DUMB AND DUMBER [NOREN]

2.3K 110 15
                                    

Siswi populer yang suka ambil kesempatan mengoloki teman sekelasnya hanya karena pemuda itu tampak culun dan suka nonton anime, tidak disangka berubah oon tiap kali digempur burung besar Lee Jeno si wibu bau bawang.

⚠️ : oneshot only ; porno tanpa plot ; girl!renjun ; nerd!jeno ; school!au ; secret relationship ; jealousy ; vaginal sex ; bahasa kasar ; mancur, mancur, byur ; renjun kenyang bego ; pake kondom (disuruh nonem) ; rambut renjun pirang, rambut jeno hitam cepak (FAVORITKU) ; resiko tanggung sendiri

***
.

.

.

***

"Hmph! Bau apa nih?!"

Jam kosong memang sesi paling top markotop bagi anak sekolahan, terutama menengah ke atas yang akan menghadapi ujian kelulusan. Guru tidak ada, alih-alih mungkin ada rapat persiapan, menyebabkan suasana kelas layaknya pasar. Beruntung tidak ada yang beneran jualan ayam.

Jeno berusaha mengabaikan teriakan cempreng bersumber dari meja depan, helat 6 meja dari kursi dia sekarang. Dimana sekumpulan cewek-cewek cantik berseri sedang duduk membentuk lingkaran sambil tertawa-tawa centil. Dih, dibanding perkumpulan, lebih ke sekte satanisme sih menurut lelaki itu.

"Guys! Ada nyium bau bawang nggak di sini?"

Mulai. Jeno menghela napas tanpa ingin tahu si pemilik suara. Hafal mati dia mah siapa yang teriak nyaring kayak monyet kebun binatang gini. Lelaki berkacamata tebal itu memperbaiki letaknya di pangkal hidung, sibuk menatapi layar laptop menampilkan tayangan anime terbaru yang sempat tertinggal. 

"Bau banget ih bawangnya! Mau masak nasi goreng kali ya?" tawa membahana bak nenek lampir beradu di penjuru kelas, sengaja mereka curi-curi pandang ke arah Jeno tetapi pada dasarnya Lee Jeno bodo amat sama keberadaan mereka, asyik menontoni gadis cilik menumpas kejahatan dengan rambut nyentriknya.

"Renjun! Ada Kak Johnny nyariin kamu!" perempuan yang paling lantang suaranya dalam harmoni mengatai Jeno terkesiap mendengar namanya dipanggil seseorang di luar kelas. Dia langsung sigap memperbaiki rambut pirang, menyisir sedikit, digodain sama teman-teman selingkaran. Renjun tersenyum malu-malu, mengibaskan helaian yang mengganggu kemudian berlenggak-lenggok menuju pintu.

Jeno tidak pernah melepaskan tatapan sejak Renjun meluncur dari meja, melangkah anggun hendak menemui lelaki yang dibilang sedang mencarinya. Dia berhenti menatap ketika Fanny, salah satu sahabat Renjun, berbisik-bisik kecil seakan membicarakan Jeno menaruh perhatian ke Renjun lagi.

"Sudah wibu, suka Renjun, memang dia siapa? Mending Kak Johnny kali."

Pemuda rambut cepak memutar mata malas tanpa menghiraukan ocehan mereka lagi. Sebenarnya dia lebih ke penasaran sama tujuan guru magang mereka mencari Renjun, apa cewek itu gagal ujian praktek penjaskes? Bukannya dia termasuk anggota pemandu sorak yang jago atletik ya?

Banyak pertanyaan berkecamuk di kepala Jeno sehingga membuahkan rasa kepo. Apalagi kala jam pulang sekolah, tak sengaja melihat Renjun dari kejauhan sedang menggenggam sebuket bunga besar sambil tersenyum merekah. Ada segerombolan sahabat karibnya juga, Fanny, Jimin, Aeri menggoda habis-habisan hingga pipi gembil Renjun merona sembari berkilah agar tidak terus diolok.

Jeno menyerngitkan kening, bersikap acuh tak acuh akhirnya berjalan melewati mereka dan sempat mendapat cibiran.

"Enggak kayak si wibu, Ren. Taunya nonton anime aja nggak tahu cara nyari perhatian cewek." terkadang Jeno pingin banget sleding tungkai kurus Jimin biar cewek itu terjatuh, terpelanting, masuk rumah sakit, berhenti jadi temen Renjun. Namun setahunya, dia bukan sosok ringan tangan, atau ringan kaki ke orang maupun nenek lampir macam Jimin, jadi ya telinga Jeno sontak memuntahkan keluar apa yang ia tangkap biar tak membekas di otak.

DREAMIS (MOSTLY RJN) ONESHOT🔞✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang