Chapter 40 ♗

794 136 5
                                    

Sebuah suara erangan keluar dari remaja yang masih memejamkan mata di atas pembaringan. Perlahan remaja itu mengerjapkan kelopak matanya. Sebelum akhirnya mata itu terbuka, menunjukkan manik mata berwarna hitam kecoklatan.

Valias mengerang. Membawa tubuhnya bangun sembari menutup kedua matanya dengan satu tangan.

"Tuan Muda."

Dia langsung mengerutkan kening begitu mendengar suara familiar dari arah sampingnya.

Menoleh, melihat Alister yang berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya. Memasang senyum ke arah Valias yang masih belum setengah tersadar dari tidurnya. "Yang Mulia Frey menghubungi Nona Mage Mareen." Alister tersenyum hingga kedua matanya menyipit. "Dia bilang Yang Mulia Frey meminta Anda untuk ke istana."

Valias mengernyit. Masih merasa mengantuk tapi juga bertanya-tanya kenapa pemuda itu memanggilnya.

Valias menggelengkan kepalanya pelan. Mencoba untuk menyadarkan dirinya.

Dia perlahan menurunkan kakinya ke lantai, memberdirikan dirinya. Tapi dirinya sedikit oleng. Alister meraih bahunya dan membantu tuan mudanya itu berdiri.

Alister memandangi Valias dengan mata dinginnya.

Kenapa dia begitu menurut?

Jika memang Valias sedang tidak bisa memenuhi panggilan sang putra mahkota dia hanya perlu menolak.

Tapi Alister kemudian memasang senyum miring. Mari biarkan dia bertindak semaunya dan lihat apa yang akan terjadi.

"Hm." Valias mengeluarkan gumaman. Memberitahu Alister bahwa dia berterimakasih karena sudah membantunya menjaga keseimbangan.

Valias masih ingin tidur. Dia merasa sangat lelah.

Tapi Frey memanggil. Dia yakin ada hal yang penting. Valias harus ke sana.

Dia teringat sesuatu. "Bagaimana dengan Dina?"

Dia mengerutkan kening. Dirinya sebelumnya tertidur begitu saja dengan sangat tiba-tiba.

Apa yang terjadi? Pingsan? Valias benar-benar tidak menyangka dirinya akan pingsan seperti itu. Dia ingat kelelahan yang menyelubunginya sebelum kegelapan mengambil alih seluruh kesadarannya. Tapi itu terlalu tiba-tiba hingga membuat Valias bertanya-tanya pada dirinya sendiri. "Nona Dina sempat terkejut dan panik. Tapi Alister ini sudah menenangkannya. Memintanya untuk tidak mengatakan apapun," Alister berucap dengan senyum. "Saya yakin tuan muda tidak apa-apa dan hanya sedang kelelahan sedikit."

Valias mengangguk. Membenarkan ucapannya.

Akan buruk jika Dina mengatakan sesuatu pada Hadden. Pria itu akan menyulitkan Valias.

Dia merasa dirinya baik-baik saja. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan dia harap orang-orang di sekeliling Valias Bardev juga berpikir begitu.

Aku harus bergerak cepat.

Valias memijakkan kakinya. Masih dengan kedua tangan Alister di bahunya. "Saya pikir ada baiknya Anda berganti pakaian terlebih dahulu, Tuan Muda," Sang pelayan berkata.

Valias tersadar dan langsung menundukkan kepalanya. Melihat pakaiannya yang memiliki noda merah darah. Meski hanya sekedar sedikit bercak kecil. Selain itu kemeja putihnya kusut karena dia gunakan tidur.

Valias mengangguk. Setuju pada ucapan pelayan itu.

Alister membantu Valias mengganti pakaiannya. Bahkan memberikan Valias sedikit riasan agar remaja itu terlihat lebih segar meski aslinya terlihat pucat.

Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인 (🌘CFYM) | yoggu033🎐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang