Arsenio Malik Akbar
*****
Satu Bulan sebelum prolog...
Malam kian larut tapi suasana di Club malam elit The Dragon's Club justru semakin meriah.
Lima orang lelaki berpakaian casual tampak asik bercengkrama di pojokan ruangan.
Mereka adalah Alvin, Roni, Tio, Bagas dan Arsen.
Lima orang tentara yang sedang menikmati waktu luang mereka dengan berpesta pora. Sekedar merelaksasi otot-otot tubuh yang tegang setelah bertugas di medan perang.
"Sudah lama kita tidak bermain Truth Or Dare," celetuk Alvin setelah menenggak habis botol vodkanya. Alvin memposisikan botol kosong itu di tengah-tengah meja yang melingkar.
"Ah, tidak usah mulai kau Vin!" Sahut Tio tidak setuju.
Alvin tertawa hambar. "Dasar pengecut!" Makinya pada Tio.
"Bilang saja kau takut kalah lagikan Yo?" Timpal Roni yang sudah setengah mabuk. Roni memutar botol Vodka di tengah meja itu sementara Bagas tidak banyak berkomentar karena asik dengan perempuan. Lain halnya dengan Arsen yang diam karena dasarnya memang lelaki itu yang paling irit bicara di antara keempat sahabat seperjuangannya yang lain.
"Woy, berhentilah kau bermain perempuan! Ayo kita main dulu," ajak Alvin yang menarik Bagas agar melepas pagutan bibirnya dengan seorang wanita yang bahkan baru mereka kenal malam itu. Tebakan Alvin, pasti perempuan itu adalah salah satu lonte di Club malam yang mereka kunjungi malam ini.
Bagas berdecak. "Main apa sih?"
"Truth or dare," jawab Alvin cepat.
"Permainan yang dulu itu?" tanya Bagas lagi.
"Iya, yang waktu itu pernah kita mainkan di dalam mes, lalu si Tio kalah dan mau tidak mau harus menerima tantangan Arsen untuk lari satu putaran di tengah lapangan dalam keadaan bugil!"
Sontak tawa keempat prajurit itu pecah. Terutama Arsen.
"Oke ayo kita main! Aku ingin membalaskan dendamku pada Arsen," sahut Tio kemudian. "Kali ini, kau tidak akan aku lepaskan, Sen! Karena ulahmu, aku kena hukuman sama Kapten Drajat! Sialan!" Gerutu Tio jengkel.
Saat itu Arsen yang memang dikenal paling pendiam tetap bertahan dengan gayanya yang cool. Hanya senyuman miring yang tersungging di wajah tampannya yang mempesona.
Permainan pun dimulai.
Saat itu mereka memberi kesempatan pada wanitanya Bagas untuk memutar botol Vodka di tengah meja itu.
Botol itu berputar cepat searah jarum jam.
Suasana mendadak hening dan mencekam.
Fokus kelima prajurit itu benar-benar tertuju pada ujung botol untuk menunggu hingga ujung mulut botol itu berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BRIDAL SHOWER (End)
RomanceONE NIGHT STAND 2. SPINNOF ARSENIO MALIK AKBAR. ***** Indahnya pernikahan kini tinggal lah angan-angan semu bagi Mitha, ketika dia harus menerima kenyataan bahwa dirinya tengah berbadan dua. Mitha hamil hasil pemerkosaan yang dia alami di malam pera...