10

29 7 0
                                    

Hari demi hari suasana semakin tidak mengenakan entah kenapa. Atau mungkin karna semakin menjauh tali persahabatan. Atau bisa jadi karna malas untuk bertemu satu sama lain?? Entahlah yang dirasakan oleh seorang anak keturunan bermarga Kim ini.

Dia hanya melamun menatap datar ke arah luar jendela kamarnya. Sepi rasanya, pikirannya berantakan memikirkan apa yang terjadi dengannya dan juga yang lain.

"Apa mungkin karna kemunculan kertas itu?? Atau ada yang sengaja melakukannya?? Semua ini tidak masuk akal." sambil menghembuskan nafas beratnya.

Merasa bosan dikamar Hongjoong memilih untuk keluar rumah, mungkin saja bisa mendapatkan ketenangan dihari ini.

"Enaknya kemana ini ya?? Mau ke rumah Mingi dia lagi pergi, mau kerumah Jongho jauh elah melelahkan."

Plakkkkk

"Asemm!! Sakit kampret!!" si pelaku hanya tertawa karna sudah berhasil melakukan ulahnya.

"Hehehehe sakit ya bang??"

Hongjoong meneloyor kepalanya, kenapa harus bilang begitu itu jelas sakit. Dasar bocah:(

"Aduuhh sakit bang elah.. Santai napa ntar cepet tua mampus lo marah-marah mulu."

"Heh.. Bocah kalo ngomong tu yang bener. Kalo gue beneran tua awas aja ya lo gue gulung sampe gedung depan sono noh."

"Ihh ngeriii jangan atuh bang daripada ribut ni ya mending main aja bang ayok." sambil ikutin gaya pak ustad Musa, itu loh yang di sinetron kun anta.

"Bentar San lo tumben jalan sendiri biasanya ngajak si uyang eh Uyong."

"Dia baru sakit bang jadi ya gue jalan sendiri lah."

Hongjoong hanya membalas dengan anggukan. Pandangannya beralih ke sebrang jalan yang dimana ada laki-laki berbaju putih dan berjaket hitam. Gerak geriknya mencurigakan sekali. San yang dari tadi bicara ikut melihat ke arah apa Hongjoong lihat.

Merasa was was Hongjoong ingin menghampiri orang itu tapi tiba-tiba...

Tinn tinnnn tinnnn tinnnn...!!!!!!

Ada sebuah truk bermuatan melaju sangat kencang hampir saja Hongjoong ketabrak. Untung saja ada San yang langsung menarik tangannya ke pinggir jalan lagi.

"Woyy!!! Dasar kambing!! Kalo nyetir pelan-pelan napa dah!!! Anjir bang lo gapapa kan ada yang luka kaga??" sambil meraba tubuh Hongjoong memastikan manusia itu tidak ada yang luka.

Hongjoong mengelus dadanya karna ya jantungan tadi bree. Setelah membalas pertanyaan San tadi ia melihat ke arah sebrang jalan tadi yang dimana ada orang berdiri disana, tapi kini tidak ada lagi.

Sebelum truk melaju kencang tadi orang itu hanya tersenyum kearahnya. Ada apa dengan orang itu?? Aneh sekali.

"San gue rasa ada janggal dengan kejadian akhir-akhir ini."

"Gue juga merasa gitu bang."

"Kita harus selidiki San, gue takut ada yang jadi korban lagi."

"Tapi kalo cuman dua orang aja engga bakal cepet selesainya bang."

Hongjoong hanya menganggukkan kepalanya artinya mengiyakan ucapan San. "Gini aja kita selidiki dulu trus kalo udah dapet beberapa info baru kita diskusiin sama yang lain. Gimana??"

"ohhhhkeyyyy!" tangannya membentuk seperti emot ini nih👌.

"San emm kita.. Pindah tempat yang aman yuk gue takut ada yang nguping pembicaraan kita."

"Iyaa bang ayokk."








































































"hihihihihihi.. Semakin seru pasti, korban selanjutnya enaknya siapa yaa?? Hihihi apa yang berambut pirang itu saja. Waktunya beraksi hihihi."































































Suara hujan yang sangat deras membuat Yunho merasa dingin sampai dia memakai dua selimut untuk mengahangatkan tubuhnya. Dua jam yang lalu perasaannya tidak enak. Entah kenapa yang pasti bukan hal yang baik. Apa mungkin ada yang akan terjadi?? Atau mungkin hanya bawaan karna suasananya?? Entahlah.
















Dorrrrr..!!

















Merasa ada suara dari kamar sebelah, Yunho segera lari ke kamar itu. Yang disana adalah kamar kakaknya. Sebelum membuka pintu kamar itu. Sebuah cairan berwarna merah pekat mengalir keluar kamar. Itu seperti darah bukan?? Memang benar itu darah. Tidak menunggu lama lagi Yunho langsung mendobrak pintunya yang sempat terkunci tadi. Dan dia melihat...

"Kakakkkkkk!!! Kakak kenapa?! Bangun kak!!"

Tembakan yang terdengar memekik telinganya tadi rupanya suara tembakan, yang berhasil mengenai seseorang tepat di kepalanya. Dan meninggalkan lubang kecil disana, darah mengalir deras seiring dengan tangisan saudara sang korban ialah Yunho. Yang menjadi korban tembakan tadi adalah kakaknya Junhoe.

Di balik hujan yang deras suara tawaan berhasil terdengar oleh telinga Yunho. Tepat dijendela kamar kakaknya.

"Ka.. Kau.. Siapa??!! Kenapa kau melakukan ini pada kakakku hah!! Apa salah kakakku.." Yunho tak sanggup melanjutkan kalimatnya karna ya sudah kembali menangis.

"Aku hanya menjalankan tugasku dan bukan urusanmu, kalau kakakmu mati itu sudah direncanakan oleh tuan ku. Hihihi.."

Bayangan hitam itu pun pergi entah kemana. Meninggalkan Yunho dan mayat kakaknya. Tidak lupa dengan tanda huruf T tercetak ditangan kirinya. Tangisan Yunho semakin menjadi-jadi. Dia memeluk erat tubuh kaku sang kakak, didalam hatinya selalu menyalahkan diri sendiri karna semua itu salahnya itu karnanya. Padahal kejadian yang menimpanya itu sudah direncanakan oleh seseorang. Bukan dirinya.




















"Tuan korban selanjutnya sudah dibereskan, tinggal menunggu perintah dari tuan."

"Bagus sekali kerjamu tak sia-sia aku mengajak untuk kerja sama. Hahaha." sambil memainkan sebuah mata pisau miliknya.

Orang tersebut berjalan mendekati serangkaian foto-foto. Mungkin foto korban-korbannya, ia menyilang foto itu dengan spidol berwarna merah. Kalian pasti tau dong kalo dah disilang gitu. Tandanya ya itu mereka yang difoto tersebut sudah tiada.

"Kau boleh pergi saat nanti kebutuhkan jasa untuk membunuh orang lagi akan kupanggil."




































Sepertinya tidak terlalu bagus part ini:(. Tapi ya sudahlah lanjut kapan-kapan lagi yaaa..

19+97=??
Terdapat garis dialisnya

Selamat mencari tau hehehe dadahh:)

Jangan lupa votenya dan komennya..

MISTERY HOURGLASS ( ATEEZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang