17

18 2 0
                                    

"SIALAN LO YAAAA!!!!"

Tembakan tadi berasal dari sosok didepan mobilnya itu. Jaraknya kurang lebih 4 meter dari mobilnya. Hampir saja peluru nyaris terkena kepalanya kalau ia tidak segera menghindar. Pria yang didalam mobil itupun turun didalam otaknya bertanya, "Siapa si yang berani nembak gue!! "

" Mau lo apa tiba-tiba nembak gue!!! Enggak ada adap bener!! "

Pria didepannya hanya melihatkan senyumnya entah kenapa terlihat seram baginya. " Lo mau tau banget apa mau tau aja?? " tanya tak lepas dengan senyumannya.

"Pake tanya lagi! Lo itu siapa sebenernya hah!"

"Oke bakal gue jawab pertanyaan lo tapi pas udah waktunya. Dan yang kedua gue itu mau lo dan temen-temen lo mati..."






















Pria serba hitam pakaiannya itupun hanya tertawa sinis. Dari perawakannya seperti tidak asing bagi Mingi. Tapi siapa yang memiliki postur tubuh seperti itu.

"Lo!!! Tega bener lo mau bunuh temen dan juga gue."

"Kenapa?? kaget?? Emangnya kenapa kalo gue mau lo sama temen-temen lo yang munafik itu mati?? Kan nanti kalo kalian semua mati hidup gue tenang engga ada yang ganggu iya ga."

"Salah kita apa!? Sampe lo mau bunuh kita hah."

"Lo bakal tau nanti, dan sekarang tugas gue gagal kan karna lo kaga mati."

"brengsek!!!"

Tanpa menunggu lama ia pun pergi, seakan-akan tidak pernah melakukan apapun. Pergi tanpa menghiraukan temannya itu emosi.





























Disisi lain rumah Tuan Kim, semuanya sudah berkumpul tinggal satu orang lagi yang belum datang yaitu Mingi. Sudah setengah jam mereka menunggu kehadirannya yang tak kungjung muncul. Deru mobil yang baru saja terparkir dihalaman luas rumah Tuan Kim terdengar. Dan akhirnya yang ditunggu datang.

"Lo lama bener datengnya, abis ngapain lo!" - Wooyoung emosi.

"hehehe maaf bro tadi ada kendala dijalan tapi ga apa." - Mingi.

"heh asal lo tau yee gue dah sampe sini satu jam yang lalu njir. Sampe pegel gue nungguin lo." - San.

"hooh noh liat sampe makanannya abis dimakan si sandal sama uyong." - Yunho imbuhnya. Yang tadi ingin mengambil buah tidak dapat karna selalu disingkirkan oleh si San.

"elah maaf dah gue kan juga tadi dah berangkat awal tapi kan musibah engga tau datengnya kapan." - Mingi.

Dan dibalas anggukan beberapa orang disana. Matanya selalu melihat seisi ruangan tersebut apakah bener orang tadi temennya sendiri, karena ya postur tubuhnya mirip sekali sama dia. Yang merasa diperhatikan pun menoleh tanpa ada yang menyadari. Ia pun melemparkan senyumnya yang seram seperti yang diliat Mingi tadi. Membuat takut dekat-dekat dengannya. Kenapa dia noleh si.
mampus gue dikasi senyuman dari Yeosang mana mirip lagi sama yang tadi. Apa jangan dia pelakunya?? batinnya.

Jongho yang sedari tadi melihat Mingi terheran-heran. "kenapa dah lo bang?? Lo sakit??"

"eh-ehh engga kok Ho."

"yaudah sini lah duduk masa mau berdiri disitu mulu ntar bisulan mampus."

"cangkemuhh Ho."













"Lah lo bawa pistol buat apa San??" dengan pistol ditangannya yang baru saja dikeluarkan dari jaket milik temannya.

Semua atensi menoleh ke San dimana dia masih menikmati makanan ditangannya. Disisi lain teman-temannya merasa takut tertembak olehnya, ada yang bertanya-tanya kenapa San membawa benda itu, ada juga yang tidak peduli dengan keadaan ruang tamu sekarang. Seperti Jongho ia tidak menoleh maupun bertanya.

"Lah kok gue baru tau lo bawa kaya ginian?? Buat apa dah." - Wooyoung.

Sejenak San diam sebelum mejawab pertanyaan wooyoung. "itu tadi gue buat nembak kelinci tapi malah lolos." - jelasnya. Tapi mata San selalu melirik ke arah salah satu temannya yang duduk disebelah Yunho.

Penjelasan San cukup masuk akal. Tetapi tidak dengan Jongho dan Wooyoung meraka mengerutkan dahi.
" kan rumah lo pigir jalan raya bang kok ada kelinci??"-Jongho.

"nah iya noh, ditambah lagi jarak ke hutan sama rumah lo kan sangat jauh San. Apalagi rumah tetangga lo kan engga ada yang punya kelinci.. Eh mungkin. "-Wooyoung. Mampus sudah hidupnya ini semua gara dia yang selalu mengganggunya tak tau waktu. Kenapa juga dirinya bawa pistol tidak ada gunanya. Kalau bukan karna dia yang nyuruh pasti dirinya tidak mau.

" bukan gitu tapi emang si kelinci tadi ada didepan rumah gue ya langsung aja pengen gue tangkep terus jadiin sate."

"oooooo begitu." -Hongjoong dan Seonghwa ucapnya bersamaan. Dan bodohnya mereka percaya dengan jawaban San.

"lain kali kalo mau nangkep kelinci pake jaring aja kan lebih bagus dari pada pake pistol ntar yang dikira mau nembak orang." - jelas Yunho.

"iyelah bang, terus tu pistol mana sekarang??"

"heheheh dah gue lempar ke tempat sampah noh liat disana." - yunho.

San hanya bisa menghempuskan nafasnya. Ia cukup sabar menghadapi macam-macam sifat semua temannya yang dibilang sedikit upnormal.


































































Drtt drtt drtt



"Suruh temen lo dateng ke markas cepat."

MISTERY HOURGLASS ( ATEEZ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang