Sepuluh tahun terasa sangat singkat sekarang, ia bisa menjalani hari-harinya bersama keluarga kecil yang ia jaga sendirian. Meski sendiri Disini tapi tetap banyak orang yang mensupport nya dari jauh, tak apa itu sudah lebih dari cukup pikirnya.
Sepuluh tahun sudah juga ia berhasil menjauhi bayang bayang masa lalu yang menyakitkan, menjauh dari orang yang dia cintai tapi tak ia pungkiri bahwa dia juga membenci orang itu disaat yang bersamaan.
Meski tak menunjukkan secara terang terangan. Selama sepuluh tahun ia pergi dari negara kelahirannya tak pernah terbesit keinginan untuk kembali kesana, meski rasa rindu kadang menghampiri tiba-tiba.
Kadang kala ia sendiri yang harus kerepotan menahan rasa itu demi anak anaknya. Orang orang dari tanah kelahirannya lebih sering mendatangi dirinya dari pada dia yang mendatangi orang orang kesana. Toh sama saja
Dia terlalu asik melamun sampai tak sadar ketiga anaknya kini menatap bingung kearah dirinya. Sentuhan di bahu dari si sulung membuat ia tersadar dan menggetarkan pandangannya pada ketiga anaknya.
“Mom kenapa si ngelamun terus?” tanya si sulung ia sangat sering menjumpai mommy-nya melamun sendirian.
“Gapapa, mommy cuma kangen sama Tante Eirene” senyum menenangkan tersungging berusaha membuat ketiga anaknya itu yakin pada kata katanya.
“ Ih Kaia juga kangen sama Kakak Rumi” seru anak paling terakhir setelah mendengar alasan mommy-nya
“iya, kapan Tante Eirene sama om fean kesini lagi ya mom?” tanya si anak tengah
“sama om gala aaaa Kaia kangen” kini anak paling terakhir menyambung perkataan kakaknya.
“mereka lagi sibuk, nanti kalau udah enga pasti kesini” jelas si sulung menjawab pertanyaan adik adiknya
“ kenapa gak kita aja yang kesana mom? Kan Kaia sama kala udah libur sekola Abang juga kan” mendengar perkataan adik nya si sulung kini menatap wajah papahnya mencoba memperhatikan mimik wajah yang mirip dengan dirinya itu.
“kapan kapan ya sayang” jawab orang yang paling tua
“yah ga bisa main sama Kakak Rumi sama Kaka zya" dengan lesu anak terakhir yang bernama kaia itu berkata.
“mommy ni kalau di ajak kesana nanti terus terus gak berangkat berangkat” omel si tengah bernama kala
Anaknya benar, ia memang terlalu takut Untuk kembali dan menginjakan kaki di tanah kelahirannya itu padahal waktu sudah berjalan cukup lama. Mungkin dia sudah melupakan dirinya dan bahagia bersama keluarga kecilnya disana.
Ah lagi lagi pikiran itu, kali ini lyssa bertekad untuk kembali dan menginjakan kaki disana. Masalah ia akan pindah atau hanya berlibur bersama ketiga Anaknya itu urusan belakangan.
Yang terpenting sekarang ia berani dan bisa memenuhi keinginan kedua anaknya yang kini sudah merindukan keluarga nya disana. Dia tersenyum.
“yaudah nanti kita siap siap, Sabtu kira berangkat gimana?” tanya nya pada kedua anaknya yang masih kecil.
Keduanya langsung berbinar dan mengangguk semangat sembari melompat kesenangan dan tersenyum tak henti henti.
“MAU Mom!” Jawab kala dan kaia bersamaan
Mereka terlalu senang mendengar perkataan mommy-nya itu , setelah sekian lama akhirnya mereka bisa berlibur ke rumah saudara mommy-nya itu.
“yaudah sekarang kalian Bobo udah malem, adek Kaka jangan lupa sikat gigi ya sebelum bobo”
“okwy mom” mereka menunjukan kedua jempolnya lalu berlari kearah mommy-nya dan mulai menciumi wajah itu
Sudah menjadi kebiasaan memang sebelum tidur untuk mencium Pipi milik mommy-nya itu. Keduanya lalu beranjak dan berlari kearah tangga menuju kamar masing masing. Yang lebih tua hanya bisa menggeleng geleng melihat kelakuan anak anaknya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Retak [End]
Historia Corta[ ATTENTION ; baca bab info terlebih dahulu sebelum membaca ] Jordis tau mencintai dua orang sekaligus Sangat beresiko untuk keutuhan keluarga ia kedepannya , tapi apa boleh buat? Perasaan nya tak bisa tertahan. Biarlah ia menanggung segalanya dimas...