Kelanjutan nasib Jeno mengejar Injun di cerita Play Date.
⚠️ : akan dibagi beberapa part biar gak cape bacanya ; boypussy!renjun ; fake date ; usaha lee jeno mendapatkan cintanya injun si penjaja
.
.
.
***
"Gimana Jen?"
Satu pertanyaan tentang keadaan sukses membekukan Jeno di tempat saat makan siang berlangsung, sumpitnya pun tampak melayang, beberapa bulir nasi berjatuhan kembali ke tumpukan teman-temannya yang belum dieksekusi dengan mulut Jeno masih menganga kecil.
"Huh?"
Giselle menjentik kening lelaki itu hingga membuahkan desisan, "Tender kemarin, yang diinstal Fanny di hapemu, udah dicoba belum?"
Seketika Jeno memahami maksud pertanyaan, ia menggumam-gumam tidak jelas sembari melanjutkan acara makan, mengundang kening saling berkerut, memaksakan jawaban yang lugas. "Udah, nggak ada yang cocok,"
"Hah? Segitu banyak cewek di sana kamu juga nggak cocok?" sembur Jaemin tidak percaya, "standarmu yang ketinggian atau ceweknya yang buta huh?"
Jeno terbatuk sedikit, buru-buru menyesap es kopi instan kesukaan biar melancarkan gumpalan makan yang mendadak tersangkut di kerongkongan. "Ya mau gimana, namanya juga manusia, pasti nggak ada yang mulus kisah asmaranya."
"Kalau cewek nggak cocok, dicoba cowok deh Jen," saran Fanny mengangguk-ngangguk, kali ini telak membuat tokoh utama kita tersedak lantaran tiba-tiba mengingat kejadian nyeleneh yang dia alami malam sabtu kemarin. Ya, benar. Membayar pujaan hati pas SMA untuk membasahi kasur bersama. Huang Renjun yang ia panggil Injun dalam platform tender. Pemuda cantik berambut hitam itu terlalu susah buat dilupakan walau mereka hanya terlibat cinta satu malam (berbayar).
Melihat kedramatisan tersebut tambah membuahkan rasa penasaran serta kedongkolan pada reaksi berlebihan. Empat temannya (Karina masih ada kelas) kini sama-sama mengerutkan dahi.
"Kamu homophobia?" kali ini Jaemin menembak.
"Enggak, anjir!" sergah Jeno di sela-sela batuk, menandas minuman di samping piring, hingga tersisa es batu, "kaget doang masa dibilang homophobia,"
"Nggak mungkin juga Jeno homophobe, kalian lupa ya kalau dia pernah pacaran sama Tre anak kesmas?" celetuk Giselle yang spontan dibenarkan oleh kawanan lain. Jeno seorang sampai lupa kalau dulu waktu dia semester 1 pernah nembak Trenachat si turunan Thailand yang satu kelompok sama dia pas acara orientasi mahasiswa baru.
Nggak lama sih, paling 6 bulanan lah karena Tre ternyata nggak suka sikap Jeno yang terlalu cuek sama keadaan. Jeno sih iya aja, pasrah lebih tepatnya. Sehabis itu, rumor dia dijuluki Ice Prince langsung menyebar, eh nggak dapat pacar sampai ia berhadapan sama teman-temannya sekarang.
"Iya juga, yang mutusin Tre pula. Kamu kali Jen yang bermasalah," Jeno mengerjap-ngerjapkan mata atas tuduhan Haechan, bingung setengah mampus kenapa dia yang musti disalahkan. "you're just too dense to other people, jadi mereka mikir kamu cuman main-main sama mereka,"
Jeno tidak bisa membantah, hanya menghela napas panjang, kemudian melanjutkan makan. Fanny yang melihat respon lesu tersebut mencolek si pacar agar berhenti ngomong, lalu menepuk-nepuk kepala Jeno bak ibu kepada anak.
"Jangan diambil hati, Jeno. Kalau mereka nggak cocok sama kamu, itu berarti kamu juga dijauhkan dari orang-orang yang bakal bikin kamu sakit hati di kemudian hari." Jeno akhirnya mengangguk kecil, membiarkan keempat sekawan membicarakan hal lain, meninggalkan dia berkecamuk dengan badai di isi pikiran sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
DREAMIS (MOSTLY RJN) ONESHOT🔞✅️
FanfictionBOOK ONESHOT KESEK-KESEK MOSTLY NOREN (tapi ada sama renjun sama member lain juga kok). ⚠️ : DEWASA‼️ SMUT‼️; NOT FOR CHILDREN‼️ JANGAN DIBAWA KE MEDSOS‼️ KONSUMSI PRIBADI #noren #jaemren #markren #00z #mahae #norensung #nctdream #smut #mature