Seorang yang dengan lincah membawa beberapa makanan di atas tangan nya, seperti sudah sangat terbiasa. Lalu menyajikan makanan tersebut diatas meja dan dengan senyum manis nan ramah dia mempersilakan setiap pengunjung untuk menikmati makanan.
Disana juga nampak seorang yang celingukan, mata nya beberapa kali memandang jam tangan bermerk yang melekat di pergelangan tangannya dan berekspresi seolah sedang bingung dan menunggu nunggu.
Karena bosan menunggu dia menyeruput kopi yang dia pesan tadi.
Dan memandang layar handphone nya yang terdapat notifikasi tidak terlalu penting." Kak Abi!!" Panggil seseorang yang mengalihkan perhatian nya. Orang itu berlari menuju kearah nya.
" Jangan berlari Begitu bisa tidak sih Ta??" Abi yang khawatir justru hanya dibalas dengan cengiran lucu dari Bocah didepannya itu.
" Abi?" Sapa seorang yang tepat berdiri dibelakang Tan
" Kak Bara, kenapa kesini?" Tanya Abi malas
" Bisa duduk dulu tidak?? Aku haus sekali, boleh aku minum kak Abi?"
" Tidak- tidak! Enak saja. Itu kopi kau tidak bisa konsumsi kopi. Nanti aku akan dituduh membawa pengaruh buruk untuk mu karena mengajari mu mengonsumsi yang dilarang" huft kode keras dari Abi membuat Bara tersinggung
" Kakak pelit!" Tan menarik bangku dan duduk
" Ya sudah duduk dulu" ucap Abi mengarah ke Bara
Kemudian Bara menarik kursi dan duduk disampingnya Tan berseberangan dengan Abi.Tangan kanan Tan melambai ke atas dan disambut oleh kedatangan seorang pelayan perempuan.
" Mbak saya mau jus Mangga 1 dan Americano nya satu ya"
" Baik, tunggu sebentar" ucap pelayan itu sebelum pergi
" Americano untuk ku?" Tanya Bara
" Bukan, ya iyalah kak! Memang buat siapa lagi? Aku jadi heran kemana hilangnya IQ 148 mu itu" oke mungkin ini adalah efek terlalu sering menyapa Saga.
Sementara Bara hanya tersenyum, dia tidak marah karena dia juga bahagia saat Tan masih mengingat hal favorit nya dan pengertian begitu.
Kemudian hening merayapi suasana disekitar mereka. Karena terlalu bingung mau mulai dari mana dan mau berbicara apa.
" Abi, Kakak mau minta maaf kepadamu. Maaf karena telah berkata hal yang tidak seharusnya, maaf karena telah membentak mu, maaf telah menyakiti perasaan mu" Bara memulai pembicaraan dengan to the point.
" Jujur aku kecewa dan tidak habis pikir kenapa Kakak bisa bisa nya berbicara begitu. Padahal aku melakukan ini semua juga demi kebaikan Tan" Abi mengaduk kembali kopinya santai meskipun didalam otak dia masih menyusun kata-kata yang akan dia ucapkan
" Tapi aku juga mengerti mungkin kalian terlalu khawatir dengan kondisi Tan dan aku juga pasti akan sama khawatir nya dengan Kakak jika dalam kondisi itu. Jadi aku juga minta maaf karena telah membuat kalian khawatir, maaf telah ceroboh mengambil keputusan." Kini Abi tertunduk, dia benar benar menyesali keputusan nya kala itu.
" Kau benar, Aku ini memegang tanggung jawab atas kalian berdua sekarang, aku tidak ingin kehilangan lagi. Kalian berdua harta yang paling berharga untuk ku sekarang atau sampai kapanpun. Jadi, aku akan selalu berusaha melindungi kalian. Dan menjadi orang paling khawatir jika terjadi sesuatu pada kalian" Bara tidak berbohong, kehilangan seseorang yang terlampau penting kesekian kalinya membuat Bara Begitu takut kehilangan lagi.
" Kak Abi, Kak Bara, aku harus nya yang meminta maaf ini karena aku. Aku yang tidak bisa menjaga diri sendiri, aku yang terlalu merepotkan dan aku yang tidak bisa bertanggung jawab atas diriku sendiri. Maaf kan aku yang selalu membuat kalian repot" Tan tertunduk, matanya berkaca-kaca dan suara yang bergetar membuat kedua kakaknya tersenyum merasa tersentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanaka Tarachandra
FanficHakikat nya manusia tidak akan pernah puas. Semua kehidupan itu ada kurang dan lebihnya. Tinggal bagaimana cara kita memandang, menjalani dan mengambil sikap untuk nya. Bersyukur dengan segala yang telah menjadi jalan mu, adalah hal yang paling tepa...