1. PROLOG & CAST

1K 65 11
                                    

Acara pernikahan mewah itu baru saja berlangsung.

Kedua mempelai sudah berada di dalam kamar pengantin mereka.

Handaru menghampiri Mitha yang tampak kesulitan membuka gaun pengantinnya.

"Sini, aku bantu," ucap Handaru dengan senyuman ramahnya. Lelaki berparas tampan dengan wajah yang ditumbuhi brewok tipis itu membantu sang istri melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Mitha.

Merasa malu karena ini pertama kalinya Mitha berada satu kamar dengan lelaki sebayanya, Mitha buru-buru mengambil jubah mandi dan mengenakannya. Menutupi tubuh mungil aduhainya yang hanya terbalut pakaian dalam saja.

"Kamu mau mandi?" tanya Handaru pada Mitha, wanita yang kini sudah resmi menjadi istrinya. Menjadi seorang Nyonya Handaru Pratama. Sang Milyuner yang kekayaannya tak akan habis tujuh turunan.

Mitha mengangguk, pipi wanita itu merona.

"Boleh aku ikut?" ucap Handaru dengan kerlingan nakal.

Mitha memukul bahu sang suami. "Tidak boleh!" sahutnya sambil melenggang pergi. Handaru memang seperti itu, suka sekali menggoda Mitha dengan wajah innocent nya yang selalu sukses membuat pipi Mitha merona.

"Pelit!" keluh Handaru yang langsung memasang wajah cemberut. Lelaki itu tersenyum menatap Mitha yang semakin hari semakin cantik saja.

Rasanya seperti mimpi, kini dirinya bisa benar-benar memiliki Mitha. Wanita yang memang sejak pertama kali melihatnya sudah membuat Handaru jatuh hati. Setelah melalui proses panjang hingga jatuh bangun Handaru berjuang mendapatkan hati Mitha, kini wanita yang menjadi tambatan hatinya itu sudah benar-benar utuh dia miliki. Hanya dirinya. Bukan orang lain.

Handaru melepas kemeja putih yang masih dia kenakan dan melemparnya asal ke atas sofa di pojok ruangan. Beranjak ke atas tempat tidur untuk merebahkan diri sejenak setelah seharian penuh ini dia benar-benar sibuk menyambut para tamu undangan yang jumlahnya ribuan orang. Lelaki itu memilih untuk menunggu Mitha sambil menonton TV.

Sementara itu di dalam kamar mandi, Mitha berdiri di balik pintu kamar mandi dengan debaran kencang di dadanya.

Hingga setelahnya, satu titik air mata wanita itu mengalir di pipi.

Apa yang harus aku lakukan?

Aku tidak mungkin membohongi suamiku sendiri akan keadaanku saat ini?

Gumam Mitha dalam hati.

Kenyataan bahwa dirinya sudah tidak virgin terlebih dengan adanya sebuah benih yang tumbuh dalam rahimnya saat ini, membuat Mitha sangat frustasi.

Sungguh bukan hal yang mudah untuk dilalui ketika Mitha mendapati dirinya terbangun dalam keadaan tubuh tanpa busana di dalam sebuah hotel bersama seorang lelaki yang tak dia kenal.

Mitha yang sejauh ini tak pernah terlibat dalam pergaulan bebas karena dirinya sangat menjaga harga diri dan nama baik keluarganya memang sangat teliti dalam memilih pergaulan apalagi dengan seorang pria. Itulah sebabnya, Mitha sering menjadi bahan ejekan para sahabatnya karena sampai detik dirinya hendak menikah, Mitha bahkan belum pernah berciuman dengan seorang lelaki mana pun, termasuk dengan Handaru, calon suaminya.

Mitha benar-benar selektif dalam menjalin hubungan dekat dengan lelaki, itulah sebabnya teman lelaki Mitha bisa terhitung jari.

Semua hal itu Mitha lakukan karena memang dia yang ingin sungguh-sungguh menjaga kehormatan dan keutuhan dirinya sebagai seorang wanita. Lantas, jika sudah seperti ini, Mitha tak tahu apa yang harus dia lakukan?

Cobaan ini sangatlah berat bagi Mitha.

Cukup lama Mitha terdiam menatap pantulan wajahnya di cermin, masih di dalam kamar mandi.

THE BRIDAL SHOWER (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang