Valias meminta Kei untuk membawanya ke istana. Melewati perjalanan panjang lagi mereka tiba di gerbang. "T- Tuan muda Valias!"
Begitu Valias turun dari kuda salah seorang penjaga berseru. Dilanjut dengan pandangan terkejut berikut kagum dari penjaga gerbang lainnya. "Iya ... Kalian tau aku?" tanya Valias bingung.
"Tuan muda Valias menjadi topik hangat pembicaraan semua orang! Anda sudah menyelamatkan Yang Mulia Putra Mahkota dan selamat dari racun. Dan sudah menjadi rahasia umum bagi kami kalau Yang Mulia Frey mengijinkan Anda untuk mengunjungi istana kapanpun Anda mau."
" ... Begitu?" Valias bermuka ragu.
"Benar. Silahkan masuk Tuan Muda." Salah dua penjaga gerbang istana itu mempersilahkannya.
Valias masih sedikit keheranan tapi tetap mengangguk. "Baiklah. Kei, ayo."
"Ah, Tuan Muda. Orang ini?" Penjaga lain menahan. Valias menyadari keraguannya.
"Dia temanku. Aku ingin membawanya menemui Yang Mulia. Boleh biarkan dia masuk?"
Penjaga itu tampak mempertimbangkan sesuatu.
"Kami harus ikut bersama Anda untuk memastikan keamanan."
Valias tidak merasa itu sesuatu yang salah. "Aku mengerti. Tidak masalah."
Salah satu penjaga mengambil alih tali kuda dari Kei. Bergidik setelah menerima mata dingin dari pemuda itu. Kuda tersebut akan dititipkan di gerbang sedangkan Valias dan Kei menaiki kereta kuda untuk mencapai pintu istana. Mereka melewati tiga lapis gerbang sebelum turun di gerbang istana terakhir. Di depan sana Valias bisa melihat pintu istana yang dia masuki ketika dia berpindah dari mansion Bardev bersama Wistar dan Dylan kemarin.
"Tuan Muda. Kami akan mengantar Anda ke ruangan Yang Mulia Putra Mahkota."
Valias mengiakan. Kei mengikuti langkah Valias tanpa mengeluarkan suara apapun. Untuk kedua kalinya memasuki bangunan istana namun kali ini dengan prosedur yang benar. Mengernyit pada betapa merepotkannya segala peraturan yang tersedia.
"Tuan Kalim."
Kalim yang membawa nampan dengan teko dan cangkir di tangannya melihat sekumpulan orang menghampiri ruangan tuannya.
"Tuan Muda Valias dan temannya ingin menemui Yang Mulia." Salah satu ksatria penjaga yang mengawal Valias bersuara seraya membungkuk.
"Ah. Tuan Muda Valias. Silahkan masuk. Yang Mulia ada di dalam. Kalian bisa kembali." Kalim berujar setelah kumpulan penjaga itu menyingkir. Menunjukkan keberadaan Valias di antara mereka. Kalim mempersilahkan Valias dan Kei masuk setelah dirinya membuka pintu.
"Kalim. Aku tidak dengar ada bangsawan yang ingin menemu- ah, Valias! Dan ... " Frey langsung terdiam.
"Yang Mulia. Aku membawa saudara Anda bersamaku."
Frey bahkan tidak ingat kalau dirinya meminta Valias untuk memanggilnya kakak. "Y, Ya ... " Puta mahkota itu menjawab kikuk seraya berdiri.
Frey masih begitu canggung dalam menghadapi saudara yang keberadaannya baru dia ketahui dua hari lalu itu.
"....Kalian duduklah."
Tanpa mengucapkan apapun lagi Valias langsung duduk. Begitu juga Kei yang secara mengejutkannya bersedia untuk duduk. Mungkin dirinya juga lelah setelah menempuh perjalanan panjang dari wilayah Bardev ke istana dengan kuda. Bahkan Valias merasakan tubuhnya sakit karena harus mempertahankan posisinya supaya tidak terpental.
Valias duduk di sofa panjang seperti kemarin sedangkan Kei duduk di sofa tunggal. Frey menonton mereka duduk seraya menelan ludahnya. "Kei ... Apakah aku boleh memanggilmu itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인 (🌘CFYM) | yoggu033🎐
Historical Fiction🎐 @yoggu033 | _CFYM_ (Unreliable Updates) Title 제목: Count Family's Young Master Judul Alternatif: Tuan Muda Keluarga Count _________ Berlatar dunia fantasi dengan sihir, Valias menyadari dirinya berada di dunia yang dirinya tidak kenali. Atau mung...