[GXG] - Blackpink

7.7K 100 5
                                    

Tittle : not bad, right?
Cast :
   - Lalisa Manoban Blackpink - Submissive
   - Kim Jisoo Blackpink - Dominant

Request by makhluk317astral__

I know this is so crazy. So short. Dan aneh.

Requestnya ada BDSM. Tapi kupikir aku gak mau merusak beberapa pembacaku yang masih dibawah umur dan masih "lurus". Beda dengan diriku yang sudah "hancur" karena BDSM. Maaf ya BDSM dikit. Aku gak mau orientasi kalian, baik yang belum atau udah kerusak atau makin rusak.

Votenya jangan lupaa~~

Typo abaikan okay?

.
.

Dua wanita cantik itu sedang berada di luar padahal jam sudah menunjukkan jam 01.34 pagi. Dengan cuaca -3°C, semua orang jelas bergelung di dalam selimut daripada di luar tidak jelas.

"Ayo pulang Moms, ini dingin." wanita yang dipanggil 'Moms' itu menggeleng.

"Lepas pakaianmu sayang, Mommy akan menghukummu sebelum kita pulang."

"Di sini Mom? Ini minus tiga Mom, aku bisa hipotermia."

"Ya sudah, tidak pulang." wanita bergaris Thailand itu merengut. Kemudian dengan cemberut melepas pakaiannya tanpa terkecuali. Membuat Mommy, Kim Jisoo, tersenyum senang.

"Nah begitu. Mengangkang di kursi itu," tanpa banyak bicara, Lisa, panggil saja begitu, melakukan apa yang diperintahkan. Mengangkang lebar setelah pantat polosnya menyentuh dinginnya bangku besi ditaman itu. Jisoo dengan inisiatif mengambil salju yang baru saja turun tadi. Mengepalkannya menjadi bentuk penis dan menempelkannya pada vagina merah Lisa.

"Ughh Momsshhh…" tubuh Lisa menggelinjang pelan seiring dengan sensasi dingin itu. Otak Jisoo menggila, ia dengan segera melebarkan bibir vagina Lisa dan memasukkan salju itu ke dalam vagina Lisa walau tidak sempurna.

"Nikmat bukan?" Lisa hanya mengangguk saja, karena dia dilarang menggelengkan kepalanya saat Mommy-nya memberikan hadiah atau hukuman.

Jisoo mengambil dua genggam salju lagi, mendekati Lisa dari belakang dan menempelkan salju itu ke payudara Lisa yang polos tidak tertutup kain apapun.

"Mmhhh Momshhh dinginhhh…" Jisoo meremas payudara itu tanpa membuang saljunya terlebih dahulu. Tubuh Lisa sudah sepenuhnya memerah karena hawa dingin.

"Lisa, apa kau lihat tiang di sana? Gosoklah dia dengan dua payudaramu ini seperti kau menggosok penis suami Mommy." Jisoo berbisik rendah. Membuat Lisa menatap tiang yang dimaksud. Kemudian menatap Jisoo yang memberinya tatapan datar. Mengangguk paham dan bangkit untuk melakukan perintah Mommy-nya. Sedikit tertatih karena salju dalam vaginanya masih ada salju yang belum mencair semuanya.

Menempelkan belahan payudaranya pada tiang tersebut. Sensasi dingin langsung menghampirinya. Sementara Jisoo memeluknya dari belakang, setelah melepas celana dalamnya. Melesakkan penis buatan yang di desain seperti celana dalam pantat Lisa.

"Oughh… ini menyentuh rahimku." desis Jisoo. Dildo di dalam vaginanya terdorong jauh masuk. Sementara Lisa menahan desahannya. Sexs public yang gila. Kedua tangannya sibuk merapatkan payudara gemuknya ke tiang tersebut sementara pantatnya terisi oleh penis palsu milik Jisoo.

"I'll move." Jisoo langsung bergerak tanpa persetujuan Lisa, menggerakannya brutal tanpa peduli sekitar. Setelah 4 menit bergerak, akhirnya ia berhenti untuk melepas penyatuan mereka. Mengambil paperbag berisi mainan.

Membuat Lisa menungging dengan posisi yang sama dan sebelah tangannya mengangkat kaki Lisa. Memasukkan sebuah vibrator pada vagina becek Lisa.

"Gosok tiang itu Lisa." Lisa melakukan apa yang di perintahkan. Gila? Memang. Tapi Lisa suka sensasi dingin dan sedikit kasar pada payudaranya.

Lisa terus menggesek tiang itu. Rasanya sungguh nikmat. Rasa kasar dari es batu yang menempel di tiang tersebut menjadi nikmat tersendiri.

"Ah Lisa, aku ingin kau duduk diatas salju dengan vaginamu yang menempel pada salju itu. Pasti kau akan merasa nikmat." Lisa berhenti dengan kegiatannya. Menatap Jisoo yang baru saja melontarkan ide gila.

Tanpa banyak protes, Lisa melakukan apa yang diperintahkan. Vaginanya terasa begitu dingin karena langsung bersentuhan dengan salju itu. Pantat, pada, dan betisnya juga merasakan dingin yang sama. Sementara Jisoo mengambil bra Lisa. Mengisi cup bra tersebut dengan salju.

Menghampiri Lisa dan memakaikan bra itu pada Lisa.

"Dinginhhh…" Lisa mendongak. Membuat Jisoo tertawa pelan.

"Ayo bangun, kita pulang." Jisoo menyerahkan mantel panjangnya. Membuat Lisa bangkit dan segera menutupi tubuh telanjangnya yang sudah begitu merah.

Keduanya berjalan pulang dengan sesekali Lisa berhenti karena vibrator yang terpasang apik di vaginanya. Tiba diapartemen, keduanya langsung menyalakan penghangat ruangan.

"Kau sudah pulang sayang?" Jisoo mengangguk, "Aku akan tidur kalau begitu, kalian jangan lupa tidur. Malam istriku, malam jalangku." pria itu masuk ke dalam kamarnya dan juga kamar Jisoo.

Sementara Jisoo melepas mantel panjang dan bra basah yang dipakai Lisa. Mengambil tali yang sudah terpasang apik di langit-langit unit apartemennya. Jisoo menarik tali tersebut dan melilitkannya pada tubuh Lisa dengan apik dan telaten.

Membuat simpul yang akan menahan tubuh Lisa. Tangannya juga sempat meremas payudara gemuk milik Lisa. Mengambil nipple clamp dengan pemberat 10 gram dimasing-masing penjepitnya.

"Kau pasti suka." Jisoo memasangkan benda tersebut ke puting Lisa yang mencuat. Mengambil borgol dan memasangkannya pada pangkal payudara Lisa.

"Ughh Momshh…"

Jisoo mengambil belasan vibrator. Menaruh 4 egg vibrator pada bra basah yang tadi Lisa pakai dan segera memakaikan itu pada Lisa. Tangannya beralih pada dua vibrator dengan tonjolan-tonjolan jelas. Memasukkan keduanya ke dalam vagina Lisa.

"Aarghhh… Mommmhhh~" Lisa mendongak menikmati vibrator yang memenuhi vaginanya itu. Sementara Jisoo mengambil tiga vibrator lagi dan memaksanya untuk masuk ke dalam lubang pantat Lisa.

Tangannya beralih pada remote-remote pengontrol vibrator itu. Menyalakannya satu persatu ke mode maximum membuat Lisa menggeram kaget dan mendesah.

"Nikmati mainanmu Lisa. Aku tidur duluan." Jisoo masuk ke dalam kamar dimana suaminya sudah pulas. Meninggalkan Lisa yang mendesah tak karuan karena alat-alat yang mengerjai tubuhnya.

.
.

Pagi tiba tak lama setelah itu, suami Jisoo yang pertama kali bangun harus merasa horny karena desahan Lisa. Namun ia abaikan karena ia masih memiliki rapat penting seharga dua unit penthouse di bilangan pusat Seoul.

"Semalaman kau begitu?" Lisa mengangguk lemah. Istrinya memang gila jika sudah menjadi dominan. Untung saja jika diranjang bersamanya, Jisoo adalah submissive yang menurut.

"Ya sudah, nikmati saja. Katakan pada Jisoo kalau aku berangkat awal, ada meeting penting." lagi-lagi Lisa mengangguk lemah. Membuat pria itu melenggang pergi.

Selang dua jam, Jisoo keluar dari kamarnya. Berjalan ke arah dapur untuk mengambil air dan menghampiri Lisa.

"Nikmat bukan? Aku tau ini nikmat, itu yang akan kau dapatkan karena sudah berselingkuh dengan suamiku." Jisoo dengan gila memaikan tempo vibrator yang terpasang apik di tubuh Lisa. Membuat tubuh Lisa menggelinjang hebat karena tempo yang berantakan dan tak tertebak.

"Kita lanjutkan yang semalam." Jisoo menyunggingkan senyum liciknya dan setelahnya suara rintihan dari Lisa mengisi harinya.

END

Kan sudah kubilang ini aneh dan pendek.

Maaf diluar ekspektasimu. Hanya ini yang terlintas diotak yang aman buat kalian.

[✓] ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang