[BXB] - Seventeen

10.7K 129 24
                                    

Tittle : Thank You, Minghao.
Cast : Xu Minghao Seventeen - Submissive
Jeon Wonwoo Seventeen - Dominant

Homophobic silahkan minggir.

Sorry for typo

.
.

Malam ini, jelas sangat buruk untuk pemuda bernama Wonwoo. Entah sudah berapa banyak gelas shot yang ia habiskan.

Wajahnya begitu merah hingga dengan mata terpejam erat. Club itu sudah sepi, namun Wonwoo tetap tak beranjak dari tempatnya.

"Tolong satu botol lagi." pintanya dengan lemas. Sungguh, ia sekarang tak punya tenaga sama sekali.

"Hey nak, pulanglah segera. Ini sudah larut. Aku akan menutup club ini sebentar lagi." tegur salah satu barista yang memang sedang mendapatkan giliran menutup.

"Satu botol dan aku pergi~" tangan Wonwoo menutupi mulutnya. Hendak muntah. Tubuhnya tidak mampu menerima alkohol dalam kadar jumlah yang banyak.

"Hey, jangan membuatku bekerja lebih lama lagi! Cepatlah pulang!" usir barista itu.

"Beri sa~" mual itu kembali menyerang. Membuat Wonwoo menunduk dalam.

"Astaga anak jaman sekarang!" barista itu menyimpan kain lapnya. Menghampiri Wonwoo setelah memesan taksi.

"Sudah tau payah dalam minum, kau masih nekat saja." gerutu barista itu. Ini lah hal yang paling ia tak suka. Menolong seseorang yang salam kondisi mabuk dan berakhir-

"Ueghhh!" -muntahan di seragamnya.

"Sialan!" barista itu segera mendorong tubuh Wonwoo yang lemas. Pantat kokoh itu mencium tembok di sebrang kanannya.

"Sudah kubilang berhenti minum! Tapi kau masih mengeyel dan menambah lagi! Kau membuat seragamku kotor bocah!" barista itu segera pergi meninggalkan Wonwoo yang masih bersandar lemas di tembok.

"Kepalaku pening sekali." dengan sisa tenaga yang ada, Wonwoo berusaha bangkit. Melanjutkan jalannya menuju unit apartemen yang selama ini ia tinggali.

Berjalan sempoyongan dan sesekali menggelengkan kepala Wonwoo lakukan. Ia melakukannya hanya untuk menghilangkan rasa pusing yang mendera.

Sinar terang bulan purnama menghiasi kota dengan segenap hati. Menjadikan malam ini begitu romantis dan juga erotis.

Wonwoo berhenti pada halte. Duduk termenung sembari menatap langit-langit halte. Kemudian tertawa dan tiba-tiba menangis.

"Brengsek! Kau sudah mengkhianatiku Seungkwan! Kau- kau tau aku hanya memiliki dirimu seorang. Tapi, hahaha teganya kau melakukan ini." untunglah kondisi saat itu sepi.

"Kau bajingan tak berperasaan Boo Seungkwan!"

"Kau! Kau telah menghancurkan hatiku!" pekiknya. Racauan terus mengalir dari belah ranumnya.

Sudah lebih dari 1 jam 15 menit, namun bus yang dinantikan oleh Wonwoo tak kunjung tiba di presensi retinanya. Dengan lemas ia menghela nafas, berjalan menjauh lagi.

Berharap pegal di kakinya nanti akan membuatnya melupakan sosok manis yang telah mencuri dan menghancurkan hati Wonwoo, Boo Seungkwan.

Mungkin ia salah baca perkiraan cuaca hari ini. Langit yang tadinya dihiasi oleh rembulan mendadak menggelap, angin berhembus cukup sejuk. Membuat rambut Wonwoo yang semula berantakan semakin berantakan.

Tes

Sebulir air jatuh di atas kepalanya. Membuat ia menatap gelap gulitanya malam.

Srash

Tanpa mengalihkan pandangannya, Wonwoo menatap langit gelap itu dengan sendu. Melepas kacamata yang selalu bertengger di hidung mancungnya.

[✓] ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang