delapan!

61 6 1
                                    




Aku Neo dan abidzar bersiap siap untuk sholat, setelah Maghrib akan di susul kajian yang akan di terangkan oleh mas alif, mas alif biasanya hanya menjelaskan apalagi ini banyak santri yang masih baru, kemungkinan besar dari mereka belum terlalu banyak yang bisa membaca kitab

Aku memakai sarung berwarna hijau dan baju hitam putih yang Abah belikan untukku, ini baju kesayanganku karena Abah yang membelikannya

Abah adalah sosok laki laki yang sangat hebat, aku sangat menyayangi Abah. Abah selalu menitip pesan padaku agar aku selalu Istiqomah di jalan Allah, aku adalah harapan Abah satu satunya, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak mengecewakan Abah.

"Bi ane punya nyanyian buat ente nih-" Celetuk abidzar tiba tiba

"Meletus balon hijau, hatiku sangat kacau
dari jauh ku kira kerbau, ternyata itu engkau" Neo yang mendengar itu langsung tertawa terbahak bahak

Aku melenggang pergi untuk persiapan sholat Maghrib, dan meninggalkan mereka berdua yang masih menertawakanku, entah apa yang lucu.

•••

Malam ini kajian akan di mulai, dan untung saja mas alif yang akan memimpin kajian malam ini, jadi aku tidak perlu takut jika harus di suruh membaca kitab

Aku maya nadila dan aprila berjalan menyusuri koridor, kami akan melaksanakan sholat Maghrib terlebih dahulu setelah itu baru kajian mas alif

"dila aku kemarin di marahin sama kakak kelas yang itu" Kataku sambil menunjuk ke arah kakak kelas yang kemarin memarahiku dan maya

"Itu namanya Nadia, nah yang di sampingnya itu namanya aurel katanya sih mereka berdua saudaraan gitu, emang kamu di marahin kenapa sama mereka?"

"Kemarin aku wudhu, tapi kakak itu bilang santri lama yang harus duluan"

"Dia emang gitu, sok ngatur ngatur mentang mentang santri lama" Sepertinya Dila juga tidak suka dengan kak Nadia itu

Aku dan Nadila memutuskan untuk berwudhu di dekat aula belakang, karena di dekat majelis sangat ramai, Maya dan Aprila sudah terlebih dahulu berwudhu hanya aku dan Nadila yang belum.

Aku tersenyum kagum ketika melihat aula belakang sebagus ini

"Kamu ngeliatin apa Ra, buruan wudhu nanti keburu ketinggalan jamaah" Aku terlalu fokus melihat lihat sekelilingku, sampai aku tidak sadar nadila sudah selesai berwudhu

"Iya ini mau wudhu hehe"

Setelah selesai berwudhu, aku dan nadila kembali ke majelis untuk melaksanakan sholat Maghrib

•••

Setelah selesai sholat Maghrib, mas alif memulai kajian nya. aku melihat ke arah abidzar yang sedang tertidur pulas, masyaallah enak ya, batinku.

"Mungkin sampai sini dulu kajian yang saya berikan, kita lanjutkan lagi besok ya. setelah ini kita akan melaksanakan sholat isya, setelah sholat isya tidak ada kajian lagi, hari ini hanya simulasi saja untuk santri baru. saya mohon maaf jika penjelasan saya tadi kurang jelas, terimakasih. wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Untung saja setelah sholat isya tidak ada lagi kajian, jadi aku bisa ber-lama lama di aula.

Aula memang tepat favoritku.

•••

masyaallah tabarkallah! makasi banget buat yang baca cerita aku🤩 sehat sehat kalian🤪

cinta untuk habibiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang