[BXB] - Day6 (pt.2)

3.4K 61 0
                                    

Lanjutannya~

Enjoy and sorry for typo.

.
.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"Hyunghh... sudah ya? Lelahh... beri aku istirahat sejenak untuk memulihkan tenaga." Wonpil memelas.

"Kau tadi mengangguk saat permintaanku."

"Hyung, jika kalian memaksaku, yang ada aku tidak bisa melayani nafsu bejat kalian. Karena pasti kelelahan, ayolah Hyung," Wonpil memohon.

"Pintar sekali dirimu mengelak Wonpil-ah." Brian mengusak rambut lepek Wonpil.

"Waktu istirahatmu hanya tigapuluh menit, gunakan sebaik mungkin dan jangan coba-coba kabur, atau kau akan tau akibatnya." peringatan itu membuat Wonpil sedikit meringis. Ya pertama dan terakhir kali ia kabur, hukumannya sederhana. Sangat-sangat sederhana, memakai vibrator saat performance.

Ia mati-matian untuk tetap profesional meski tubuhnya dikerjai oleh 3 orang ini. Sesekali ia menggunakan kesempatan untuk mendongak. Menikmati getaran pada lubangnya yang berakhir klimaks di tengah-tengah penampilan. Itu membuatnya jera dan tak lagi menolak ucapan 3 orang ini.

"Umh iya Hyung..." ia memejamkan matanya. Berniat tidur. Tidur 30 menit adalah suatu keburuntungan bagi dirinya yang notabenenya idol.

Menjadi idol papan atas tidaklah mudah, banyak sekali hal yang harus dikorbankan demi menjadi idol profesional. Termasuk jam tidur.

Kembali ke Wonpil yang tengah terpejam menikmati 30 menitnya, Brian, Dowoon, dan Jae sedang mempersiapkan kamera yang nantinya akan mereka pakai untuk merekam saat menyetubuhi Wonpil.

"Hei, perlukah Sungjin mengetahui hal ini?"

"Jangan, lebih baik hanya kita yang mengikat Wonpil dalam lingkaran setan kita."

"Tapi tak adil jika ia tak tau."

"Ini rahasia kita, tak perlu berbagi." ujar Jae ketus. Ia tak suka jika Wonpil mengeluh. Itu akan menyakitinya—menyakiti hatinya.

"Jangan sampai Sungjin tau." titahnya mutlak. Sementara Brian dan Dowoon mengangguk saja.

"Tunggu, Wonpil-ah, setelah ini aku akan mencari cara untuk membebaskanmu dari Brian dan Dowoon-ie, sabarlah."

"Sudah tigapuluh menit, ayo bawa dia." Jae mengangguk, menggendong bridal tubuh Wonpil yang masih menikmati tidurnya.

"Wonpil-ah, bangun lah…" Jae dengan pelan mengelus pipi Wonpil. Membuat tidur Wonpil terganggu.

"Eungh? Sudah waktunya ya?" dengan kesadaran yang masih belum terkumpul, Wonpil berusaha bangkit.

"Ya, bangunlah." Wonpil mengusap matanya kemudian menatap sekitar. Menghela nafas sejenak karena kamar itu sudah terpasang banyak kamera.

"Kau sudah sadar?"

"Eum ya Dowoon-ah."

"Bagus, bersiaplah." Brian, Dowoon, dan Jae melepas kain yang masih menutupi tubuh mereka. Menyalakan semua kamera.

"Jae Hyung dulu," Jae menggeleng,

"Kalian duluan, aku tertua, dan kalian tau bagaimana aku."

"Ah benar juga. Kalau begitu aku duluan saja." Dowoon segera mengambil posisinya. Tak perlu pemanasan atau yang lainnya, Dowoon langsung memasukkan penisnya membuat Wonpil meringis nyeri dan menghujamnya dengan kasar.

"Dowo-ahh… pelanhh…" tubuhnya terguncang karena hentakan tak beraturan milik Dowoon. Desahannya terdengar begitu berantakan. Sementara Brian dan Jae sedang asik dengan kamera mereka.

[✓] ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang