20. VIDEO MESSAGE

299 42 10
                                    

Waktu sudah beranjak sore, Handaru masih berkutat dengan pekerjaannya di kantor karena akhir-akhir ini pekerjaannya memang semakin menumpuk.

Berulang kali dia melirik jam di tangannya, namun sepertinya putaran jam itu tak juga berubah. Padahal Handaru sudah sangat ingin bertemu dengan sang istri dan mengajak Mitha dinner romantis malam ini.

Sebuah dering ponsel yang berbunyi membuyarkan konsentrasi Handaru dalam bekerja. Diraihnya ponsel itu untuk mengangkat panggilannya, namun Handaru malah terdiam begitu tahu siapa yang menelepon.

Angel?

Setelah berpikir sejenak, akhirnya Handaru memutuskan untuk mengangkatnya.

"Halo? Ndaru?" Sapa Angel di seberang.

"Ya, ada apa?" Tanya Handaru datar.

"Nanti malam mampir ya ke apartemenku. Kita makan malam bersama. Besok sore, aku harus kembali ke Indonesia," ucap Angel di telepon.

Handaru kembali berpikir, berpikir bagaimana caranya dia menolak ajakan Angel.

"Halo? Ndaru?"

"Ya, aku dengar,"

"Kenapa diam?"

"Maaf, Angel. Aku sangat sibuk akhir-akhir ini. Kau tahu itukan?" Jawab Handaru pada akhirnya.

Handaru bisa mendengar decakan kesal Angel di seberang.

"Kalau begitu, aku saja yang mendatangimu ke rumah, bagaimana?" Tanyanya kemudian. Angel tak ingin menyerah. Angel sudah terlampau jauh melangkah. Dia tak mungkin berhenti di tengah jalan dan menerima kekalahannya begitu saja.

Angel bukan wanita bodoh yang bisa tinggal diam ketika Handaru kini bermaksud untuk mencampakkan dirinya. Angel tahu betul perubahan sikap Handaru sejak tadi malam. Lelaki itu bahkan tak sama sekali menghubunginya seharian kemarin.

Dan hal itu, cukup membuat hati seorang Angel dilanda kecemasan akut.

Angel hanya tak ingin kehilangan kesempatan hidup bersama Handaru untuk yang kedua kalinya.

"Angel, dengarkan aku baik-baik, aku ingin menghentikan semuanya. Aku ingin kembali pada istriku. Toh, bukankah sejak awal hubungan kita hanya sebatas sahabat seperti yang kau katakan? Jadi kupikir, bukan hal sulit untukmu hidup tanpa aku, benarkan?" Jelas Handaru dengan segenap keyakinannya. Handaru sudah memutuskan untuk benar-benar membangun biduk rumah tangga yang utuh bersama Mitha dan memperbaiki semua kesalahannya. Itulah sebabnya, Handaru berharap Angel bisa mengerti posisinya.

Terdengar tawa Angel pecah meski hanya dalam hitungan detik karena setelahnya, Handaru tak mendengar apapun kecuali keheningan di seberang sana.

"Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku mencintaimu Ndaru? Aku bahkan rela memberikan tubuhku karena aku pun tau kau masih mencintaiku. Kita saling mencintai. Perasaanmu terhadap Mitha saat ini hanya sebatas rasa bersalah saja, tidak lebih. Jangan sampai kau nanti menyesalinya Handaru. Apa kau ingin aku benar-benar pergi dari hidupmu?"

Handaru terdiam.

Entah kenapa dia merasa kesulitan untuk menjawab pertanyaan Angel.

Detik dan menit yang berlalu dalam keterdiaman Handaru akhirnya membuat Angel mengerti.

"Baiklah, kalau memang itu yang kau mau. Aku akan memberimu satu kesempatan untuk malam ini. Jika nanti malam kau tidak mengunjungiku ke apartemen, itu artinya kau memang benar-benar menginginkan aku pergi. Tapi, jika kau datang, aku berjanji Ndaru, aku tak akan pernah mengecewakanmu. Aku akan selalu ada untukmu, mendampingimu. Percayalah..."

Lagi, Handaru hanya terdiam.

Bahkan hingga akhirnya Angel sendiri yang memutuskan sambungan telepon itu.

THE BRIDAL SHOWER (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang