3 bulan berlalu mikey dan izana semakin di buat stres oleh mio. Wanita itu kini sudah bisa berjalan dengan normal meski kadang harus hati - hati. Mio tak bisa keluar dari rumah ini seperti kata mikey dan izana.
Hanya anak bonten yang menjadi temannya. Mengenai dunia luar mio tak tahu apapun sama sekali. Karena akses dua luar di tutup oleh mikey. Namun belakangan ini mio tak melihat mikey sama sekali.
Izana pun juga tidak terlihat sama sekali, namun mio tidak peduli sama sekali. Dia lebih memilih memikirkan hidupnya sendiri, kenapa harus repit - repot mengurus orang seperti mereka fikir mio.
Namun saat melewati kamar mikey, mata mio menangkap mikey yang duduk namun ada yang aneh rambut mikey berubah jadi putih?. Bahkan potongannya sama dengan izana. Mata yang memiliki kantung hintam, dan tato seperti anting izana.
"Kenapa kau mengintip? " sebuah suara berat yang membuat mio menoleh. Izana yang wajahnya jauh lebih tirus. Rasanya terakhir kali bertemu izana sedikit berisi entah apa yang membuat izana jadi kurusan begini.
"Apa kau kurang makan? " pertanyaan mio langsung membuat izana tertegun. Ini kali pertama sejak saat itu, biasanya mio akan mengabaikannya bahkan saat dirinya sakit. Mio sama sekali tidak peduli bahkan mengacuhkannya.
Betapa senangnya seorang izana kala mio menanyakan hal sederhana seperti itu.
"Jangan besar kepala, aku hanya melihat tubuhmu lebih kurus. Kalau begitu aku pergi"
Tangan mio di tahan oleh izana, tatapan lelaki itu kini agak teduh. Tidak seperti biasanya dimana izana selalu menatap remeh, beci dan juga datar padanya. Mio lah yang kini berbalik menatap izana datar.
"Bisa kau memasak untuk ku kali ini saja "
Seorang izana yang di kenal angkuh dan juga tak punya belas kasih. Memohon pada seorang wanita yang dulu menjadi korbannya. Mio ingin menolak namun sisi kemanusiannya masih ada.
"Turun kebawah " mio menyentak tangan izana kasar namun izana tak masalah. Dia memang ingin makan masakan mio. Hal ini karena mio memasak untuk mitsuya dan rindou. Emma juga selalu mengatakan jika masakan mio sanhat enak. Maka dari itu izana juga ingin merasakannya.
Hanya butuh waktu 30 menit ada beberapa hidangan yang mio buat. Dia menyajikan di depan izana. Merasa sudah memenuhi permintaan izana, mio melepas apron miliknya dan berjalan pergi tanpa bertanya dan mengatakan sepatah katapun pada izana.
Rasanya memang menyakitkan bagi izana, dia merasa sakit hati karena mio mengabaimannya. Di banding luka fisik, menyiksa batin adalah hal yang paling menakutkan. Rasanya neraka seperti menarikmu secara perlahan.
Izana mulai memasukan makanan ke dalam mulutnya. Dia langsung tersenyum air matanya jatuh. Rasa masakan mio memang enak, namun entah kenapa dia malah menangis. Dia tak tahu jika di lukai okeh perempuan yang mulai memikat hatimu memang sangat menyakitkan.
Dari balik tembok emma sedih melihat kakak nya yang seperti tertekan. Pekerjaan mereka dia luar semakin brutal. Semua emma tahu dari draken, mikey mulai mengokonsumsi obat - obatan. Padahalh sanzu sudah melarang karena tak mau mikey ikut - ikutan.
Namun mungkin karena stress dan juga tak bisa mengendalikan dirinya. mikey tak memperdulikan semua yang di katakan sanzu.
"Emma gomen" mio menepuk bahu emma, namun emma hanya menggelengkan kepalanya. Dia tak bisa marah jika mio bersikap acuh pada keduanya. Emma juga akan melakukan hal yang sama jika seandainya draken melakukan hal yang sama.
Emma juga harus kehilangan keponakannya, bahkan kata maaf tidak bisa mengembalikan ke adaan.
"Tapi jangan menghukum mereka terlalu lama ya mio, mikey mulai mengonsumsi obat - obatan. Dan izana mulai sering lepas kendali menyiksa orang, aku tak bisa mengendalikan mereka jika sudah lepas control"
Mendengar ucapan emma membuat mio sedikit terkejut. Mungkin wajah tirus mikey dan izana karena dua hal itu. Jika memang iya mio tak bisa membiarkannya, setidaknya dia harus memastikan semuanya baik - baik saja.
"Emm tenang saja " jawab mio tersenyum manis.
Skip
Mio membawa nampan berisi makanan, dia berjalan membuka kamar mikey, lelaki itu terbaring dengan lengan menutup matanya.
"Makanlah " sebuah suara yang tidak mikey dengan belakangan ini. Dia masih dalam pengaruh obat jadi dia berfikir mungkin saja mio di hadapannya adalah ilusi. Mio melihat sikap mieky yang aneh, apa mungkin mikey sedang dalam pengaruh obat?
"Mio... Ayo sini sayang... Duduk lah " mikey tersenyum namun senyum itu sangat berbeda. Mio hanya menurut dan duduk di sebelah mikey, lelaki dengan rambut putih itu langsung memeluk mio. Mendusel seperti se ekor anak anjing minta di manja.
"Makan lah, kau seperti zombie " mio mengambil nampan berisi makanan. Mikey tersenyum manis, namun sangat memprihatinkan jika tahu senyum itu karena efek obat. Mikey bak anak kecil saat membuka mulut menerima suapan dari mio.
Wajah datar mio tak luput dari mata mikey. Namun mikey tetap senang karena efek obat yang dia makan membuatnya dekat dengan mio. Semua makanan habis mio mengusap sisa air yang menetes di bibir mikey.
"Aku akan keluar"
"jangan... Mio disini saja ya ya " mikey memeluk mio seperti anak kecil.
"Kenapa? " tanya mio
"Nanti kau hilang.... Tapi tenang aku akan minum obat lagi agar bisa melihat mu dan dekat denganmu lagi ahahahahah..... "
Mio tak habis fikir apa mikey mengonsumsi obat itu terus menerus? Itu sangat tidak baik untuk kedepannya. Mio menghelah nafas mendorong mikey hingga tertidur di atas ranjang.
"Tidur! Kau bukan zombie" mio memeluk mikey hal itu membuat mikey balik memeluk mio menghirup aroma mio yang sangat menangkan otaknya. Mikey mendusel di perpotongan leher mio hanya butuh 10 dengkuran halus terdengar, mikey sudah tidur.
2 jam kemudian mio melepas pelukan mikey. Menarik selimut lelaki itu membuka baju yang dia kenakan dan menaruhnya di dekat mikey. Akan susah jika mikey bangun tapi tak melihat dirinya.
Mio mengambil kemeja mikey dan menaruh dress nya di dekat mikey. Membiarkan mikey memeluk baju itu.
"Oyasumi "
Tbc
Yahooo i m back!
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Save Me (END )
Fanficterbangun dengan kaki dan tangan di ikat rantai besi, bahkan leher juga. membuat gadis manis bernama makami mio menangis histeris. dan hal yang paling menakutkan dia berada di sebuah rumah milik seorang MAFIA terkejam " BONTEN " "please save me...