25

2.6K 332 33
                                    





Tegang adalah kata yang menggambarkan dua pemuda di hadapan mio.  Mereka hanya gugup saja terlalu mendadak pertemuan ini.  Mereka juga belum punya banyak jawaban jika senadainya mio bertanya soal izana dan mikey.

Sadar jika dirinya membuat chifuyu dan kazutora gugup.  Mio memilih tidak bertanya soal mikey atau izana.  Mungkin jika mereka sudah nyaman pasti secara langsung akan menceritakan tentang dua orang itu

"Sugoi ne futaritomo..  Aku tak pernah menyangka kalian memilih membangun pet shop " kata mio sambil menatap sekeliling.

"Ehehhehe...  Kebetulan aku suka kucing dan anjing jadi.  Aku membangun ini,  kazutora juga tak ada kegiatan jadi dia bergabung denganku"

Mendengar perkataan chifuyu,  mio merasa sangat senang.  Kehidupan anak ini sudah jadi lebih baik. 

"Takemichi?  Apa dia sudah menikah dengan hina " seketika raut wajah chifuyu bersemangat di tambah kazutora yang juga terkekeh kecil. 

" dia sudah jadi ayah,  anak kembar...  Aku jadi iri denganya " kata chifuyu



Suasan hening kembali mio yang melihat kucing kecil dengan bulu hitam.  Chifuyu dan kazutora saling pandang melihat mio.  Ada rasa bersalah karena tak bisa mengatakan semuanya pada mio.  Namun sisi lain mereka begitu bahagia mengetahui jika mio sudah baik-baik saja. 





Skip



Setelah makan malam bersama ke dua orang tadi.  Mio mau berjalan - jalan sebentar,  dia menikmati keramaian shibuya.  Namun hatinya masihlah merasa sangat hampa dan kosong. 

Kenapa mereka tidak mau menceritakan soal izana dan mikey.  Apakah memang mio di paksa untuk melupakan keduanya.  Tidak mio harusnya menyadarkan dirinya, dia harus ingat bagaimana dulu mikey dan izana melukainya.

"Kau harus melupakan mereka mio, mereka sendiri yang membuatmu terluka. Ingat apa yang kau dapatkan karena mereka " kata mio mengingatkan dirinya sendiri. Tentang masalalu kejam yang dia rasakan.

Kakinya akhirnya memilih untuk berjalan pulang ke rumah. Dia harus melupakan izana dan mikey, meski hatinya berkata lain, dia harus menahannya dan menguncinya. Naif? Atau egois? Mio tidak tahu hanya saja dia bingung harus menetapkan hatinya seperti apa.

"Dunia memang keras dan kejam... Rasanya aku sudah di neraka sebelum mati " kalimat yang di katakan mio membuat beberapa orang yang dengar sangat setuju. Mereka juga merasakannya, bagaimana siksaan di dunia ini seperti menggambarkan jika mereka sudah ada di neraka dan surga.












Rasa lelah membuat mio langsung merebahkan diri di atas tempat tidur. Ingatannya menerawang akan kejian kemarin dan hari ini. Pertemuan dengan mitsuya lalu chifuyu dan kazutora. Entah kenapa dia seperti yakin akan bertemu dengan yang lain lagi.  Jika memang begitu mio harus mencari tahu sendiri soal izana dan mikey. 

Namun seketika mio sadar,  baru saja tadi dia memantapkan hatinya untuk tidak leduli soal izana dan mikey.  Kini dia malah memikirkannya,  ya memang jika sudah sepertin ini siapapun wanita atau lerempuan juga merasakan hal yang sama. 

Berharap bisa lupa namun tanpa di sadari malah terus ingat.  Namun dalam lubuk hati mio jujur merinduman mikey dan izana.  Sebenarnya mio sudah memaafkan ke duanya,  karena rasa bencinya tumbuh menjadi suka.  Tapi kenapa harus keduanya fikir mio,  kenapa hatinya serakah membuat dua pria itu memiliki porsi yang se imbang di hatinya. 

Jantungny selalu saja berdebar,  mio harus tidur,  dia ada rapat besok.  Dan juga ada kunjungan rumah sakit dengan souma.  Ya memikirkan akan pergi dengan ketuanya,  sudah membuat kepala mio pening.  Entah kegilaan apa yang akan di timbulan souma nanti. 


















Please Save Me (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang