a/n (26/09/2023 20:55) : my my. Akhirnya tugas-tugas itu selesai. Ya besok pun aku harus ngerjain tugas lain sih. Tapi setidaknya yang deadline-nya hari ini tuh udah selesai. Alhamdu? Alhamdulillah
____________________
Ketika di pagi hari menjelang siang menyempatkan dirinya untuk melihat keadaan Valias setelah dia selesai berlatih bersama para ksatria, Danial terdiam melihat Valias yang sudah berpakaian rapih dan hanya sekedar sedang dibantu menyempurnakan beberapa bagian dari penampilannya oleh Alister. Dia mendapati bahwa setelah dua hari tidak ke istana menemui Putra Mahkota, hari ini, kakaknya itu akan pergi ke sana. "Kakak ... akan ke istana?"
Valias menolehkan kepalanya melihat Danial yang sebelumnya sudah dia sadari kedatangannya. "Iya."
"Bisa aku ikut?"
Valias tercenung. Dia memandangi Danial dari tempatnya. Dalam waktu singkat dia sudah menimbang-nimbang dan telah membuat pilihannya. "Ya. Kau bisa ikut."
Danial tadinya sudah siap jika dia harus bersikap bersikeras, tapi dia tidak menyangka kalau Valias justru malah hanya akan langsung mengiakannya begitu saja. "S- Sungguh?"
"Hm." Valias mengiakan. "Kau boleh ikut."
Danial hilang tingkah. "A- Aku harus membersihkan diri dan bersiap terlebih dahulu."
Valias mengiakan. "Aku akan menunggu di sini."
Begitu Danial pergi dengan terburu-buru dari ruangan itu Alister berujar berkomentar. "Ada alasan spesifik Anda mengiakan permintaan Tuan Muda Danial tadi?"
Valias menjawab. "Aku ingin dia secara langsung melihat interaksi seperti apa yang dilakukan antara Yang Mulia Frey dan aku. Dengan begitu dia tidak akan selalu mencemaskan kami serta bercuriga negatif tentang Yang Mulia Frey."
Alister tidak membuat reaksi. Dan sebenarnya memang juga tidak betul-betul peduli. Dia akan terus mengiakan saja apapun tindakan yang dipilih Valias si tuan muda. Atau lebih tepatnya, orang dari dunia lain itu. Dia hanya ingin tau apakah tuan muda aslinya, Norra, juga mempunyai keinginan yang sama dengan Valias. Di dalam sana, seperti Alister, Norra juga berkomentar. "Kau mengejutkanku. Kau benar-benar membuat orang-orang lebih banyak terlibat. Kau berencana untuk mundur pelan-pelan, ya? Seperti yang kau inginkan sejak awal. Berperan sekedar dari balik tirai, dan orang lain bekerja perlahan menggantikanmu."
Valias tidak merespons ucapan berdeduksi Norra tapi dia membenarkan yang diucapkan remaja itu.
Itulah yang sudah dia putuskan. Dia mungkin sudah membuat tonjolan penampilan yang cukup besar dan signifikan. Tapi dia akan semakin menguranginya sekarang. Terlebih setelah apa yang dia ketahui tentang kemampuan-kemampuan yang rupanya dimiliki Norra, Valias merasa bahwa dia harus lebih menyembunyikan eksistensi remaja itu, sekalipun itu berarti dia termasuk harus menyembunyikan dirinya sendiri juga.
Frey dibuat terhenyak melihat kehadiran Danial. Dia tidak tau apa yang ada di pikiran Valias sampai dia membuat adiknya itu ikut, tapi yang pasti putra Bardev dengan rambut merah itu hendak membuat ulah. Dan rasanya Frey ingin membuat raut wajah yang dapat menunjukkan apa yang dia rasakan dan pikirkan tapi karena ada Danial Bardev di sana dia jadi harus menahan dirinya. Sebagai gantinya dia menampilkan senyuman Raja-Bersahaja nya menunjukkan kesan bahwa dia menyambut kedatangan Danial. "Tuan Muda Danial. Kakakmu mengajakmu ikut bersamanya kemari, ya?"
Danial sebelumnya sudah menyempatkan diri untuk membuat penghormatan kepada Frey. Kini dia hanya melirik Valias mencari tahu bagaimana sebaiknya dia menjawab ucapan Frey tadi. Valias tidak melihat ke arahnya sama sekali jadi Danial mengoreksi dugaan Frey tadi saja. "Tidak. Aku melihat kakak sedang bersiap untuk ke sini. Aku bertanya apakah aku bisa ikut dan kakak membolehkanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인 (🌘CFYM) | yoggu033🎐
Historical Fiction🎐 @yoggu033 | _CFYM_ (Unreliable Updates) Title 제목: Count Family's Young Master Judul Alternatif: Tuan Muda Keluarga Count _________ Berlatar dunia fantasi dengan sihir, Valias menyadari dirinya berada di dunia yang dirinya tidak kenali. Atau mung...