Part 02

264 147 147
                                    

Sinar matahari mulai menyapa. Cara terbangun dari tidurnya, duduk sebentar sambil berusaha mengumpulkan nyawa, di liriknya sekilas jam yang sudah menunjukkan angka 06.45. Hari ini Cara memutuskan untuk joging di sekitar komplek, biasanya Cara akan joging di sabtu ataupun minggu pagi karena cuma hari itu dia libur. Berhubung ini hari sabtu dan Cara nggak ada kegiatan apapun, jadi Cara memutuskan untuk joging aja. Membakar lemak yang di tabungnya saat liburan kemarin.

Cara turun dari ranjangnya, sedikit berjalan untuk menyibakkan gorden yang menutupi pintu akses menuju balkon, setelahnya dia memutuskan untuk bersiap-siap.

Crop jacket berwarna grey dipadukan dengan legging berwarna dark grey menjadi outfit olahraganya hari ini. Cara mengikat rambutnya terlebih dahulu, tidak lupa melihat ke cermin untuk memastikan penampilannya.

"Mau kemana Cara?" tanya ayahnya yang sedang duduk di teras depan sambil meminum teh. Weekend seperti ini ayahnya memang libur, kecuali memang ada urusan mendadak dan sangat penting yang mengharuskan untuk pergi.

Cara melirik sekilas ke arah ayahnya, nggak langsung menjawab. Cara melakukan pemanasan terlebih dahulu untuk melemaskan ototnya. Apa ayah nya nggak bisa lihat? outfit yang dia pakai jelas untuk olahraga. 

"Joging..." jawabnya dan langsung pergi setelah dirasa tubuhnya sedikit panas.

Albean menghembuskan napasnya, entah kapan anak perempuan nya itu akan bersikap manis lagi. Sudah sangat lama sejak yang terakhir kali. Tidak mau terlalu larut, dia pun melanjutkan minum teh dan membaca koran.

🌼🌼🌼

Sudah kurang lebih sejam Cara berlari di sekitaran komplek perumahannya, entah sudah berapa kali dia memutar.

Cara melirik Apple Watch di tangan  kirinya, hampir 7 KM dia berlari wow pantasan dia sangat lelah sekarang. Cara memutuskan untuk pulang setelah melakukan beberapa gerakan pendingin.

Sampai di depan rumah, Cara tersenyum kecil melihat mobil sport yang sangat dia kenali bertenger manis di halaman rumahnya.

"Dasar nggak sabaran..." batin Cara.

Begitu sampai di dalam rumah, Cara melihat Kalvin sedang ada di dapur bersama mamanya. Mungkin baru siap sarapan, pikirnya. Keluarga Cara tidak pernah sarapan lewat dari pukul 8. Biasanya Cara akan ikut sarapan bersama, tapi karena hari ini dia joging, jadi orang tuanya sarapan lebih dulu.

"Kalvin ... kamu nggak bilang kalau mau datang?" Cara yang sudah sangat haus dari tadi karena lupa membawa botol minuman pun langsung mengambil air dan minum.

"Aku udah WhatsApp. Belum kamu read. Jadi aku langsung ke rumah kamu aja."

"Aku nggak bawa handphone."

Kalvin Erland Donzello, sahabat Cara. Kalvin dan Cara udah bersahabat dari kecil, bahkan rumah mereka dulu bersebelahan. Orang tua Kalvin sekarang menetap di Milan. Ayahnya seorang pengusaha dan punya perusahaan di bidang makanan di sana.

Dulu saat kecil, Kalvin dan orang tuanya hanya berkunjung menemui kakek dan neneknya. Entah kenapa setelah mengenal Cara, Kalvin memutuskan untuk menetap di Jakarta. Padahal saat itu usia Kalvin masih sangat muda.

Setelah neneknya meninggal dan di susul kakeknya dua tahun yang lalu. Rumah mereka yang bersebelahan dengan Cara pun di sewakan dan Kalvin memutuskan tinggal di apartemen. Nggak heran kalau dia sangat dekat dengan Cara bahkan keluarganya, seperti sekarang.

CARABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang