[Jangan lupa kasih Vote & Comment ya]
-Suara decitan ban sepeda motor terdengar, beberapa pasang mata yang mendengarnya segera menolehkan wajah untuk sekedar melihat siapa si pengendara.
Saat si pengendara membuka helm dan menyibakkan sedikit rambutnya kebelakang, tak heran membuat beberapa pasang mata yang melihat histeris. Sangat tampan, pikir semua gadis yang ada disana.
Tak berapa lama seorang gadis yang berada di boncengan pria itu pun turun, dan disusul si pria. Mereka pun berjalan ke arah koridor. Sepanjang jalan banyak pasang mata yang memandang iri ke arah mereka, beberapa bahkan ada yang berhenti sejenak untuk melihat, dan ada pula yang berbisik seakan berkhayal kapan mereka bisa seperti itu.
"Ganteng banget si Jeff."
"Dua minggu nggak ketemu, Jeff makin ganteng,ya."
"Cara juga cantik banget."
"Duh, cantik banget sih jodoh orang."
"Gila ya, mereka emang cocok banget. Paket lengkap deh."
"Kalau gue jadi pelakor, mempan nggak ya."
Begitulah ucapan yang sering kali mereka dengar. Cara dan Jeff hanya berjalan santai, pasangan paling menawan seantero sekolah ini pun udah biasa mendengar itu semua. Toh yang di ucapkan juga sebagian besar memang fakta, jadi apa boleh buat.
siapa yang tidak mengenal Cara dan Jeff di sekolah ini—SMA Astraguna. Pasangan fenomenal yang tingkat keromantisannya kadang membuat pasangan lainnya iri. Selain karena wajah mereka yang pastinya good looking, Jeff juga merupakan cucu dari pemilik yayasan sekolah tempat mereka belajar dan juga ketua tim basket sekolah. Jadi, nggak ada alasan untuk tidak mengenal pasangan yang satu ini.
Cara meletakkan ranselnya di atas meja. Mengambil cermin kecil untuk merapikan sedikit penampilannya. Eliza yang duduk di sebelahnya pun menoleh, dia baru sadar kalau Cara udah datang, dari tadi dia cuma fokus dengan ponselnya.
"Car..." panggil Eliza.
"Hhmm..." Cara yang lagi menambahkan sedikit liptint di bibirnya pun hanya membalas dengan deheman.
"Lo tadi ngeliat aula nggak? Rame juga ya ternyata anak barunya," katanya sambil menompang dagu memperhatikan aktivitas Cara.
Cara menaikkan alisnya mendengar pertanyaan Eliza, dia memasukkan liptint-nya kedalam mini pouch yang selalu dia bawa. Bukannya setiap tahun ajaran baru bakalan rame ya? Apalagi sekolah mereka ini termasuk favorit, banyak orang tua yang menginginkan anaknya sekolah di sini.
Meskipun swasta, tapi untuk bisa masuk ke sini tidak segampang yang di bayangkan. Mereka harus memenuhi standar nilai yang di tetapkan, dan mengikuti tes. Nggak heran kalau sekolah ini jadi salah satu sekolah terbaik di Jakarta.
"Pertanyaan lo nggak mutu El. Setiap tahun nya juga bakalan rame," balas Cara. Eliza itu kadang pintar kadang juga bego, pantas waktu awal masuk sekolah dia jadi korban bully.
Cara memutar tubuhnya sedikit, di belakangnya adalah tempat duduk Jeff, di sebelahnya tempat Kalvin, tapi dia belum datang. Pasti telat, pikir Cara.
"Kenapa?" Merasa diperhatikan, Jeff yang tadi fokus bermain game beralih menatap Cara. Jam masuk masih 15 menit lagi, jadi nggak salah untuk bermain sebentar.
"Emangnya aku nggak boleh mandangin pacar aku sendiri?" tanya Cara.
Jeff hanya tersenyum mendengarnya. Cara-nya memang selalu manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARABELLA
Teen Fiction[Follow sebelum membaca ya] ⚠️[R17+] Carabella Ceysa Allegra, merasa hidupnya baik baik saja selama ini. Terlahir sebagai putri satu satunya keluarga Allegra dan hidup serba berkecukupan membuat Cara selalu mudah mendapatkan apapun yang dia inginkan...