Mata panda yang menyeramkan sai dan makoto langsung menatap horor mio. Souma yang melihat pujaan hatinya sepertinya kurang tidur langaung menghampirinya. Memberikan segelas teh hangat dan cemilan.
Sudah menjadi pemandangan lumrah untuk para pegawai.
"Kau sakit? " tanya sai
"Hah hanya kurang tidur saja" jelas mio memijat kepalanya agak berdenyut. Dia memikirkan soal izana dan mikey semalaman penuh. Hal itulah yang membuatnya tidak tidur, semalaman suntuk.
Mio membuka ponsel mengirim pesan pada souta. Dia bertanya soal keadaan mikey dan izana. Hanya butuh waktu beberapa menit saja, souta mengatakan jika keduanya baik-baik saja. Meski mio tidak tahu apakah yang di katakan souta jujur atau bohong.
Namun mio teringat soal mitsuya, dia adakah calon suami mika. Jadi bisa saja kan dia tahu soal mitsuya, atau mungkin pernah kerunah sakit yang dimana mikey di rawat. Sepertinya mio punya harapan untuk melihat izana dan mikey lagi.
Skip
Disinilah mio di depan rumah mika, dia memantapkan hatinya, lalu menekan bell rumah. Hanya beberapa detik mika menbuka pintu dan tersenyum melihat mio. Keduanya berjalan masuk, namun mitsuya tidak ada disini fikie mio..
"Kau tumben kesini tanpa mengabariku? " mika datang dengan segelas jus dan juga cookies.
"Maaf ya, aku mendadak karena ada urusan penting denganmu " kata mio.
"Y apa itu? Apakah hal penting sekali? " mika duduk sambil memakan cup cake.
"Apa kau pernah pergi dengan mitsuya ke rumah sakit?"
"Eh? Rumah sakit... Ah rasanya tidak tapi aku pernah cek kandungan denganya, 1 bulan yang lalu di sebuah rumah sakit besar dekat kyoto. "
Mio mengerutkan dahinya, jika mengecek kandungan harusnya bisa di dekat sini saja. Mio mulai menbuka ponsel melihat rumah sakit besar daerah kyoto. Mika nampak penasaran dia melihat mio yang sibuk melihat nama rumah sakit.
"Ah yang ini! " tunjuk mika
"Arigato mika!!! Aku akan pergi! " namun baru saja akan keluar mika menghentikan langkah mio. Dia lupa jika mitsuya melarangnya mengatakan soal rumah sakit pada mio.
"Kau mau apa kesana? "
"Hanya ingin memastikan sesuatu saja " setelah itu mio langsung pergi. Mika menatap mio yang pergi, dia menyesal karena berbohong. Yang dia tunjuk bukanlah rumah sakit yang di kunjungi.
Setelah mitsuya menceritakan semua yang terjadi. Mika sempat sangat marah dan nyaris membatalkan pernimahan. Namun mitsuya dengan pelan - pelan menjelaskan semua nya dengan baik. Akhirnya mika bisa menerima meski dia sempat marah pada mitsuya nyaris 2 minggu.
Mio tiba di kyoto, dia langsung menuju rumah sakit yang di tunjuk mika. Saat tiba di sana, mio bertanya soal nama kurokawa izana dan sano majirou. Namun pihak rumah sakit mengatakan tidak ada pasien yang namanya seperti itu. Mio bahkan sampai meminta pihak rumah sakut mencoba mencari sekali lagi. Namun sayang nama dua orang itu memang tidak ada.
Mungkin saja mitsuya memang tidak membawa mika ke rumah sakit dimana izana dan mikey berada. Langkah gontai dimana mika keluar dari rumah sakit. Dia duduk di trotoar jalan, banyak orang yang melihatnya dimana dia menangis.
"Hik... Hiks... Aku hanya hiks... Ingin melihat mereka saja " mio terus menangis tanpa henti, dia begitu sangat ingin melihat wajah keduanya.
Skip
Esok paginya mio kembali ke aktivitas seperti biasanya. Bekerja dan juga memikirkan kira-kira dimana mikey dan izana berada. Yang bisa dia tahu mereka ada di rumah sakit. Namun rumah sakit yang mana mereka tidak tahu.
"Mio, kita akan mengunjungi pemilik perusahaan ini " ujar sai
"Eh? " mio memang tidak mengenal bos nya sama sekali. Tapi bukan berrati dia tidak tahu wajahnya. Dia tahu hanya saja, mereka tak pernah berpapsan atau sebagainya.
" aku padahal mau izin hari ini, tapi karena ini kunjungan ke pemilik perusahaan aku harus datang " jelas sai mengeluh, memang paling malas jika harus berurusan dengan hal seperti ini.
Akhirnya karena sudah siang mereka akhirnya memutuskan untuk pergi. Mio duduk di sebelah souma, hah harusnya dia bisa duduk di sebelahs ai saja. Namun souma sudah lebih dulu, mau menolak pun rasanya sungkan sekali.
"Mio apa ada pria yang kau sukai? " tanya souma
"Engh? .... Ahh emm.. Aku menyukainya sejak SMA. Tapi kami tidak pernah bertemu sejak 4 tahun terakhir " jelas mio mengingat kenangan 4 tahun lalu.
"Soka! Dia pasti pria idamanmu" mio menatap souma, baru kali ini souma ketuanya terlihat normal. Lelaki itu dewasa sekali sekarang. Mio bahkan tak percaya jika yang duduk di sebelahnya adalah souma
"Bisa iya bisa juga tidak, hanya saja aku harap bisa bertemu lagi dengan nya. "
"Jika kau mencintainya, dan dia mencintaimu benang takdirmu pasti terikat dan terhubung dengannya" mio tersenyum kecil, entah dia jadi kagum dengan sikap dewasa souma.
"Bisakah kita menjadi teman? Meskipun nanti kau bersama dengan pria yang kau sukai? "
"Tentu, tidak ada yang salah soal berteman kan? " keduanya tertawa bersama, sai yang mendengar percakapan mereka merasa senang.
At RS
semuanya masuk satu persatu, sedikit berbincang juga. Mio yang duduk di luar sambil meminum se kaleng soda. Matanya menatap ke arah luar taman. Banyak sekali orang yang sedang menikmati kegiatan mereka.
Mio lupa jika dia harus menbeli banyak hal untuk tahun baru nanti. Dia sepertinya akan memesan yukata buatan mitsuya. Sekaligus mengajak mereka ke kuil bersama. Merayakan pergantian tahun bersama adalah hal yang menyenangkan.
Bhug
"Eh tuan syal mu jatuh " mio langsung berlari memberikan syal yang dia ambil. Tangannya terulur memberikan syal berwarna putih.
Deg
"Izana? "
Tbc
Yahooo
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Save Me (END )
Fanfictionterbangun dengan kaki dan tangan di ikat rantai besi, bahkan leher juga. membuat gadis manis bernama makami mio menangis histeris. dan hal yang paling menakutkan dia berada di sebuah rumah milik seorang MAFIA terkejam " BONTEN " "please save me...