12

859 135 19
                                    


Pagi-pagi sekali Junkyu mendengar sebuah ketukan kasar dari pintu utama.

Junkyu menoleh kearah jam dinding yang tertempel apik didalam kamar, dimana waktu masih menunjukan pukul setengah tujuh pagi.

Junghwan yang sama-sama menyadari adanya seseorang diluar rumah, lantas berlari membuka pintu.

Dengan langkah yang tergesa-gesa, Junkyu pun menyusul Junghwan dengan seragam kerja yang tanpa Junkyu sadari ikut terbawa setelah beres ia setrika.



Brukk!




Junkyu terkejut saat melihat tubuh adiknya di dorong kasar hingga terjatuh, ringisan kecil pun dapat rungu Junkyu dengar dalam sekali tangkap.

Junkyu marah? Tentu saja.

Perlahan ia menghampiri Junghwan dan membantu adiknya itu untuk berdiri, lalu tatapan matanya ia bawa menuju seorang pria paruh baya yang kini menatap sengit kearahnya.

"Ada apa ini?!"

Junkyu memberanikan diri untuk memasang badan guna melindungi sang adik, awalnya Junkyu fikir seorang pria dihadapannya adalah sosok orang tua murid yang sempat memiliki masalah dengan Junghwan disekolah.

Namun fikiran itu seolah ditebas habis, ketika pria paruh baya itu menyebutkan namanya.

"Aku ingin bertemu Kim Junkyu, tapi bocah itu menghalangi. Dimana dia?!"

Junkyu tersentak, ada maksud apa orang itu mencari dirinya? Bahkan Junkyu tidak mengenal siapa dia, apalagi wajahnya ditutupi masker hitam yang membuat Junkyu kesulitan menebak-nebak.

"Saya Kim Junkyu, ada urusan apa sebelumnya datang sepagi ini untuk berbuat onar dikawasan rumah saya?"

Pria itu tertawa, lebih tepatnya mentertawakan Junkyu.

Perlahan masker hitam itu ditanggalkan dari wajahnya, dan betapa terkejutnya Junkyu saat melihat postur wajah itu sangat mirip sekali dengan seseorang.




Perlahan masker hitam itu ditanggalkan dari wajahnya, dan betapa terkejutnya Junkyu saat melihat postur wajah itu sangat mirip sekali dengan seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Saya rasa kamu tidak bodoh untuk tidak mengenal saya, Kim Junkyu"

Junkyu menatap lamat wajah pria itu, fikirannya mulai bercabang kemana-mana. Bohong jika Junkyu tidak dilanda perasaan panik, namun ia harus tetap bertahan pada posisinya.

Pulang ; Jeongkyu (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang