Chapter 37 End🌱

928 70 4
                                    

Di Rumah Wenyeol

    

     "Kakak!!! Jangan ambil moomin Yuan!" Teriak Yuan pada sang kakak. "Kakak mau hukum kamu dulu." Jawab Renjun pada adiknya. "Kenapa Yuan dihukum???!" Tanya Yuan. "Kamu ngapain kemarin pegang-pegang pipi kak Nakyung plus cium pipinya?" Tanya Renjun. "Yuan cinta kak Nakyung." Jawab Yuan lantang. "HEH MASIH BOCIL! Jangan main cinta-cintaan." Renjun nya ngegas:) Maklum dia iri plus gamon sama mbak nakyung.

      "Kenapa? Mencintai seseorang kan bukan sebuah kesalahan?" Tanya Yuan dengan wajah sombongnya. "Salah sih enggak adek ku yang manis imut lucu anaknya bapak Chanyeol yang terhormat." "Terus apa masalah nya?" Tanya Yuan. "Masalanya minggu depan kak Nakyung bakal jadi bini orang." Jawab Renjun.

      "Gampang itu mah. Yuan mau tikung aja." Balas Yuan. "Heh udah punya orang. Main embat aja. Dikira jajan ciki pinggir jalan apa." Sahut Renjun. "Lagian kan selama seminggu ke depan kak Nakyung belum ada yang halalin. Yuan kapan pun siap halalin kak Nakyung." Jawab Yuan santai.

      "Bunda.... Anakmu terlalu banyak nonton sinetron!!! Masa masih umur tujuh tahun mau nikahin anak orang. Mau dikasih makan apa coba?!" Teriak Renjun sambil mendelik tidak suka ke arah Yuan. "Dih bilang aja iri gara-gara ditolak." Jawab Yuan santai sambil berjalan dengan cool melewati kakaknya. Ingatkan Renjun bahwa yang tadi itu adalah adiknya. Bukan mangsanya:)

__________________________________________

      "Winwin Yeun dimana?" Tanya Wendy pada putra keduanya. "Lagi main sama ayah bun di taman belakang." Jawab Winwin sambil membantu Wendy menyiapkan makan malam bersama.

       "Mas aku izin mau ketemu temen sebentar boleh?" Tanya Xiao pada Winwin. "Jauh tempatnya? Kalo jauh mas anterin ya?" Tanya Winwin. "Nggak jauh kok mas. Kebetulan bentar lagi dia lewat depan rumah. Rencana sih mau ngobrol dikit soal kerjasama butik kita berdua." Jawab Xiao. "Oh gitu. Mas izinin, tapi jangan lupa kalau keluar rumah pakai jaket yang tebel. Dingin banget udaranya." Ujar Winwin. "Iya mas. Makasih ya." Jawab Xiao. "Iya sama-sama sayang." Balas Winwin.

      "Pelukan depan orang jomblo enak ya rasanya..... " Sindir Renjun pada Winwin dan Xiao yang sedang berpelukan di depan matanya. "Apa sih ganggu moment kokoh aja. Kamu nggak ada kerjaan buat besok? Kokoh lihat santai-santai aja dari kemarin." Tanya Winwin. "Ehm urusan itu mah jangan ditanya. Jangan ditanya." Jawab Renjun. "Jangan ditanya maksudnya? Udah selesai ngerjainnya?" Tanya Winwin. "Jangan ditanya. Sudah pasti belum dong. " Jawab Renjun sambil senyum pepsodent.

      "Dek kalo ada tugas itu-" "Harus segera diselesaiin. Nggak baik nunda-nunda pekerjaan. Udah hafal Renjun mah. Iya bentar lagi Renjun lanjut kerjain." Ujar Renjun.

     "Junyoung temenin om kerja yuk di kamar." Ajak Renjun pada Junyoung. "Enggak mau. Om bilang aja kalo mau pacalan sama om Hichan kan... " Jawab Junyong pada Renjun. "Untung kamu anak abang aku Jun, kalo bukan udah tak sembelih pas hari kurban." Sahut Renjun setelah mendengar jawaban dari putra Doyoung. "Sembelih tu apa om?" Tanya Junyoung. "Mau tahu kamu?" Tanya Renjun yang di jawab dengan anggukan kepala yang antusias dari ponakan laki-lakinya. "Sini ikut om dulu." Ajak Renjun yang langsung menggendong paksa tubuh mungil Junyoung.











"Mama....om Len culik Jun..... "


"Papa, adik papa mau culik Jun...."


"Kak Yuan....om Len mau culik Jun.... "

      "Terus aja teriak, nggak akan ada yang tolongin kamu kalo sama om." Ujar Renjun. "Om Len pedofil?" Tanya Junyong. "Heh ngomong apa kamu?" Tanya Renjun yang terkejut. "Om Len pedofil kan? Suka ganggu anak kecil. Jun ndak suka." Ujar Junyoung.

Wenyeol ft. NCT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang