Habis dikokop di toilet umum, Jeno dan Renjun menemukan diri mereka grasah-grusuh sewaktu mereka sekamar bareng.
Lanjutan Calvin Klaim.
⚠️ : boypussy!rj ; idol!au ; ini waktu mereka ke jepang sebelum rj hiatus (-_-l) ; panggilan sayang (pet names) ; bahasa non-baku ; dirty talk yang tidak terlalu dirty ; tidak terlalu jorok karena hamba tidak bisa yang jorok-jorok 🙏 ; vaginal sex : vaginal fingering : squirting (of course tyda boleh dilewatkan) ; unprotected sex (please jangan ditiru) ; harsh words ; resiko tanggung sendiri ; breeding kink ;
.
.
.
***
.
.
.
"Jeno, Renjun! Jangan lari-lari!" suara berat berkedok menegur tidak diindahkan pasangan muda-muda yang melesat menuju lift sesudah mendapatkan kunci kamar. Beruntung muka Jeno ketutupan masker soalnya dia lagi nyengir lebar nggak ketolongan macam hantu mulut robek buatan Jepang. Negara ini memang punya suasana paling beda menurut keduanya, sebagai tempat mereka pertama kali memadu kasih hingga berlanjut sampai sekarang.
Renjun berusaha menahan senyum, menipiskan bibir saat tangan lentiknya digenggam baru ditarik duluan. Tanpa menoleh ke sana kemari, pasangan kekasih itu telah memasuki lift seperti ada sesuatu super duper penting yang harus mereka selesaikan sekarang juga.
Mark dan Haechan saling melempar pandang, terutama ke Jaemin yang geleng-geleng kepala, hapal mati sama keagresifan Jeno dari awal mereka menginjakkan kaki di bandara. Dipikir Jaemin nggak notis apa, celana Jeno agak gembung sehabis mereka dari toilet sama-sama. Dia menyumpah dalam hati, pingin sekali mencekik leher sahabatnya buat sekali aja jangan ngaceng sembarangan, mentang-mentang punya pacar kayak Aphrodite bukan berarti Jeno bebas mengekspresikan ketertarikannya meski hanya lewat gerakan.
Para anggota rupanya sudah maklum sama kelakuan dua sejoli. Apalagi Jisung dan Chenle yang terlalu sering menangkap basah kemesraan mereka dimanapun, kapanpun.
Jeno kayaknya mesti bertanggung jawab sama kerusakan mata maknae.
"Taruhan." kata Haechan melempar cengiran sesaat mereka berjalan beriringan ke arah lift. Jeno dan Renjun menghilang sekejap layaknya diculik wewe gombel menyisakan anggota Dreamis dan Manajer yang tampak kecapean tetapi tidak mengubris obrolan absurd anak-anak asuh mereka.
"Apa?" telinga Mark naik sedikit, sedangkan Jaemin malah mengerutkan kening. Ide gila apa lagi yang ada di pikiran Haechan kali ini.
"Jeno buka baju Renjun apa nggak?"
"Bajingan, kukira apa." umpat pemuda tertua mendorong Haechan main-main, mendapati si pencetus gagasan malah tertawa terbahak-bahak. Ekspresi Mark memang paling menarik bila dibuat emosi.
"Ew." sahut Chenle terkesan jijik tetapi selang sedetik ia ikut menjawab, "buka."
Haechan mendengus, "Kalau aku sih nggak."
Jaemin tampak berpikir, menimang-nimang bak tengah menghadapi keputusan tersulit dalam hidupnya. Perkara Jeno buka baju Renjun aja jadi bahan taruhan, ada-ada aja hedeh. "Dibuka, Jeno bukannya suka polosan?"
"Kenapa sih?" Mark hendak menghantamkan jidatnya pada tombol lift saking jengah mendengar pembicaraan adik-adiknya, pintu kotak besi itu tertutup bersamaan mereka naik ke lantai yang dituju, "bukan urusan kita juga."

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMIS (MOSTLY RJN) ONESHOT🔞✅️
FanfictionBOOK ONESHOT KESEK-KESEK MOSTLY NOREN (tapi ada sama renjun sama member lain juga kok). ⚠️ : DEWASA‼️ SMUT‼️; NOT FOR CHILDREN‼️ JANGAN DIBAWA KE MEDSOS‼️ KONSUMSI PRIBADI #noren #jaemren #markren #00z #mahae #norensung #nctdream #smut #mature