Happy Reading🦋
"Kak, nanti temenin Zara ke TPQ ya! kata ustazah harus ada walinya nanti yang nemenin,"
"Sama Bi Imah aja ya! Kakak lagi ada urusan soalnya, nanti Kakak anterin deh, tapi nggak bisa nemenin dulu ya!"
"Yahh ... kok gitu sih Kak? lagian kan sekalian Kakak nungguin Zara selesai dulu baru pulang,"
"Tau nih, mending ikut Zara aja sana! siapa tahu nanti dapet pencerahan,"
Perkataan Rhea barusan, langsung mengundang tatapan tajam dari Ale.
Kini, ketiga orang itu sedang memperdebatkan sesuatu. Ale, Zara, dan Rhea sedang mempermasalahkan tentang Ale yang tidak mau ikut masuk menemani Zara ke TPQ. Sedangkan, Rhea ngotot, memaksa Ale agar menuruti permintaan Zara.
"Udah ya! Zara mending ke kamar dulu buat siap-siap! nanti Kak Lea pasti mau kok!" titah Rhea. Zara pun menuruti perintah sepupunya itu.
Setelah dirasa Zara sudah menjauh dari mereka. Lantas, Ale menatap penuh permohonan pada Rhea. "Lagian kenapa nggak lo aja sih yang nganter Rhe? gue kan malu nanti, masa harus pakek beginian?" Ale melirik penampilannya dari atas hingga bawah. Yang pastinya selalu tidak sopan di mata Rhea. "Gue juga pasti nggak nyaman nantinya," lanjut Ale.
"Ya lo tinggal pakek gamis sama jilbab! apa susahnya?"
"Tap ...."
"Nggak punya ya? ntar pakek punya gue aja!"
"Bukan nggak pu ...."
"Oh ... iya, ya. Lo kan punya banyak. Cuman pakeknya pas acara keluarga aja," cibir Rhea.
"Serah lo deh!" Ale pergi meninggalkan Rhea. Dia sangat kesal karena setiap kali ingin menyelesaikan ucapannya, Rhea langsung memotongnya. Sedangkan, tanpa Ale ketahui Rhea sedang cekikikan sendiri di tempatnya.
__________
Akhirnya, setelah perdebatan panjang, mau tak mau Alelah yang harus mengalah. Dia terpaksa harus ikut Zara ke TPQ.
"Kak, nanti ikut masuk ya!" pinta Zara.
"Nggak usah deh ya! mending nanti Kakak balik lagi jemput kamu," tolak Ale.
"Nggak mau! pokoknya harus ikut masuk!"
Mereka masih saja memperdebatkan masalah ini sampai di depan gerbang TPQ, Ale yang tidak mau ikut masuk menemani. Sedangkan, Zara yang masih tetap dalam pendiriannya, yakni, memaksa Ale masuk TPQ bersamanya.
"Inget ya! jangan lama-lama!"
"Iya Kak, palingan dua jam," balas Zara.
"Buset, dua jam? kira-kira gue mau ngapain aja nanti?" batin Ale.
Zara yang menangkap ekspresi terkejut Kakaknya pun langsung memelas. "Pliss ... Kakak ikut ya!" mohon Zara dengan memperlihatkan puppy eyesnya.
Akhirnya Ale tak punya pilihan lain, selain mengikuti ajakan Zara.
"Ya udah deh, iya," pasrah Ale.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Untuk Azalea (On Going)
Diversos[FOLLOW DULU SEBELUM BACA^^] #Cerita ini diikut sertakan dalam Event Writing Marathon bersama Cahaya Pelangi Media. #WMReligiCPM _BLURB_ Terkadang seseorang terpaksa harus hidup dalam kepalsuan, hanya karena ingin terbebas dari masa lalunya, mereka...