Junkyu menelungkupkan wajah diatas meja sambil memikirkan sesuatu yang cukup mengganggunya akhir-akhir ini. Apalagi kalau bukan tentang si pria Park, dan obat yang ditemukannya saat itu.
Awalnya Junkyu hendak bertanya tentang hal itu pada Jeongwoo secara langsung, namun sengaja ia urungkan. Entahlah, Junkyu merasa jika ia harus tau batasan meski Jeongwoo sudah pasti mengizinkan.
Namun entah mengapa respon Haruto tempo hari membuat perasaan Junkyu semakin tidak enak.
Suatu hari, Junkyu memutuskan untuk memberi tahu Haruto tentang kondisi Jeongwoo saat itu. Karena menurut Junkyu, Haruto merupakan satu-satunya orang terdekat bagi Jeongwoo yang seharusnya tau tentang keadaan pria itu.
Tapi respon Haruto diluar dugaan, rahang pria itu terlihat mengeras dengan wajah memerah seolah menahan emosi, lalu Haruto pergi begitu saja tanpa berpamitan pada Junkyu dan juga Junghwan yang ikut menatapnya heran.
"Kakak..."
Junkyu menoleh ke asal suara dimana terdapat Junghwan yang tengah berdiri, sambil menenteng papperbag berisi sekotak donat manis kesukaannya.
"Kamu pulang sama Haruto?"
Junghwan menggeleng, lalu mengambil posisi duduk disamping Junkyu.
"Udah sekitar empat hari kak Haruto ga anter jemput aku, gatau sih kenapa. Katanya ada urusan penting yang harus dia handle sendirian. Jadinya selama beberapa hari ini aku dianter sama orang suruhan kak Haruto yang lain"
Junkyu mengangguk, lalu kembali memangku dagu dengan pikiran melayang entah memikirkan apa.
"Kakak kenapa? Kok kayak ga bersemangat gitu?"
Hembusan nafas berat terdengar, membuat Junghwan yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik kakaknya itu merasa khawatir.
"Ada masalah di tempat kerja ya kak?"
"Kakak gapapa kok, cuma bete dikit aja sih gatau kenapa"
Junghwan memajukan bibirnya seperti sedang berfikir, tangannya sibuk sekali membuka kotak donat yang sudah menggugah seleranya sejak tadi.
"Mau gak kak?" Tawar Junghwan yang langsung dibalas gelengan kepala dari Junkyu.
"Mungkin kakak kangen sama kak Jeongwoo kali, soalnya kak Jeongwoo juga kelihatan sibuk ga sih akhir-akhir ini?"
"Hush ngawur! Mana ada kakak kangen sama Jeongwoo"
Junghwan tersenyum jahil, rasanya sudah lama tak bercanda seperti ini dengan kakaknya.
"Ah masa? Buktinya itu kakak masih stay di roomchat kak Jeongwoo buat apa kak? Nunggu dia ngechat duluan yaa?"
Junkyu sontak mengecek ponselnya yang tergeletak diatas meja, ternyata benar saja jika layar ponselnya menyala sejak tadi, dan menunjukan ruang obrolannya bersama Jeongwoo.
"Apaan sih Hwan"
"Kalau masih sayang jangan gengsi kak, nanti ditinggal pergi baru tau rasa lho"
Junkyu terdiam, pun juga dengan Junghwan yang kini menutup rapat-rapat mulutnya karena baru saja menyadari kesalahan dari perkataannya.
"Kak, maaf. Aku gak bermaksud"
Junkyu tersenyum hangat, mencoba memaklumi bahwa perkataan Junghwan tadi bukan semata-mata untuk membuka luka lamanya.
Setiap orang pasti melakukan kesalahan 'kan?
"Gak apa-apa, kakak juga tau kamu lagi becanda"
Junkyu meraih ponselnya dan mencomot satu donat rasa tiramisu sebelum pergi dari ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang ; Jeongkyu (✓)
Fiksi Remaja[Status : Finish] "Hidup itu perihal menyambut dan kehilangan, Kyu. Tapi aku akan berusaha untuk ngebuat semuanya berakhir baik, dengan kepulanganku yang disambut hangat sama kamu, dan kita gak akan kehilangan lagi untuk yang kedua kali" 💌ㅡ ft. Jeo...