30

3.2K 363 28
                                    








Mikey sudah sadar namun dia membuang waja ketika melihat mio. Izana sudah tahu ini akan terjadi,  dia tak bisa berharap banyak.  Dia hanya berharap agar mikey tidak berpura-pura lagi.  Sejujurnya dia juga lelah harus menyembunyikan perasaan nya pada mio. 

Mereka berdua menyukai mio lebih dari apapun jadi wajar saja jika ketika kondisi fisik mereka sudah seperti ini.  Mereka merasa malu,  dan juga tak pantas untuk wanita seperti mio. 

"Bisa tinggalkan kami berdua saja " mohon mio

"Iie,  aku tidak mau bicara denganmu sama sekali.  Lebih baik kau keluar saja " mio tak mengidahkan nya dia meminta yang lain untuk tetap keluar,  semuanya memilih mengikuti mio,  mereka juga tahu ini adalah langkah baik.  Mereka tak mau jika mikey terus-terusan melukai diri mereka. 













Sama seperti pertemuan dengan izana,  mikey juga bersikap acuh pada mio. Wanita memeluk mikey membuat lelaki yang terlihat acuh itu mulai terdiam.  Ada debaran yang sama seperti dulu,  sama seperti saat mereka bersama dulu. 

"Mikey,  aku merindukanmu,  tidak bisakah kau bersikap jujur saja.  Izana juga sempat bersikap acuh padaku.  Mikey aku khawatir,  bukan karena kasihan padamu.  Aku menyukaimu"


Wajah mikey memerah padam,  dia tak percaya jika mio mengatakan hal yang sangat ingin dia dengar dulu.  Namun kondisi nya bukanlah kondisi yang layak untuk mio.  Bahkan izana cacat juga, bagaimana mereka berdua bisa membahagiakan mio jika kondisi mereka saja sudah hancur seperti ini. 

"Mikey,  ayo hidup bahagia dengan ku dan izana " mio menangkup wajah mikey.  Menyentuj sedikit perban yang ada di mata lelaki itu.  Perban yang menutup mata mikey yang rusak. 

"Fisik memang segalanya mikey,  tapi aku juga tidak bisa membohongi perasaan ku jika aku tetap menyukaimu dan izana meski dalam kondisi apapun! "

Mikey dia mengutuk dirinya sendiri,  dia juga berharap tuhan lebih baik membunuh saja.  Mio wanita yang dia sakiti malah memberikan cinta yang besar untuknya.  Tentu mikey bahagia jika mio memang tulus padanya,  namun keraguan akan kemampuannya untuk menbahagiakan mio lah yang membuatnya terluka. 

Dia hanua takut jika mio tidak akan bahagia,  atau bahkan malah akan menderita karena memiliki hubungan dengan dua pria cacat seperti dirinya dan izana. 















"Kau menyerahkan mikey yang menikahi mio? " tanya draken

"Lalu bagaimana,  aku tidak bisa berjalan,  sedangkan mikey masih bisa.  Dia juga hanya tak bisa melihat dengan sebelah mata saja.  Dia masih layak untuk mio daripada diriku. " jelas izana

"Tapi izana  bagaimana jika sebaliknya, mio menyukai kalian berdua dan ingin bersama dengan kalian berdua hum ? "

"Draken! Mana ada wanita bersuami dua? Apalagi mio! Dia pasti hanya akan memilih satu di antara kami. Lebih baik dari awal membiarkan dia dengan mikey saja !"  ok draken pasrah dia tak akan mengatakan lagi. Izana masih saja seperti ini.

















Makan malam, izana berada di sebelah mio, dan mikey juga ada di sebelah mio. Ketiganya terlihat canggung namun itu hanya untuk mikey dan izana. Mio biasa-biasa saja karena memang dia tak merasa canggung sama sekali.

"Kalian berdua tak mau makan?" mio menyuapi satu persatu, seperti anak kecil, mikey dan izana hanya menurut saja. Tak ada percakapan apapun, mio juga malas bertanya, takutnya malah membuat masalah jika bertanya.







"Mio aku ingin kau menikah dengan mikey"

Prang!!!....

Mikey dan izana terkejut kala mio menjatuhkan kotak makan dan juga gelas kaca. Perkataan izana yang menyuruhnya menikah dengan mikey membuat mio terluka.

"Kenapa?" tanya mio

"Ka karena mikey lebih layak, lihat aku , diriku hanya akan menjadi beban saja. Mikey masih bisa berjalan meski hanya bisa melihat dengan satu mata" jelas izana

"Izana!" mikey berteriak emembuat mio dan izana menatapnya. Memang benar mikey ingin menikahi mio. Namun apakah harus dia saja, dia juga yakin mio menyukai izana juga.

"Bisa jangan mengatakan hal yang menyakitakan begitu, apa kau masih belum paham juga? . AKU JUGA MENYUKAIMU! AKU TAHU AKU SERAKAH KARENA MENYUKAI DUA PRIA SEKALIGUS. Aku berusaha mrmilih satu sejak dulu tapi tidak bisa aku menyukai kalian berdua... Mengertilah itu... "

Mio mulai menangis, izana mengepalkan tangannya, dia tak tahu jika mio sampai seperti ini karena nya. Mikey memeluk mio menenang kan wanita yang satu ini. Mikey menatap tajam izana seolah mengatakan jika izana harus minta maaf.

"Gomen! " izana meraih kedua tangan mio,  wanita itu hanya terus menangis. 

"Maaf mio,  maaf.  Aku hanya takut tidak bisa membuat mu bahagia hanya itu.  Fisik ku yang buruk ini akan membuat mu harus menghabiskan waktu dengan mengurus orang cacat " jelas izana

"Iie aku tidak merasa begitu,  tolong jangan merendah seperti itu.  "

"Mio,  kami tidak seperti dulu,  kami juga sudah menajdi pria lemah.  Apa kau yakin bersama dengan pria lemah seperti kami? " tanya mikey


Mio meraih tangan izana mikey,  menggenggamnya dengan erat,  seolah mentampaikan isi hatinya jika dirinya tidak masalah soal itu.  Mikey menarik wajah mikey mencium lelaki terlihat kurus ini.  Izana juga terdiam kala mio menciumnya. 


"Ayo hidup bahagia bersama " senyum manis mengembang di wajah mio,  membuat izana dan mikey ikut tersenyum.  Ketiganya mulai kembali dan mio menceritakan banyak hal pada mereka. 













Skip





Sebagai hadiah semua mantan anak bonten sepakat membuat rumah gaya jepang untuk mio, izana dan mikey.  Itu usul draken yang mengatakan akan kebih mudah jika rumah itu tidak menaiki tangga. Maksudnya seperti rumah bertingkat. 

"Omaera!  Kenapa sampai seperti ini? " mikey heran sekali

"Anggap saja hadiah kalian bertiga akan menjalani hidup yang baru dan menyenangkan " mitsuya yang memeluk mikey

"Izana juga akan lebih mudah keluar masuk,  dan juga dia tak akan merasa membebani mio" jujur kakucho

"Ya ya ya terimakasi penghinaan halusnya! " sinis izana,  yang langsung membuat semua orang tertawa. 















Tbc





1 chap lagi END gomene rasanya emang harus END satu chap lagi.  Ahahahhahaah makasi semuanya

Please Save Me (END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang