Pagi-pagi sekali, Junkyu membangunkan Jeongwoo yang tertidur pulas diatas sofa ruang inap sejak malam.
Sebenarnya Junkyu tidak tega membangunkan pria itu, akan tetapi alarm diponsel Jeongwoo terus bergetar berkali-kali membuat Junkyu harus mau tak mau membangunkan Jeongwoo yang kelihatan lelah sekali dibalik tidur nyenyaknya.
"Bangun Woo"
Pria itu hanya bergumam tak jelas sambil merapikan tudung hoodie yang dikenakannya dengan mata terpejam.
"Ya ampun ini ponsel lo udah geter-geter empat kali tau gak!" Rutuk Junkyu yang kini berjongkok tepat dihadapan wajah damai Jeongwoo, ia berniat untuk mencubit pipi Jeongwoo jika pria itu masih saja bergelung dalam tidurnya.
"Jeongwoo banguㅡ"
Grep.
"Iyaa bawel, aku ngumpulin nyawa dulu bentar"
Jeongwoo mengerjapkan kedua matanya yang masih menyipit pertanda bahwa ia masih sangat mengantuk.
Tapi ia juga menyunggingkan senyum manis dipagi harinya saat mendapati Junkyu yang kini mematung, dengan tangan yang masih setia berada di genggaman tangan besarnya.
"Ini jam berapa deh?"
"E-enam"
Junkyu dengan gugup mencoba untuk menarik tangannya agar terlepas dari genggaman Jeongwoo, akan tetapi Jeongwoo tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Aku lupa kalau aku masih ngeset alarm di pagi-pagi buta kayak gini karena aku biasa tinggal sendiri, padahal sekarang kan ada kamu" Jeongwoo terkekeh ringan dengan suara serak khas bangun tidurnya yang membuat bulu kuduk Junkyu sedikit meremang.
Jujur saja, Jeongwoo berkali-kali lipat terlihat lebih tampan ketika bangun tidur.
"Ya-yaudah cepet bangun terus mandi, gue mau cek infus Junghwan dulu"
"Tunggu bentar!"
"Ada apa sih?"
"Eum.. can you give me something, like say good morning or pat my hair, maybe?"
Junkyu hanya mampu terdiam dengan fikiran kosongnya yang terdistraksi oleh permintaan Jeongwoo barusan.
Berbeda dengan Jeongwoo yang kini mati-matian menahan gemas karena Junkyu kelihatannya gugup tiap kali berhadapan dengannya.
"Aku bercanda kok, yaudah kalau gitu aku mau cuci muka dulu ya"
Jeongwoo berlalu begitu saja ketika ia rasa jika nyawanya sudah terkumpul penuh, ia pun tak lupa meninggalkan usakan lembut dipuncak kepala yang lebih muda.
Membuat rona merah tak kasat mata menghiasi kedua pipi tirus milik pria manis yang kini tertunduk malu, sebab ia tak ingin tatapan mereka berdua bertemu.
Akan tetapi, belum sempat Jeongwoo melangkahkan kaki untuk masuk kedalam toilet, suara kecil Junkyu menghentikan kedua tungkainya begitu saja, dan membuat tubuhnya ikut berbalik keasal suara.
"Good morning, semoga hari lo baik. Makasih banyak ya"
Dengan senyum manis yang menghiasi wajah cantik Junkyu, juga usapan lembut yang diberikan langsung dari tangan sang empunya, membuat Jeongwoo terdiam menatap sosok manis yang kini masih tersenyum indah dihadapannya.
'Kim Junkyu, ternyata kamu masih sama indahnya'
•••
Sudah berjalan satu minggu semenjak Junghwan dirawat intensive dirumah sakit, kini Junghwan sudah diperbolehkan untuk pulang dan melakukan pemulihan dengan beristirahat total dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang ; Jeongkyu (✓)
Teen Fiction[Status : Finish] "Hidup itu perihal menyambut dan kehilangan, Kyu. Tapi aku akan berusaha untuk ngebuat semuanya berakhir baik, dengan kepulanganku yang disambut hangat sama kamu, dan kita gak akan kehilangan lagi untuk yang kedua kali" 💌ㅡ ft. Jeo...