salah karena nama yang mirip kan? " kokonoi menambahi dengan senyum tampannya.  Mika bahkan di buat blushing melihat ketampanan dan senyum kokonoi. 

"Maaf ya, kenapa dengan sahabatmu mio?  Apa terjadi sesuatu? " emma memancing mika untuk bicara. 

"Ahh aku tak tahu jika dia adalah korban kejahatan.  Seorang wanita mengubah wajahnya menajadi mio yang membuatku berfikir jika mio merebut kekasih ku.  Bahkan dia menjadi buah bibir di sekolah banyak yang membencinya bahkan ayah ibunya yang mengeluarkannya dari kartu keluarga. Tapi saat tahu kebenaran yang terjadi, aku dan juga semua siswa di sekolah langsung merasa bersalah dan mencari keberadaan mio, tapi tidak ketemu sama sekali "


Mio menahan diri meski dia sudah menangis.  Dengan menyembunyikan wajahnya di punggung sanzu.  Mio menangis,  meremas pinggang sanzu.  Pertanda dia mau pergi dan tak kuat mendengar semua perkataan mika sahabatnya. 

"Aku turut prihatin, kami harap mio sahabatmu cepat di temukan dan kembali menikmati hari yang menyenangkan bersama mu " kata kokonoi

"Ah aku yakin mio mu akan baik - baik saja.  Kau hanya harus yakin " emma memberikan sebuah gelang pada mika.  Emma menatap mio yang terus memeluk sanzu betapa takutnya mio melihat mika, bukan karena benci tapi malu.  Malu karena ulah sekita mika putus dengan kekasihnya. 


"Arigato, ah aku punya foto ini.  Ini aku dan mio, jika kalian pernah melihatnya tolong berutahu aku ya,  ini aku juga akan menulis nomerku.  Aku mohon hubungi aku jika kalian melihatnya "

Setelah mengatakan itu mike pergi dan melambaikan tangan pada empat orang yang berdiri mematung.  Lebih tepatnya mereka menatap mio yang menangis gemetar karena tak kuasa menahan sedihnya. 

"Ayo pulang,  kau harus istirahat " emma mengusap tangan mio






Skip






Mio membuka masker wajahnya terlihat agak sembab.  Mio masuk dengan mata bengkak karena menangis.  Ingatan soal perkataan mika menbuat nya sedih.  Dia juga tak punya mukak lagi bertemu orang - orang terdekatnya. 

Menertawai dirinya yang sekarang sangat menyedihkan.  Meski bisa mendapatkan apapun itu tidak membuat mio bahagis.  Semuanya tetap kurang, tanpa ada sosok keluarga , ayah dan ibu.  Sahabatnya mika dan juga kehidupan normalnya. 








"Mio mio!!!! " suara izana yang datang dengan nampan berisi cookies.

"Hora aku membuat cookies untuk mu " kata izana dengan senyum mengembang di wajahnya.  Mio tetap berjalan menghiraukan izana, dia butuh waktu sendiri. 

"MIO!" panggil izana



PRANG.......









semua berantakan mio menepis nampan di pegang izana hingga cookie dan nampan itu berserakan di lantai.  Mio hanya menatap datar izana lalu pergi begitu saja. 



"Izana " sanzu menatap izana yang menunduk. 


"Nii-chan tanganmu" emma meraih tangan izana



"Padahal aku sudah bekerja keras membuatnya di bantu mitsuya dan nahoya " kata izana melihat tangannya yang terluka dan memerah akibat saat membuat cookies tanganya tak sengaja terkena panasnya loyang dan juga terkuka karena tergores alat di dapur. 


"Terus lah berjuang nii-chan!  Mio pasti akan memaafkan mu " emma memeluk izana

"Kau pasti bisa izana" mitsuya menepuk bahu izana dari belakang. 


















Tbc






KASIHAN IZANA NYA!!!  T_T
GAK TEGA AING

Please Save Me (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang