enjoy~
.
.
.
***
Hanya Tuhan yang dapat menyelamatkan dua anak Adam dari marabahaya ketika mereka grasah-grusuh meninggalkan studio bioskop demi melanjutkan kesenangan dunia. Beruntung mereka masih tahu malu, berlari-lari menuju parkiran mobil, membanting pintu setelah masuk, bahkan Jeno tidak keberatan sewaktu Renjun duduk di pangkuan sembari menciumi lehernya.
"Jun.. awas aku masih nyetir."
Renjun ditangkap sedang tertawa geli, melayangkan kecupan halus tepat di belakang telinga Jeno sesekali menggesekkan kemaluan dibalik celana. Adik Jeno telah terbangun sejak memangsa bibir Renjun di kursi penonton, meronta minta bebas akibat mendapati teman sejawat menyapa. Basah pula mencetak warna gelap.
"Jun.." erang Jeno berusaha mempertahankan konsentrasi disaat Renjun kembali menggoda kecil-kecilan, sampai akhirnya kepala berambut pirang terantuk di pundaknya, Jeno sempat tergelak, satu tangan yang tidak digunakan menyetir bertengger di pinggang ramping, terkadang meremat lembut sehingga kali ini giliran Renjun memperingatkan.
"Eyes on the road, Captain."
Lelaki tampan itu terdengar merengek setelah mendapat teguran, tambah bernafsu pada panggilan. Kaki kanan otomatis menginjak pedal gas dalam-dalam, membuahkan pekikan kaget sebab nyaris terpental.
Jarak tempuh dan waktu benar-benar dibuat seminimum mungkin saking tidak sabar hendak bergumul di atas kasur. Sesampai di apartemen Jeno, sepatu, kaos kaki, jaket, singlet, kaos terlempar berserakan di lantai seiring langkah mereka menuju kamar tidur. Ranum bertubrukan, karbondioksida dirampas, oksigen tertahan, jemari-jemari nakal bergerilya melucuti kepingan terakhir. Menyisakan mereka telanjang bulat di samping ranjang, seperti biasa merekat erat bak prangko.
"Sayang banget filmnya," erang Renjun mendongak sewaktu Jeno membubuhi kecupan di leher maupun tulang selangka. Telapak besar menangkup pipi pantat, menamukan organ berbeda jenis terus-terusan. "hnghh.. padahal penasaran.."
Chup- "Penasaran gimana kalau kamu melukin aku dari tadi," balas Jeno di sela-sela menumbuhkan bercak kemerahan. Kali ini bibirnya mendarat di pentil cokelat tegang, menjilat si tombol rentan.
"Aahnn!" Paha Renjun bergetar nikmat lantaran listrik yang berkumpul di permukaan puting spontan menyetrum kelentit di bawah. Membuat dia makin basah, bersamaan pula penis Jeno bergesekkan dengan miliknya. "ahh.. ah J-Jeno.. kasurr.."
Tubuh lebih pendek musti terbanting agak kuat di atas kasur empuk, Jeno menyingkirkan selimut yang menghalau di tengah-tengah, takut mereka bakal tambah kepanasan. Pendingin ruangan diatur paling kecil suhunya, namun tidak mensejukkan kulit mereka yang telah dirundung hawa nafsu.
Kembali berciuman sesudah Jeno berposisi di antara paha mengangkang, tak absen melilitkan lidah, atau sekadar menukar saliva tanpa rasa jijik. Tangan Renjun merayap dari leher Jeno, meremas dada bidang, tak lupa mengusapkan parasan jempol di pentil lelaki di hadapan. Jeno tak sengaja menggigit bibir bawah Renjun, mengulum sedikit lalu ditarik pelan-pelan agar berefek dramatis.
"Mau isep." pinta Renjun sesudah tangannya berhenti di kejantanan keras, mengelus puncak dengan jempol, terkadang digenggam naik turun. Jeno mengangguk, menempatkan pantat di salah satu ruang, membuka kaki lebar bak mempersilakan. Renjun bangkit sebentar buat menungging, merangkak menghampiri ingin memuja lebih pada benda pusaka tersebut.
"Ingat, jangan sampe keluar."
Renjun hampir lupa sama tugas aslinya, terpaksa menganggukkan kepala sebagai tanda setuju, padahal dalam lubuk hati terdalam dia pingin sekali menelan sperma Jeno. Pemikiran itu membuahkan lendir kebeningan serta berkedutnya si daging rentan. Sembari menjilati batang seumpama es krim tak terbatas, ia meminta Jeno memuaskan organnya jua.

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMIS (MOSTLY RJN) ONESHOT🔞✅️
FanfictionBOOK ONESHOT KESEK-KESEK MOSTLY NOREN (tapi ada sama renjun sama member lain juga kok). ⚠️ : DEWASA‼️ SMUT‼️; NOT FOR CHILDREN‼️ JANGAN DIBAWA KE MEDSOS‼️ KONSUMSI PRIBADI #noren #jaemren #markren #00z #mahae #norensung #nctdream #smut #mature