[GXG] - Blackpink

12.4K 101 4
                                    

Tittle : Sorry, I Love You
Cast : - Lalisa Manoba Blackpink — Dominant
            - Kim Jisoo Blackpink — Submissive

Request by kim_taera_23457. Sorry kalo aneh ya, kukebut semalem sebelum ide ini menguap.

Enjoy! Typo juga biarinlah dan ini pendek. Karena aku lagi buntu buat bikin cerita Mature.

.
.
.

Bagi Jisoo, Lisa adalah sahabat terbaiknya. Sahabat yang selalu ada di sampingnya saat kondisinya seperti apapun. Mau itu sedih, galau, ditinggal sang kekasih, tertekan akan keluarga, tertekan fisiknya, tertekan mentalnya, pokoknya segala situasi.

Tapi,

Bagi Lisa, Jisoo adalah ratunya. Orang yang ia puja-puja karena paras cantiknya yang terkesam dewasa namun kelakuan bocah. Tak banyak orang yang tau tentang Lisa, karena ia terlalu nakal untuk ukuran wanita. Terlalu preman untuk ukuran wanita penyuka dance itu.

Malam ini Lisa dan Jisoo sedang menikmati malam indah kota Seoul dari atas Namsan Tower.

"Jisoo Eonnie," aksen Korea terdengar fasih dari lidah Lisa, "Jisoo Eonnie tau tidak? Aku sedang jatuh cinta dengan seseorang." tanpa menunggu sahutan dari Jisoo, Lisa mulai bercerita.

Topik ini membuat Jisoo menolehkan kepalanya, menatap Lisa tak percaya karena setelah sekian tahun berteman dengan wanita berkebangsaan Thailand itu akhirnya ia jatuh cinta juga, "Katakan, siapa dia?" tuntutnya.

"Dia seseorang yang selalu datang padaku," Lisa menatap sendu Jisoo, "Dia begitu dewasa, hanya visualnya. Tapi tingkah lakunya masih seperti anak kecil. Aku tak tau sejak kapan aku menyukainya, tapi dia orang baik yang pernah berteman denganku,

Dia selalu mencariku di semua situasinya. Mau sedih, bahagia, depresi, frustasi, marah, kecewa, dan lainnya lagi. Aku selalu jadi tempatnya berkeluh kesah. Aku suka hal itu. Aku merasa hidup dengan adanya dia."

"Woahh~ benarkah? Siapa dia? Kenapa tidak kau kenalkan padaku?" tanya Jisoo yang membuat senyum miris terukir apik di bibir Lisa.

"Kau mengenalnya sangat baik, Jisoo Eonnie. Sangat. Melebihi diriku mengenal dirinya."

"Benarkah? Kenapa aku tidak tau?"

"Jisoo Eonnie, jika aku bertanya, memilihku atau perasaanku. Mana yang akan kau pilih?"

"Eh? Tentu saja aku memilihmu! Kau kan sahabat terbaikku." saat itu juga, hati Lisa hancur. Ya dia sadar, bahwa wanita di depannya adalah wanita penyuka pria tampan seperti aktor Kim Seonho, atau adik tingkat mereka di universitas, Kim Mingyu.

"Ah begitu~" Lisa tentu sedih.

Sahabat terbaik ya, baiklah tak apa.

"Lisa, ayo pulang. Aku sudah lelah." Jisoo menyampirkan tas slempang transparannya ke bahu kirinya. Mengeratkan mantel hangat yang menyelimuti tubuhnya serta memakai tudung mantel tersebut.

Menatap Lisa dengan senyum yang begitu cerah. Tangannya terulur untuk menggandeng Lisa seperti biasanya. Lisa dengan senyum manis, yang tentunya palsu, menerima uluran itu. Melihat gelang couple yang sengaja ia beli di tangan masing-masing membuatnya menghela nafas.

Jika memang ini jalannya, aku akan pulang ke Thailand untuk membenahkan hatiku.

Keduanya kini berada dalam perjalan pulang. Memakai kereta terakhir yang sepi penumpang. Dunianya berhenti sejenak. Menatap bagaimana wajah Jisoo bak bidadari dari surga itu terlelap dalam bahunya, bahkam sesekali memotret wajah itu dan segera menghapusnya kembali.

Hening dan hampa.

Itulah yang Lisa rasakan selama perjalanan pulang ini. Melamun adalah hal yang ia lakukan saat ini. Menemani kekosongan hatinya setelah kejadian di Namsan Tower.

Tak terasa tujuan mereka sudah di depan mata. Lisa segera membangunkan Jisoo, "Eungh sudah sampai?"

"Hm, bangunlah." Jisoo merapikan tampilannya sejenak. Sembari menunggu kereta itu berhenti di peron tujuannya.

"Eonnie, sampai bertemu besok!" Lisa melambaikan tangannya dengan senyum lebar kemudian berbalik dan seketika senyum itu luntur, tergantikan oleh helaan nafas berat serta tetesan cairan bening yang menetes dari sudut matanya.

"Maksudku adalah, sampai bertemu lain kali." dengan getir ia segera memesan tiket penerbangan menuju Thailand di jam penerbangan pagi.

Setelah selesai dengan tiketnya, Lisa mengetik sesuatu selama perjalanan menuju tempat sewanya selama ia di Korea Selatan.

.
.

Pagi yang cerah untuk Lisa yang muram. Semalam ia telah membereskan barangnya. Membawa 3 kopernya sekaligus karena ia memang benar-benar harus meninggalkan Korea Selatan. Mengunci pintu tempat sewanya dan segera menuju bandara.

Tiba di bandara, Lisa segera melepaskan sim card Koreanya, memasang semula sim card Thailandnya. Menuju ke tempat penerbangan paginya dan pergi meninggalkan Korea Selatan setelah delay 1 jam lamanya dengan air mata yang kembali membasahi pipinya.

Sementara itu, di kamarnya, Jisoo baru saja selesai dengan mandi paginya. Dia ada kelas pagi untuk hari ini. Dosen yang menyebalkan karena mengganti jam kelas seenaknya.

Matanya kini sedang asik menggulir aplikasi SNSnya. Setelah di rasa bosan, ia membuka aplikasi obrolannya. Pesan yang ia buka pertama kali adalah pesan dari Lisa.

Lisaranghae!!
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

|Yesterday, 11.48 PM
Eonnie, mungkin kau membaca pesan ini di saat aku sudah berada di pesawat yang membawaku pergi menjauh darimu.

Pertama, kuucapkan terima kasih karena telah menjadi temanku. Kedua, kuucapkan maaf karena aku pergi tanpa berpamitan dulu padamu. Ketiga, kuucapkan terima kasih karena telah memilihku dari sekian banyak wanita untuk jadi tempatmu berkeluh kesah. Soal 'dia' itu adalah kau. Keempat, dan ini terakhir, Joahaeseo, Mian.

Sampai bertemu lain kali, salam hangat, Lalisa Manoban.

Pesan panjang itu sukses membuat Jisoo terpaku, "Jadi? Kenapa kau bodoh Kim Jisoo!!!" Jisoo segera menyambar mantelnya, memakainya secara cepat dan merapikan sedikit penampilannya.

Tangannya yang lainnya sibuk menghubungi Lisa, dan tangannya yang lainnya sibuk memasangkan sepatu sneakers, "Ah Pabbo-ya!" teriaknya. Ia tak peduli dengan sekitarnya. Ia terus berlarian sembari mencoba untuk menghubungi Lisa.

"Angkatlah, jebal!" terus seperti itu hingga ia berhenti di tempat penyeberangan, tanpa menoleh kanan-kiri, ia langsung berjalan. Mengabaikan klakson dan cacian maki orang karema menyeberang seenaknya. Hingga klakson terpanjang mengisi indra pendengarannya dan seketika dunia gelap.

Di lain tempat, kantong udara membungkus mulut serta hidung penumpang pesawat dengan tujuan Korea Selatan-Thailand. Panik. Tentu saja, pemberitahuan bahwa ada masalah pada mesin pesawat karena menabrak burung.

Lisa berdoa, tangannya terkepal erat di depan dada. Berdoa untuk diselamatkan pada sang pencipta, namun Tuhan berkata lain. Mesin pesawat itu mati total, lantas ketinggian berkurang dengan drastis.

Byur blum!!

Pesawat itu jatuh ke laut. Tenggelam secara perlahan dan dramatis.

"Kim Jisoo~ Joahaeseo, Minhae-yo." itu adalah kalimat terakhir sebelum paru-paru Lisa terisi penuh oleh air garam.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

End
Yeah, sad ending. Huhuu  (ㅠㅠ). Feel Eobseo? Mianhaeyo! Ngebut beneran.

Malang, 4 November 2021

[✓] ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang