22

16 1 0
                                    

"Apa benar San udah tiada?? Tapi kenapa dari foto yang dikirim oleh unknow itu seperti editan??" - ujar Dami, ia meminta foto San yang bersimpah darah. Disana ia lihat dengan cermat dan menemukan kejanggalan difoto tersebut.

"Gue harus cerita sama Kak Joong." ia pun turun dari ranjang dan menuju ke ruang keluarga. Bisa dilihat Hongjoong masih stay didepan televisi sambil memakan beberapa cemilan. Dami segera menghampiri kekasihnya itu dan duduk disebelah kanannya.

"Tumben belum tidur kamu Dam. Ada yang kamu pikirin?? Coba cerita sini."

"Kak kamu liat ini deh foto San sama foto yang baru aku download. Ini fotonya sama apa mungkin ini hanya editan?? Ga mungkin kan San tiada."

"Iya juga ya memang ada kemiripan si eh bukan tapi emang mirip. Sebenarnya unknow itu siapa si?? Ga jelas amat ngirim beginian."

Dami hanya diam ia tidak tahu juga nomer tidak dikenal itu. Apa ini memang sengaja?? Tiba-tiba perasaan Dami menjadi gelisah ia merasa akan ada hal buruk yang terjadi setelah ini. Ia takut akan pergi jauh dari Hongjoong maupun teman-teman yang lain bahkan tak sanggup jauh dari sang bunda. Kenapa gue merasa gelisah?? Gue sangat takut masalalu yang seharusnya selesai ternyata belum selesai. Batinnya.

"Kak aku ingin tidur dipeluk sama kakak. Apa boleh??"

"Kenapa kamu tiba-tiba minta seperti itu?? Kamu baik-baik saja kan??"

"Aku baik kak, aku hanya ingin tidur sambil dipeluk saja boleh kan??"

"Yaudah ayo lagipula ini juga sudah larut malam." Hongjoong pun mematikan televisi dan menuju kamarnya yang seharusnya digunakan oleh Dami. Tetapi karna Dami ingin ditemani tidur ya bagaimana lagi. Dipikiran Hongjoong kenapa Dami tiba-tiba meminta seperti ini??

Apa mungkin ada hal buruk?? Tidak-tidak! Semua akan baik-baik saja. Ya semoga saja. Pikirnya.

Setelah itu Hongjoong melakukan yang diminta Dami. Memeluk gadis itu dengan hangat dan sesekali mencium keningnya. Entah apa yang membuat Hongjoong begitu menyukai gadis didekapannya itu. Saat Dami sudah mulai menuju alam mimpi Hongjoong tak lepas memandang wajah tenang Dami. Kenapa bisa Dami memiliki wajah yang tenang dan damai. Ia berpikir kalau Dami akan meninggalkan dirinya. Ia sangat menyayangi dan mencintai Dami. Setelah kehadirannya membuat hidup Hongjoong sedikit demi sedikit menjadi cerah. Sekali lagi ia tak mau Dami pergi jauh.

Cup

"Jangan pernah ninggalin kakak ya Dam. Apapun yang terjadi Kakak akan selalu lindungin kamu, bahkan nyawa akan kakak taruhkab demi kamu bahagia." ucapnya, sebelum kantuk menyerangnya. Kini perlahan mata terpenjam dan mereka pun tertidur lelap.





















"Tidurlah dengan tenang Dami. Karna nanti akan ku bawa dirimu kepada Tuanku." ujar bayangan hitam tersebut saat melihat Dami dan Hongjoong tidur bersama.

Sreekkk Srekk

Saat semua sudah tidur dengan damainya. Hongjoong seketika membuka mata dikarenakan mendengar suara. Suara tersebut sedikit mengganggu dirinya. Ia pun segera turun dari ranjang dan menuju keluar kamar.






Srekkk srekkk





"Ngghh.. suara apa itu??" - ujarnya setengah sadar sambil mengucek mata.

"Apa jangan-jangan Seonghwa yang ada didapur??" pikir positif Hongjoong.

Tidak memikirkan hal negatif sekalipun dan Hongjoong pun segera turun ke lantai 1 dan menuju dapur. Dengan langkah hati-hati ia berjalan takut tersandung sesuatu dan berakhir jatuh itu tidak elit. Sesampainya diadapur ia melihat salah satu temannya itu ternyata Wooyoung yang sedang mengambil segelas air.

"Lah ternyata lo Young?? Yang suara srek srek tadi??"

"Hah?? Srek srek apaan dah bang??"

"Gue denger jelas banget itu suaranya. Kek suara kayu dan senjata tajam saling bergesekan gitu."

"Lo liat ni bang gue pegang apa??? Bawa senjata ga." kedua mata Hongjoong melihat digenggaman Wooyoung dan dibalas gelengan dari Hongjoong. Tidak mungkin ia salah dengar. Itu suara sangat jelas sekali.

Disisi lain dikamar Hongjoong, Dami merasa disampingnya tidak ada siapapun. Segera ia membuka mata melihat apakah Hongjoong masih ada disampingnya atau tidak. Ternyata kosong Hongjoong sudah keluar. Ingin sekali meneriakan namanya supaya datang tapi ini sudah malam apalagi nanti tetangga terganggu.





Whuuusssshhhhh









Brakkkk!!!











Tiba-tiba jendela kamar itu terbuka. Dan bisa dilihat disana ada bayangan hitam yang menyeringai ke arahnya, dengan mata merah menyala dan badannya penuh dengan asap hitam.

"Akhirnya korban selanjut dengan mudah ku bawa."

"Siapa kamu!!!" teriak Dami, teriakannya tak terdengar dari luar sepertinya seluruh ruangan itu diselimuti oleh sihir. Dami berharap Hongjoong segera datang dan membuka pintu kamarnya.

"Tidak akan ada yang membuka pintu itu Dami. Karna Hongjoong sudah aku ikat disuatu tempat."

"Kamu bawa Kak Joong ke mana!!"

"Tenang dia aman dan juga teman-teman kamu hihihi.."

Sial aku tak bisa kemana-mana ini gimana?? Tidak mungkin ia kabur karna itu percuma ia terperangkap oleh sihir yang bayangan itu punya.

Tak lama kemudian bayangan hitam itu langsung melancarkan sihirnya yang membuat Dami menurutinya. Semacam hipnotis semua tubuh dami mengikuti perintah darinya. Karna jiwa aslinya dikurung jauh dialam bawah sadarnya.

Ditempat lain Mingi dan Seonghwa masih tertidur lelap sampai tak menyadari bahwa kedua temannya dan juga Dami sudah dibawa pergi oleh bayangan hitam itu. Entah bayangan itu tak melihat mereka atau memang tidak tahu jika mereka masih ada didalam salah satu kamar. Sampai hari mulai pagi dan mereka terbangun. Tepatnya baru Seonghwa saja. Tak ada suara tak ada kegiatan diluar ruang itu. Seonghwa menyadari sesuatu tersebut, karena setiap pagi Dami selalu membangunkan teman-temannya. Tapi ini tidak ada yang datang ke kamar mereka. Apa mungkin masih sibuk diluar sana atau memang belum bangun?? Itu yang dipikiran Seonghwa. Tidak mungkin lah yang pasti Dami dan Hongjoong selalu bangun pagi. Mana mungkin belum bangun.

"Gi bangun woi! Jangan tidur lagi!" sambil menggoyangkan tubuh temannya itu.

"Apa lah bang ganggu gue aja lo."ketus Mingi dengan setengah kesadarannya.

"Lo ngerasain sesuatu yang ganjal tidak??"tanya Seonghwa.

Mingi masih mencerna pertanyaan dari lawan bicaranya. Ya karna Mingi belum sepenuhnya sadar masih 50% nyawa kumpul. Tapi tiba-tiba ia langsung keingat sesuatu.

"Aha gue tau bang keknya gue belum makan dari tadi malam bang." langsung digeplak Seonghwa tepat dikepala Mingi. Yang terkena pukulan tangannya meraung sakit.

"Aaa!! Sakitt lah bang lo apa-apaan si."

"Lo yang ngomong kurang berfaedah. Lo ga ingat apa ini jam berapa dan siapa aja yang seharusnya bangun! Hmm."

"Bener juga ya seharusnya bang Joong sama Dami sudah bangun tapi ini sudah lewat jam 9 pagi. Mungkin belum bangun bang. Capek mereka pasti."

"Yaudah kalo gitu kita bangunin mereka buat nyiapin beberapa rencana buat cari pelakunya. Sama sekalian sarapan. "

Mereka pun pergi keluar kamar, mereka berjalan kearah kamar Hongjoong yang kamar tersebut bersebelahan dengan kamar yang sebelumnya ditempati mereka. Sesampainya didepan pintu...





























"ASTOOOGGGEEE!!!"

MISTERY HOURGLASS ( ATEEZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang