[BXB] - Stray Kids

1.9K 17 0
                                    

Judul : Salah, mungkin (?)
Karakter :
    - Bang Chan Stray Kids
    - Seo Changbin Stray Kids
.
.

Malam setelah hari terakhir rekaman promosi album Maxident, Chan dan yang lainnya seperti biasa sedang menikmati hari libur sehari. Karena besoknya mereka akan terbang menuju Jakarta untuk melakukan konser.

"Bin~" Changbin yang dipanggil segera menoleh. Menghentikan kegiatannya menatap ponsel. Mendapatkan afeksi dari Changbin, Chan segera menjatuhkan dirinya disamping Changbin. Menelusupkan wajahnya ke leher yang lebih muda dan memeluk erat tubuh kecil kekar itu dengan erat.

"Hyung, kenapa?" Changbin meletakkan ponselnya, sepertinya Chan sedang manja. Terlihat dari bagaimana gestur tubuh yang Chan berikan membuatnya menaruh perhatian seluruhnya pada pemimpin group itu.

"Biarkan aku memelukmu sebentar." Changbin hanya mengangguk. Keduanya kontan diam tanpa berniat bersuara sama sekali. Changbin menikmati pelukan yang Chan berikan dan Chan juga menikmati tubuh kekar milik Changbin yang sangat nyaman untuk dipakai berpelukan.

Leo dan Libra itu menikmati masing-masing apa yang mereka rasakan hingga tak sadar jika keduanya tertidur.

.
.

Pria dengan shio kelinci itu terbangun saat merasakan hal yang aneh pada tubuhnya. Berusaha membuka matanya yang terasa berat, ia bisa melihat samar tubuh Chan yang telanjang berada tepat diatasnya.

"Chan Hyung? Kau mau apa hun?" Changbin yang belum sepenuhnya sadarpun tersentak kala ia merasakan benda aneh masuk ke dalam mulutnya.

Benda itu bergerak masuk dan keluar dengan tempo yang sama. Ia masih memproses apa yang terjadi.

"Hahhh Changbinhh..." mendengar namanya dalam suara khas aussy itu membuat Changbin tersadar, dengan cepat ia memberontak namun gagal karena tangannya tidak bergerak sama sekali.

Chan yang melihat hal itu hanya tersenyum, ia tau jika Changbin lebih kuat darinya. Maka dari itu ia mengikat kedua lengan Changbin menjadi bentuk sayap ayam.

"Jangan digigit ya Binhhh... aku gak mau kamu besok gak bisa jalan benar di airport." Chan kembali menggerakkan pinggulnya dengan tempo yang tetap. Sementara Changbin hanya bisa terdiam memejamkan matanya terus berusaha untuk melepaskan ikatan di tangan.

Melihat itu, Chan segera menggerakkan pinggulnya lebih intens lagi. Penis itu bergerak dengan cepat menerjang pangkal tenggorokan Changbin. Membuat Changbin berhasil tersedak dan merasakan mual yang berarti.

"Mmphh…" Changbin benar-benar ingin mengeluarkan penis Chan yang menyumpal mulutnya. Tenggorokannya mulai terasa panas dan mulutnya sudah lelah terbuka lebar karena jujur, penis Chan itu besar! Jika tidak ereksi saja sudah cukup besar (bagi Changbin), namun jika ereksi, penis itu bisa jadi lebih besar, panjang, dan gemuk juga berurat yang membuat semua orang yang melihat akan merasakan getaran geli menyengat pada bagian bawah mereka.

Chan terus melakukan hal itu hingga ia akhirnya klimaks di wajah Changbin. Mengatur nafas dan menatap Changbin yang memilih diam karena cairan spermanya berada tepat di belah bibir Changbin yang cantik itu. Chan yakin, Changbin tidak mau jika spermanya masuk ke dalam mulutnya.

"Kau hebat Binnie, terima kasih untuk malam ini. Aku harap kau tidak menceritakan ini kepada siapapun, karena jika kau menceritakan ini kepada orang lain. Aku akan membuatmu susah berjalan. Paham sayang?" Changbin hanya mengangguk, ia terlalu malas meladeni pria yang sering kali dielukan sebagai suami idaman itu.

Chan turun dari atas tubuh Changbin, melepaskan ikatan di tangan Changbin dan segera mengecup bibir Changbin yang mana di bibir itu ada cairannya sendiri. Ia tidak masalah berbagi sperma antar mulut, selama itu bersama Changbin.

"Kita punya waktu satu jam tigapuluh menit untuk tidur, ayo tidur lagi." tanpa membersihkan sperma yang ada di bibir Changbin, Chan segera memeluk badan Changbin dan kembali tidur.

Mengabaikan Changbin yang merasa tidak nyamn dengan cairan aneh di bibirnya.

.
.

"Baiklah, Thanks baby stay , thanks stay~ bye bye!" dengan pose manis dan tampannya, Chan mengakhiri live malam ini. Badannya lelah dan ia merasa bahwa punggungnya semakin tidak membaik karena ia sudah terlalu banyak bergerak seharian.

Membereskan semua barangnya dan segera pergi menuju kamar Changbin adalah rencana yang sudah Chan siapkan sesaat setelah live-nya berakhir.

"Changbin~" mendengar itu, Changbin jadi sedikit was-was.

"Mau apa kau Hyung? Kalau kau berniat melakukan hal itu lagi, lebih baik pergi saja. Aku tidak suka!" Chan jelas menunjukan seringai tipisnya.

Ah kenapa lucu sekali? Andaikan besok libur dan tidak ada jadwal konser serta pemotretan, aku sudah membuatmu mendesah di bawah ku dengan hebat.

Baiklah, Chan akui ia memang memiliki kelainan setelah melihat bagaimana Changbin menggoyangkan pantatnya dengan seduktif di SKZ Talker, membuatnya selalu ingin melihat pantat itu bulat tanpa penghalang sedikitpun tepat menelan penisnya dengan lahap.

"Tidak Bin, aku ingin pelukan dan tidur." Changbin menggeleng, ia menolak keras ide itu. Ia tau apa yang Chan pikirkan.

"Tidak Hyung! Terakhir kali kita tidur berpelukan dan kau malah memperkosaku. Aku tidak mau!"

"Ayolah Bin, waktu itu aku kelepasan dan hilang kendali. Kau terlalu seksi untuk diabaikan, apa kau tidak sadar? Stay suka caramu melakukan hal seksi saat koreografi di panggung."

"Aku tau karena aku sengaja melakukan itu. Lebih baik kau ke kamarmu sekarang Hyung, aku lelah. Aku tidak mau berakhir kau perkosa lagi."

Chan menghela nafas, ya memang dia yang salah. Tapi apa tidak boleh ia kelepasan dan hilang kendali saat ada orang seksi yang sengaja menggoda hormonnya? Memang mereka sesama pria dan juga memiliki penis, tapi tidak dengan orientasi seksual yang meyimpang.

Chan ingin kembali menjadi sosok yang bisa sepenuhnya menyukai wanita, namun kadang hal itu susah karena lingkup kerja dan kenyamanan yang terbangun secara transparan. Berkembang semakin besar dan luas hingga Chan tersesat.

Chan pergi meninggalkan Changbin yang sudah menggelung diri di bawah selimut dan memunggunginya.

Sementara Changbin yang sadar akan kepergian sang Libra pun segera menyingkap selimutnya dan memperhatikan bahwa Chan sudah benar-benar pergi.

"Maaf  Hyung. Aku hanya tidak bisa jatuh terlalu dalam karena perlakuanmu itu. Maafkan aku."

END

.
.

Hai

Eummmm bagaimana kabar kalian? Aku yakin beberapa sedang tidak baik-baik saja atas kepergian sosok yang begitu penuh kehangatan dan senyum.

Tapi jangan sedih terlalu lama oke? Kasihan nanti dia di sana jika kita terlalu bersedih. Aku buka aroha, tapi aku tau bagaimana dekatnya Hyunjin dengan Moonbin. Begitupun dengan hubungan pertemanan Lino dan Moobin.

Kepergiaan Moobin memang mendadak dan membuat semua fandom terkejut, yang paling terpukul adalah keluarga, member ASTRO, dan Aroha serta sahabat-sahabat Moonbin. Tapi kepergiannya benar-benar membuat semua kpopers terpukul dan berduka.

Aku harap walau kita dan Moonbin ada perbedaan kepercayaan dan agama, tetap doakan yang terbaik ya? Semoga doa tulus kita diterima oleh Tuhan sebagai amal kebaikan.

[✓] ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang