Lee Jeno. Sudah hampir 8 minggu lamanya baginda menelantarkan sang kekasih karena perkataan Renjun tentang keinginannya untuk fokus selama menggarap tugas akhir. Beliau jugalah penyebab ketidaktelitian pemuda rambut dua lapis tersebut sehingga mengakibatkan hubungan mereka merenggang selama waktu yang telah disebutkan.
Lantas, dimana keberadaan Lee Jeno?
Tentu saja mengadem di pelukan sahabat masa kecilnya. Renjun nyaris berdecih demi menyebutkan status pemuda lain. Padahal dia sebenarnya gondok setengah hidup pada eksistensi Na Jaemin.
Ngomong-ngomong, dia sedang 'ingin' dan Jeno malah mengatakan kalau ajakannya terlalu mendadak.
Hello, Lee Jeno, pacarmu siapa? Renjun atau Jaemin? Dimana-mana di zaman sekarang mana ada sahabat erat tidak jadi cinta. Pasti di antara mereka akan tumbuh rasa suka.
Kekesalan, kegalauan, kesedihan, dan kehorny-an melanda diri dan di kala itu terlintas ide gila yang benar-benar tidak bermoral.
Chenle, adik sepupu setahun di bawahnya kini telah tiba di rumah. Berpakaian piyama garis-garis berwarna cokelat susu milo dan rambut hitam agak urakan. Renjun gemas melihatnya, ingin menerjang di situ-situ juga.
"Kenapa Kak?"
Renjun menepuk-nepuk ruang kosong di atas kasur, mengisyaratkan si adik agar duduk di sebelahnya sambil tersenyum polos. "Mau bantu
gue, gak?""Bantu apa?"
Duh, bagaimana cara menjelaskannya ya? Dan yang terpenting adalah apakah Chenle mau menerima tawaran gila ini. Terlebih apakah adiknya tahu tentang hubungan intim sesama laki-laki?
"Hm.. hmm.." Chenle menyeringitkan dahi, menambah rasa penasaran makin menjadi. "gue mau main sama Jeno, tapi si anjing malah main sama sahabatnya, gue kesel banget Le,"
"Jadi Kakak nyuruh Lele ke sini buat?"
"Buat main sama gue," Renjun menyengir tak berdosa, memperhatikan figur sepupu yang tak kalah menarik dari dirinya sendiri.
"Main apa?"
"Mainan orang dewasa,"
Chenle diam sebentar, sedang mencerna, mungkin dia juga berusaha mengingat-ngingat mainan dewasa apa yang pernah ia temukan semasa hidupnya. "Mainan dewasa apaan?"
Kan. Sudah pasti si adik tidak paham, Renjun terbaring secara dramatis mengundang tanda tanya dari Chenle. Pemuda yang lebih muda tak sengaja melirik ke arah celana pendek milik kakak sepupunya, barulah disitu dia mengerti apa yang dimaksud.
"Oalah, maksud lo main 'itu'?" ucapan Chenle menyebabkan si manis mendadak bangkit dari pembaringan, membulatkan netra rubah akan kecepatan koneksi jaringan otak pemuda di samping.
"Sumpah lo paham?"
"Ya iya paham," Chenle menggaruk tengkuk nampak canggung, "kan gue punya pacar?"
"Lo begituan sama Jisung?!"
Semburat merah muda muncul begitu saja saat Chenle masih kegatalan di sekitar kulit leher, rahang Renjun terjatuh, benar-benar terkejut kalau ternyata sepupu naifnya tidak seperti yang dia pikirkan.
"Kak gak usah kaget gitu kenapa sih?"
"Ya gue kaget lah sepupu gue yang manis gak ketulungan ngerti soal begituan!"
"Gue udah 21 btw,"
"Le, lo tetap bayi di mata gue,"
Pemuda lebih muda menggembungkan pipi, bergerak macam cacing kepanasan, "Terus ini kita ngapain? Konsultasi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMIS (MOSTLY RJN) ONESHOT🔞✅️
FanfictionBOOK ONESHOT KESEK-KESEK MOSTLY NOREN (tapi ada sama renjun sama member lain juga kok). ⚠️ : DEWASA‼️ SMUT‼️; NOT FOR CHILDREN‼️ JANGAN DIBAWA KE MEDSOS‼️ KONSUMSI PRIBADI #noren #jaemren #markren #00z #mahae #norensung #nctdream #smut #mature