•
•
•"Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, alhamdulillah akhirnya perlombaan 17 agustus ini telah selesai dilaksanakan dan pada saat ini saya sendiri yang akan mengumumkan siapa saja yang menang dalam perlombaan ini, sebelumnya saya mengucapkan terimakasih banyak kepada para santri karena telah mengikuti acara dengan sebaik baiknya masyaallah, semoga kalian selalu kompak dalam hal apapun."
Setelah kajian dilaksanakan, mas alif mengambil alih posisi untuk mengumumkan siapa saja yang memenangkan lomba.
Malam ini kota cianjur di guyur hujan lebat, tidak sedikit santri yang sudah tidak sabar untuk mendengar siapa saja yang memenangkan perlombaan ini.
"Untuk lomba cerdas cermat akan di adukan lagi nantinya, kalau ada yang bertanya kenapa lomba cerdas cermat harus di adukan kembali, dan jawabannya adalah supaya tidak ada kecurangan dalam perlombaan ini, saya ingin semua hasilnya ini murni dari pikiran diri sendiri."
Setelah mas alif mengumumkan siapa saja pemenang lomba lomba dasar, dan kali ini mas alif akan mengumumkan siapa saja pemenang lomba inti seperti kaligrafi catur dan cerdas cermat.
"Untuk lomba kaligrafi juara ketiga dimenangkan oleh syiddik arrahman, juara kedua neo rifaldi, dan juara pertama menangkan oleh aurellia nayla, untuk para pemenang silahkan mengambil hadiah kedepan."
Dahi maira menyerit, "Aku baru tau kalo kak aurel ikut kaligrafi." Ucapnya kepada maya
"Apansih ra udah deh gausah sebut nama itu."
"Iya iya maaf."
Perkataan maira tadi sepertinya membuat maya sangat tidak bersemangat, ia menatap aurelia dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan.
"Silahkan kembali ketempatnya masing-masing, selanjutnya adalah lomba catur juara ketiga dimenangkan oleh abidzar al-ghifari, juara kedua adalah naima najla, dan juara pertama dimenangkan oleh maya safana. silahkan untuk para pemenang, lomba terakhir dan yang ditunggu tunggu oleh saya sedari tadi ini, lomba cerdas cermat untuk juara ketiga dimenangkan oleh muhammad syam, juara kedua dimenangkan oleh..." Ucapannya digantung
Maira menyerit kebingungan, ia sudah tidak sabar ingin mendengar ada di posisi berapa maira dalam perlombaan ini.
"Duh mas alif buruan dong ngomong." Katanya dengan gelagat sudah tidak sabar
"Ga sabar ya haha." Kata nadila sambil tertawa kecil
"Juara kedua diraih oleh habibi al-fatih hidayat, dan juara pertama raih oleh maira nia salsabila, silahkan maju kedepan."
Maira terkejut ketika mendengar bahwa ia juara pertama dalam lomba cerdas cermat ini, sebenarnya ini bukan pertama kalinya maira menjadi juara pertama tapi sudah beberapa kali ketika ia di tangerang dulu.
Ia terkejut karena bisa mengalahkan habibi yang notabene nya santri lama dan sangat cerdas disini.
"Masyaaallah selamat ya maira." Ucap mas alif sambil menyodorkan sebuah piala dan kotak hadiah yang entah apa isinya
"Syukron katsiron mas alif." Jawab maira sambil menundukkan kepalanya
"Silahkan kembali ke tempat masing masing, untuk pemenang perlombaan cerdas cermat nanti saya akan umumkan kapan kalian akan lomba kembali, silahkan persiapkan diri kalian masing masing. baiklah berhubung hari semakin gelap dan hujan juga diluar kalian silahkan kembali ke asrama masing masing, terimakasih wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 22:25 sesuai yang mas alif katakan, para santri kembali ke asrama masing masing.
•••
Aku terkejut mas alif mengatakan bahwa aku juara kedua, tapi tak apa rasa sedihku ini sudah tergantikan dengan rasa senang yang maira berikan untukku.
Maira juara pertama.
Ini bukan masalah besar untukku jika maira yang juara pertama, tapi ini masalah besar jika juara pertama ini orang lain.
"Di gazebo atau di kamar bi?" Tanya neo
"Ya nda tau ko tanya saya."
"Kamar we ah, rindu."
"Geleuh rindu rindu."
"Riweuh ah ente mah."
Malam ini aku akan tidur dikamar menuruti perkataan neo, mungkin besok aku akan tidur digazebo tempat ternyamanku selain maira.
Lagipula malam ini hujan deras, kemungkinan besar air hujan membanjiri gazebo.
"Posisi ente di geser maira nya bi."
"Teu nanaon."
"Ya iyalah kan yang ngegesernya maira."
"Naon ai kamu."
"Mana tadi mas alif sampe ngucapin selamat segala, tapi ke yang lain engga."
"Bodoamat."
Aku sedikit kesal ketika mengingat mas alif mengucapkan selamat kepada maira tadi, memang hanya hal sepele ,tapi menurutku tidak.
Bersikap tidak peduli seperti saat ini memang sangat tidak enak.
Tapi aku harus melakukan ini demi maira dan aku, aku tidak ingin semua orang mengetahui bahwa aku mengagumi sosok maira.
Aku hanya ingin orang orang terdekatku saja yang mengetahuinya.
•••
asalamualaikum readers! apa kabar? maaf yaa baru up🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta untuk habibi
Teen Fiction"𝚋𝚊𝚑𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚖𝚎𝚜𝚝𝚊 𝚙𝚞𝚗 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚓𝚎𝚕𝚊𝚜𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚒𝚜𝚝𝚒𝚖𝚎𝚠𝚊𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊" -𝓂𝒶𝒾𝓇𝒶 "𝚑𝚊𝚝𝚒𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔 𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚠𝚊𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚖𝚎𝚠𝚊" -𝒽𝒶𝒷𝒾𝒷𝒾 apa yang kamu bisa l...