Bagian 49: Nonton Film 🔞

1.7K 21 0
                                    

"Dari mana saja Airana Arumi" Gue terperanjat kaget saat suara pak Abi mendayu ditelinga gue dengan nada macam orang marah.

Gue memilin ujung jas Ziki dengan melihat sepatu gue yang masih sedikit basah karna air hujan. Aura pak Abi mendadak serrem dan gue nga berani natap pak Abi.

"Dari mana saja Airana" bentaknya, membuat gue menundukkan wajah semakin dalam memejamkan mata erat-erat.

Gue merasa jas Ziki sudah terlepas dari tubuh gue yang membuat gue membuka mata dan gue melihat jas itu sudah terbang ke tempat sampah. Anjirlah... itu jas mahal Ziki udah ditempat sampah.

"Diantar sama siapa???" Pak Abi menarik tangan gue menuju kamar mandi miliknya.

"Saya tanya, kamu diantar sama siapa?" Tanyanya lagi dengan tangannya yang lihat melepas kancing baju gue dengan kondisi baju gue yang agak basah.

"Ziki" cicit gue takut-takut "Itu... nga sengaja...soalnya tadi... saa...saya khawatir liat kamu keluar dari kantor... lalu saya mengejar kamu taa..."

Greppp.....
Pak Abi memeluk gue...

"Maaf,,, " katanya melepas pelukannya dan mengusap wajah gue.

"Kamu mandi yaa ..... saya tunggu di depan TV" lanjutnya meninggalkan gue yang masih mematung.

Pak Abi serrem banget kalo lagi marah, tapi pak Abi bakalan lulug kalo dipeluk.

---------------

Gue menghampiri pak Abi yang lagi duduk di depan TV menyaksikan berita terkini. Jujur sih gue paling males kalo bapak gue suka liat berita, bahkan gue sering sembunyiin tu remot TV saking keselnya gue kalo sampe film upin ipin gue diganti sama berita.

"Makan dulu...." kata pak Abi menyuapi gue dengan nasi padang yang sudah dingin tapi enaknya masih terasa.

"Maaf Bi..." kata gue, gatau kenapa gue merasa bersalah

"Saya juga minta maaf sudah bentak kamu dan membuat kamu khawatir, sekarang makan ya,,,, saya udah janji ngajak kamu nonton film... tapi kemaren ada gangguan" ucapnya

"Nanti kita nonton" kata gue antusias.

Gue melahap makanan dengan lahap, dari tadi gue belum makan sama sekali, saking khawatirnya gue sama pak Abi. Kayaknya gue udah sayang banget sama pak Abi, bahkan tingkat sayangnya gue sama pak Abi udah mencapai bintang empat.

"Kamu lapar apa doyan??" Ledek pak Abi saat nasi sudah sisa satu suap

"Lapar" kata gue memelas

"Kapan terakhir kamu makan??" Tanyanya khawatir

"Tadi pagi sarapan roti" kata gue polos

"Astaga,, sayang lain kali kamu jangan begini lagi,,, itu nga baik sayang... pokoknya kamu harus makan dengan teratur dan jangan sampai kejadin ini terulang lagi" ujarnya sembari menyodorkan air minum dan gue meneguknya hingga tandas. Gue hanya mendesah malas, udah mulai acara ceramahnya.

"Katanya mau nonton film" kata gue cemberut, biar ini dosen berhenti bertausiyah.

Pak Abi mengecup bibir gue singkat dan beberapa saat film sudah terpampar di depan layar. Disana terlihat seorang cewek dan cowok yang sedang asyik berbicara dan tiba-tiba berciuman. Si cewek itu menggunakan lingrie sexy dan terlihat si cowok hanya menggunakan boxer. Mereka berdua berciuman panas dan kasar.

Loh....
Kok filmnya kayak gini.

Gue melirik pak Abi yang duduk anteng masih fokus kedepan. Gila... ini bener-bener gila.

Gue pikir pak Abi ngajakin gue nonton film romantis tapi.... inilah yang dinamakan bluefilm.

Si cewek sudah membuka boxer milik pasangannya dan yang membuat gue kaget adalah si cewek mencium kejantanan si cowok dengan rakus, menjilat, mengulum sesekali memaju mundurkan mulutnya dengan liar.

Gue menelan ludah, bergidik ngerri saat melihat si cowok sudah orgasme mengeluarkan cairan kentalnya di mulut si cewek sambil berdesah-desah seolah itu nikmat. Dan lebih parahnya lagi, si cewek menelan cairan sperma itu tanpa sisa. Gue menelan ludah sekali lagi.

Adegan masih berlanjut, kejantanan si cowok masih tegang dan langsung merobek lingrie milik pasangannya hingga tubuh si cewek telanjang bulat, mereka kembali berciuman, sesekali si cowok meremas payudara si cewek dengan kasar. Namun tiba-tiba si cowok memposisikan tubuhnya tepat di area sensitif si cewek dan gue mendadak ngilu saat melihat kejantanan si cowok sudah melesak sempurna kedalam area sensitif si cowok. Bahkan si cewek sudah berdesah desah menikmati gerakan si cowok yang sudah memaju mundurkan miliknya. Begitukan adegan seksual yang sebenarnya????

Tiba-tiba layar menjadi gelap diganti dengan pak Abi yang tergesa-gesa melepas seluruh pakaianya.

"BIiiii...." kata gue kaget saat pak Abi sudah merobek baju tidur tipis gue dengan kasar menyisakan celana dalam karna gue nga lagi makek bra.

Pak Abi melumat bibir gue kasar dengan tangannya meremas seluruh bagian tubuh gue.

"Ahhh ahhh.." desah gue nga tahan menahan geli akibat perlakuan pak Abi.

Pak Abi duduk disofa dengan tenang "Sayang... masukkan milik saya kedalam mulutmu" perintahnya dengan suara serak

Gue menatap pak Abi ragu-ragu, tapi melihat wajah pak Abi yang memelas dengan mendorong wajah gue ke arah miliknya yang besar dan panjang membuat gue bergidik ngeri.

Tapi pada akhirnya gue mengecup ujunya pelan

"Ohhhhh....." desah pak Abi kelojotan

Gue mulai menjilat seluruh kejantanan pak Abi

"Shitt....... Airana.... mulutmu nikmat sayang...." erangnya mengus rambut gue

Gue mulai mengulum kejantanan pak Abi, menerapkan apa yang dilakukan cewek yang ada di film tadi dengan seksama. Pak Abi memaju mundurkan kepala gue, hingga gue mengangguk angguk.

"Airana sayang..... ah.. ahh....nikmat ... ohh" Pak Abi semakin keras mendorong kepala gue hingga

"Ahhhhhhhhh.......Airana......." kejantanan pak Abi berdenyut keras mengeluarkan cairan yang membasahi kerongkongan gue, rasanya asin.

"Telen sayang....." lirihnya dengan nafas terengah engah dan gue susah payah menelan semuanya dan buru-buru melepas miliknya dari mulut gue.

Belum sempat gue beristirahat, pak Abi kembali melumat bibir gue dengan liar bahkan jari-jarinya mulai menyelusup di area sensitif gue, bergerak mengelusnya gemas bahkan sesekali memasukkan jarinya dan mengeluarkannya lagi.

"Bi....." kata gue kessal melepas ciumannya karna pak Abi iseng mempermainkan gue.

"Bilang sayang, kamu ingin apa" katanya serak sesekali mengecup punting gue gemmas.

"Jarinya" kata gue memelas

Pak Abi mulai menusuk area sensitif gue dengan tempo cepat dan tepat "begini sayang??" Tanyanya semakin mempercepat permainan jarinya

"Nhhhggg..m ahh i..iyaaah ahhhhh" desah gue tertahan

Namun tiba tiba permainan jari pak Abi berganti dengan bibir dan lidah pak Abi yang menyedot, melumat dan menjilat bibir vagina gue dengan rakus.

"Ahhh.. biii ouhhh... ahh ahhhh" gue menarik rambut pak Abi, menekan kepalanya disela paha gue.

"Bii.. ahhhhhhhhhh...." tubuh gue bergetar hebat dan semakin menekan kepala pak Abi diselangkangan gue. Ini nikmat.....

Nafas gue tidak beraturan, tubuh gue lemas dan gue merasakan pak Abi merangkak berada di atas gue dengan paha gue mengangkang. Pak Abi tersenyum mengecup bibir gue mesra

"Saya masukin ya.... saya janji tidak akan terlalu dalam menembus keperawanan kamu"

-----------

A Request Or Statement About Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang