JEALOUS BABY 3 [NOREN] ©️2021

6K 89 2
                                    

Renjun tidak dapat mempercayai hal ini.

Akhirnya, setelah nyaris dua bulan tidak berkontakan fisik dengan sang kekasih, ia dapat kembali memadu kebersamaan yang telah terlewatkan.

Meskipun harus melalui perselingkuhan antara dia dan Chenle terlebih dahulu.

"B-By.." rengek pemuda manis saat pemuda lain mengecupi permukaan setiap bagian wajah. Menyapu kening secara perlahan, turun pada kelopak mata, hidung mungil yang bergerak-gerak lucu terhadap rangsangan, menyusul dua belah bibir mengerucut satu. Jeno tidak dapat menghentikan aksi, terutama bagian yang candu. Dia terus mencium berkali-kali ingin mengobati rasa rindu.

"Injun-ah," sebuah bisikan mengalun di telinga, Renjun tampak gemetaran dirasa Jeno. Lidah kembali menjilati santapan di bawah kukungan, mengecap rasa asin di permukaan akibat keringat yang menjalar. "Baby Injunnie.."

"J-Jenongh.." respon si manis kini menggerakkan pinggul untuk mempertemukan gesekan antarcelana. Jeans pada Jeno, boxer hitam padanya. Pria tampan tersebut telah selesai membuat bercak kemerahan di sekitar tulang selangka, memandangi maha karya amburadul tetapi dapat menaikkan nafsu. Renjun menggigit bibir seraya mengatur napas, mata berubah sayu dan meringis ketika lidah menyapu pentil. "shit.."

Jeno menyeringai, mencoba sekali lagi, memberikan jilatan bagai kucing yang meminum air dalam kubangan, sedikit demi sedikit namun mengakibatkan aliran listrik menyetrum sekujur tubuh sang kekasih. "Injun gimme your milk.."

Renjun tak sadar mengerang, meremat surai hitam lebat bagian belakang kepala Jeno. Dada membusung agar dapat tersentuh lebih jauh. Tidak menyia-nyiakan kesempatan Lee Jeno benar-benar menghisap rakus. Menarik-narik benda mencuat, menggesekkan geligi di setiap celah kulit. Merasakan tekstur menggunakan lidah sampai ke areola.

Sudahlah. Pria manis itu benar-benar tidak sanggup menahan diri lama-lama, begitu Jeno mengulum sekaligus memainkan pentil lain, ia menjerit mengaitkan satu kaki sebab telah sampai duluan.

Jeno berhenti sejenak, memandangi Renjun yang terengah-engah bak dikejar setan. Tiba-tiba senyuman meremehkan terpampang, dan ia melihat dengan jelas bekas tercetak di kain hitam tersebut. "Ckckck, kamu kangen banget ya sama aku, By?"

Pria surai hitam kepirangan menyeringitkan wajah tak suka, bahkan tega berpaling entah karena malu atau benci diejek seperti itu. "Diam Jenong! It's your fault!" Dia tak melihat senyuman menyesal terpatri di bibir kekasihnya, sibuk menggerutu dalam hati.

"By.." panggil Jeno lembut, tangan refleks meraih dagu mungil agar bisa bertatapan langsung. Bibir mengecup pipi kanan, sesekali memberi afeksi berupa gesekan halus. Jantung berdegub kencang, terdengar sampai telinga dimana Renjun menelan ludah susah payah. "By, aku minta maaf, okay?" Jeno menghela napas, menerpa wajah sehingga Renjun memejamkan netra sejenak. "Aku minta maaf kalau selama dua bulan ini aku gak merhatikan kamu, malah pergi berlindung ke rumah Nana gara-gara kamu gak mau diganggu pas ngerjain tugas akhir, aku minta maaf udah gak peka sama kamu, dan gak tanya-tanya keberadaanmu juga, aku-"

"Jenong bukannya kita udah sepakat kalau kamu minta maaf terus aku usir dari sini," gumam si manis memotong ucapan tulus si kekasih. Jeno menyengir, mencium puncak hidung Renjun kilat lalu memeluknya erat. "Jenongggg!! Berat tau!!"

"Aku sayang kamu, Injun."

Renjun berhenti protes, tubuh melemah kemudian membalas pelukan tersebut. "Hm, aku juga sayang diriku sendiri,"

"Injun!!"

Keduanya terlibat dalam tawa renyah. Mata bertatapan memancarkan cinta di antaranya sebelum mempertemukan bibir mereka lagi.

Pinggul mulai bergerak, meredam desahan yang hendak lolos. Jeno memutus tautan, mulai melucuti kemeja serta jeans maupun celana dalam yang sudah menggembung. Renjun menjilat bibir pada pemandangan itu, bangkit setengah badan langsung menempelkan bibir di perpotongan abs pria lain.

DREAMIS (MOSTLY RJN) ONESHOT🔞✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang