Happy Reading🦋Ale menatap kesal pada Elsa. Entah karena memang sudah menjadi musuh, atau karena ucapan Elsa barusan?
"Heh, gue tau emang gue yang nabrak. Tapi lo juga salah, baju gue sampe basah nih." Ale menunjuk seragamnya yang sudah basah.
"Wahh ... wah, anak cupu dari mana nih? udah tobat lo?" cibir Elsa.
"Diem deh lo!" sungut Ale.
"Ya kan, biasanya ngejablay. Tapi kok sekarang, tumben banget pakek baju sopan begitu?" tanya Elsa.
"Jaga omongan lo ya!"
"Kenapa? marah? nggak suka? berarti emang bneng dong, ucapan gue lo emang jablay kan?" tantang Elsa.
Ale yang tersulut amarah pun, langung berdiri dan metebut minuman yang ada di tangan Elsa. Dan ....
Byuurrr ....
Ale menyiram Elsa dengan minuman tadi.
"Arkkkhh ... sialan lo! ini baju gue jadi basah," pekik Elsa.
"Lo yang duluan," balas Ale santai.
"Beib kamu lihat deh, dia nyiram aku," adu Elsa pada Bagas.
"Udah, deh lo berdua nggak usah ribut-ribut! dan lo, jangan ganggu gue lagi!" tunjuk Bagas pada Elsa.
"Ternyata nggak pacaran," batin Ale.
Tanpa sadar, senyumnya terbit kala mengetahui bahwa termyata Elsa dan Bagas tidak berpacaran.
"Heh, apa-apaan lo senyam-senyum nggak jelas," bentak Elsa.
"Nggak sih, cuman kasihan aja sama lo yang nggak dianggap," sindir Ale.
Lalu yang terjadi adalah aksi jambak-jambakam di antara kedunya. Sontak, hal tersebut menyita perhatian orang-orang. Sedangkan Bagas hanya memandang bingung kedua gadis di depannya. Karena tidak tahu harus apa, takut-takut nanti jika melerai malah yang ada dia dosa, jadilah lali-laki itu memutuskan untuk pergi memanggil guru saja.
Ale sangat kesal hari ini. Baru, hari pertama dia sudah mengalami hal yang menyebalkan. Dia menghela napas lelah. "Ternyata ini semua nggak semudah yang gue kira," cicit Ale.
Kini, dia sedang di rumah. Namun, di rumah hanya ada Bi Imah dan Papanya. Ale cukup kaget saat mendapati Papanya di ruang kerja, karena, tumben sekali Ale melndapatinya di rumah sore hari begini, kalau tidak ada hal pemting yang akan dilakukan. Sedangkan, Rhea, mungkin saja gadis itu sedang menemani Zara untuk ke TPQ.
Tok, tok, tokkk ....
Suara ketukan pintu kamar, membuat Ale tersadar dari pikiran-pikirannya. Lalu, Ale bergegas membukakan pintu. Dan, tenyata ada Bi Imah. "Apa apa Bi?" tanya Ale tanpa basa-basi.
"Itu Non dipanggil sama tuan," ucap Bi Imah.
___________
Sore hari sudah berganti malam. Dan di sinilah, Ale sekarang. Sedang berkumpul bersama keluarga besar dari sang Papa. Mereka akan melangsungkan acara makan malam keluarga. Ale heran, mengapa acaranya tiba-tiba seperti ini. Karena, sudah lama mereka tak berkumpul seperti ini. Jika ada acara seperti ini pun, pastilah ada hal penting yang ingin dibicarakan. Ale berpikir hal penting apa yang akan disampaikan malam ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Untuk Azalea (On Going)
De Todo[FOLLOW DULU SEBELUM BACA^^] #Cerita ini diikut sertakan dalam Event Writing Marathon bersama Cahaya Pelangi Media. #WMReligiCPM _BLURB_ Terkadang seseorang terpaksa harus hidup dalam kepalsuan, hanya karena ingin terbebas dari masa lalunya, mereka...