2

5.9K 413 48
                                    






Tubuh mio penuh dengan lebam dan juga banyak bekas tamparan.  Hari itu dimana izana dan mikey memperkosanya.  Bahkan tidak peduli dengan kosndisi mio sama sekali. 

"Waktunya makan " souta salah satu dari bonten.  Dia masuk dengan nampan berisi makanan.  Mio diam dengan wajah pucatnya.  Bahkan kondisinya telanjang.  Souta melihat itu mengambil kemeja milik izana dan memakaikannya ke tubuh mio. 

"Kau bisa makan sendiri! " tanya souta hanya anggukan saja yang mio berikan.  Meski dia sangat malu karena di lihat telanjang oleh seorang pria. 

"Ano, bisakah kau melepaskanku?  Aku harus pulang " lirih mio menbuat wajah souta berubah datar. 

"Aku percaya padamu tapi kenapa?  Kenapa kau malah kabur dan berhianat?  Bahkan kau melukai peradaan kami semua " souta berujar dengan nada yang datar, mio tidak paham sama sekali. Dia bahkan baru melihat mereka semua, jika dia hilang ingatan harusnya dia tak ingat masa kecilnya. 

"Tapi aku baru pertama kali melihatmu " kata mio membuat souta menatap tajam dirinya.  Souta muak dia langsung menarik rambut mio hingga gadis itu meringis kesakitan. 

"Jangan main - main hanya karena aku mencintaimu!  Kau bisa berbohong seperti gadis suci.  !" souta keluar dengan menbanting pintu dengan keras.  Mio kembali menangis selera makannya hilang. Bahkan dia harus menerima kenyataan tangan dan kakinya kembali di rantai.

Lehernya kembali di rantai juga,dia mirip p*lac*r. Hidupnya berantakan,dia harus menjadi tahanan para pria bajingan dan sialnya bisa di ketegorikan iblis.

"Okaa-sa otou-san ..... Hiks..mau pulang ...hiks.." lirih mio menangis sambil memeluk selimut. Dia lelah biar dia istirahat,dia mungkin akan makan nanti. Tidak peduli apa yang akan terjadi dia harus mencari cara agar dirinya bisa lepas dari tempat ini.









Skip







Hira tersentak dan terkejut saat ditarik paksa.

"Nona sudah siang kau masih mau tidur cantik ?"

Mio menajamkan pengelihatannya,matanya menatap sosok pria dengan luka di mulutnya. Mio mundur perlahan namun pria ini menginjak perutnya. Astaga sebagai seorang perempuan tentu ini adalah hal yang menyakitkan. Dia tak bisa menerima siksaan seperti ini.

"Sakit? Tapi ini lebih baik dari pada aku menembak kepalamu !'

Pria itu langsung melepas rantai di kaki mio dan di tangannya. Menarik mior agar berdiri, rantai di leher mio di tarik .

"Uhuk!!" mio memegang lehernya mencoba meminta agar pria itu lebih pelan.

"Kau habis main dengan izana dan mikey? Cih! Harusnya aku juga. Ah ayo ke ruang makan! Semua sudah menunggu !" mio di dorong hingga berjalan tertatih. Mirip seorang pliharaan. Yang selalu du siksa oleh tuan nya.










"Wow .... Kekasihku ah tidak ja*a*g kita sangat sexy " pria dengan senyum manis dan rambutnya yang berwarna ungu.

"Rindou, dia memang sudah sexy sejak awal, jika tidak mana bisa dia menggoda kita hingga menghianati kita " kata ran saudara dari rindou, mmio menulikan telinganya,dia sangat tidak paham kondisi dan situasi macam apa yang tengah dia hadapi saat ini.



"Katakan sekali lagi , dimana kau menyimpan chip nya?" sosok pria berwajah tegas mitsuya

"Chip? Aku tidak tahu,aku tidak paham apa yang kalian katakan !" ujar mio jujur, sebuah jambakan dari sanzu pria yang memegang rantai di leher mio .

"Ittai.. Hiks.. Tolong lepaskan ini sakit " ujar mio menatap sanzu namun lelaki itu hanya menatap darat mio. Kesal pria yang tak lain adalah izana,membuka mulut mio.

"Ja nikmati ini" izana memasukan sebuah serbuk aneh , mio berusaha membuangnya dengan meludahkan nya. Kesal melihat itu izana mencium bibir mio agar serbuk itu tertelan . Mio memukul pundak izana agar berhenti dan melepaskannya.

"Uhuk...uhuk..." mio memukul dadanya karena tersedak, semua memandangnya.  Selang beberapa menit, mio mulai pusing entah kenapa badannya sangat panas sekali. 


"Huaa...  Panas...  Huaaa hiks... Panas " mio membuka kemejanya membuat seluruh pria di sana menatapnya.  Kissmark yang di buat izana dan mikey bahkan masih sangat baru. 


"Rindou dan ran nikmati dia " setelah mikey mengatakan itu haitani bersaudara langsung menerjang mio.  Menarik rantai yang mengikat indah leher mio.  Membawa wanita itu ke atas meja. 

"Katakan mana yang panas? " ran tak malu harus menggagahi wannita ini di hadapan semua orang.  Pasalnya sudah biasa melakukan dan menjadikan wanita ini sebagai bahan tontonan. 

Mio yang sudah terpengaruh obat, menarik baju ran mencium lelaki itu.  Sangat agresif hingga membuat ran menyeringai. Rindou membuka lebar paha mio,  melihat bagian yang dia sukai.  Semua abak bonten terlihat menikmati live action adegan dewasa di depan mereka. 


'Rasanya dia agak berbeda, dia kebih menggairahkan?  Apa ini efek obat?  Tapi aku sudah sering bermain denganya menggunakan obat itu.  Tapi tidak senikmat ini ' ran terus menerus mebikmati bibir mio,  bahkan di bawah sana rindou juga merasakan hal yang sama. 



Ran bangkit dan duduk di belakang mio,  terlihat wanita itu yang sudah sangat menderita karena efek obat.  Rindou entah kenapa sangat bersemangat,  dia tak biasanya bergairah dengan wanita ini.  Yang tidak lain di anggap SEKITA,  sekita wanita yang menghianati mereka dengan membawa data mereka kabur. 

"Rindou cepat lah " ran sudah snagat bernafsu, dia benar - benar di buat panas dingin.  Sensasi tubuh sekita dia anggap berbeda.  Mio yang dia anggap sekita begitu memuaskan nafsu nya..





Semua juga bisa merasakan betapa menggairahkan nya wanita di hadapan mereka. Namun tak ada yang berani ikut campur karena mikey sudah menyuruh haitani bersaudara. 

"Aku mulai sekita sayang! " rindou memasukan miliknya,  langsung memainkannya dengan sangat lembut.

'Entah kenapa aku ingin main lembut,  aku seperti tidak bisa kasar padanya ' rindou begitu menikmatinya, suara desahan sekita ( mio ) ran bahkan tak bisa menahan hingga meremas dada sekita ( mio)  . Mio yang sudah sangat bergairah menarik rindou menciumnya dengan kasar.  Memacu lelaki itu semakin bergerak cepat. 


"Angh... Ah.... Ahh..... " semua terpana melihatnya, wanita yang mereka anggap sekita.  Mio mendesah nyaring, saat ran juga ikut memasukinya. Dua pria yang menggahinya bahkan air liur dan air matanya bercampur.  Mio tak bisa berfikir rasionak, dia hanya ingin segera mencapai kenikmatanya. 



"Kami sampai " mio memeluk erat rindou, hingga pelepasan datang.  Hangat mio hanya bisa merasakan hangat saja.  Lemas wanita itu lemas karena perlakuan haitani. 






"Sial dia sangat sexy " hakkai memilih ke kamar mandi. 

"Aku tidak tahu dia bisa se menggairahkan itu " mitsuya berujar, biasanya dia tak akan tegang meski sekita ( mio)  telanjang di haspannya, dia hanya butuh sekita ( mio)  utuk. Kepuasan semata saja. 

"Chifuyu mandikan dia " ujar izana, akhirnya dengan berat hati haitani bersaudara melepas miliknya ari tubuh mio.  Dengan mata terpenjam mio memeluk chifuyu, dia tidak ada enaga sama sekali. 
















Tbc












Bagaimana mina?  Comment dong kalau suka! 

Please Save Me (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang