Junkyu tengah melamun sambil merapikan beberapa struk belanja sebagai bukti rekap laporan transaksi penjualan selama satu pekan.Renjun bilang ia cukup kewalahan mengurus kasir sendirian selama Junkyu mengambil cuti sepuluh hari penuh.
Junkyu bersyukur masih memiliki kesempatan untuk kembali bekerja, tadinya ia sudah menyiapkan diri untuk mencari pekerjaan lain jika saja ia didepak secara paksa dari tempatnya bekerja.
Kondisi Junghwan juga semakin membaik, anak itu sudah mulai masuk sekolah seperti biasa, meski harus dalam pengawasan Haruto tentunya.
Junkyu menghembuskan nafas lega, satu-persatu permasalahan dalam hidupnya menemukan titik terang. Sebelumnya, Junkyu belum pernah merasakan hidup setenang ini, sungguh.
Hingga pintu kaca yang menjadi satu-satunya akses bagi banyak orang untuk keluar-masuk minimarket menampilkan sesosok pria tinggi dengan balutan kemeja satin berwarna biru tua lengkap dengan jas hitam yang pria itu sampirkan dilengan kirinya.
Junkyu tersenyum manis hingga kedua matanya menyipit membentuk bulan sabit.
Pria itu pun lantas membalas senyuman Junkyu, dengan langkah yang ia bawa pada lemari pendingin, lalu menyerahkan satu kaleng cola, dan dua kotak susu rasa strawberry dihadapannya.
Awalnya Junkyu biasa saja, ia masih berkutat untuk mengecek harga barang jualannya pada mesin barcode scanner yang tersedia, sebelum rungunya menangkap satu kalimat yang membuat dahinya mengernyit.
Tuk!
"Susu strawberry, buat kamu"
Junkyu merasa dejavu, dirinya seolah dibawa pada hitungan waktu yang dipaksa mundur, ia mengingat pria itu.
Apa seorang pria yang saat itu memberikan sekotak susu strawberry untuknya adalah Jeongwoo?
"Kenapa Kyu?"
"H-hah?"
Pria itu tertawa, entah apa yang menurutnya lucu.
"Muka kamu kenapa deh? Ngeliat aku kok kayak abis ngeliat hantu disiang bolong?"
Bibir Junkyu mencebik, lalu mengambil sekotak susu yang pria itu berikan untuknya tadi.
"Apaan sih Woo, gak ada yang lucu juga"
Jeongwoo mengecek jam yang berada dipergelangan tangannya sekilas.
"Maaf deh maaf, jangan cemberut dong. Aku jauh-jauh dari kantor kesini tuh mau ngajak kamu makan siang bareng tau"
Junkyu mengerlingkan kedua matanya malas, sudah tau jarak antara tempat mereka bekerja itu jauh, masih saja memaksakan diri. Dasar Park Jeongwoo keras kepala.
"Cari resto deket-deket sini aja deh ya? Jam istirahat gue gak lama soalnya" Junkyu dengan segera mengunci laci dan menyerahkan kunci itu pada salah satu karyawan gudang yang baru saja selesai menghabiskan jam istirahatnya.
"Titip kasir bentar ya Dam, mau makan diluar soalnya"
Junkyu berpamitan pada Yedam yang langsung diangguki dengan semangat oleh laki-laki itu.
Lalu keduanya melanjutkan perjalanan menuju restoran terdekat untuk mengganjal perut yang sudah berdemo minta diisi sejak tadi.
Junkyu mengambil tempat duduk outdoor disudut yang jarang ditempati oleh orang lain, sebab Junkyu tidak terbiasa duduk ditempat yang ramai pengunjung.
Ia menatap kesekelilingnya, restoran minimalis yang mengusung konsep vintage dihadapannya itu sama sekali tidak berubah sejak terakhir kali ia datang kesini, tentunya bersama Jeongwoo saat mereka masih sekolah dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang ; Jeongkyu (✓)
Teen Fiction[Status : Finish] "Hidup itu perihal menyambut dan kehilangan, Kyu. Tapi aku akan berusaha untuk ngebuat semuanya berakhir baik, dengan kepulanganku yang disambut hangat sama kamu, dan kita gak akan kehilangan lagi untuk yang kedua kali" 💌ㅡ ft. Jeo...