13th December
Cuaca dingin semakin terasa begitu memasuki pertengahan bulan desember. Sebenarnya, Berlyn sangat malas untuk keluar rumah kalau suhu udara diluar sedang dingin, namun demi kepentingan tugas, ia harus rela meninggalkan seluruh kehangan didalam rumah.
Yeah, hari ini Berlyn ada janji bertemu dengan seorang dokter psikolog kenalan Jaehyun, namanya Dokter Lee⸺entah Lee siapa namanya, Berlyn tidak tahu. Beberapa waktu lalu, saat semuanya berkumpul di rumah Berlyn, Jaehyun sudah membicarakan soal pertemuan hari ini. Awalnya, Berlyn akan pergi dengan Mark. Namun, tadi pagi Mark baru bilang kalau hari ini ada jadwal dadakan dari dosen, jadi dia harus ke kampus. Mark sebenarnya tidak enak hati, karena sudah menunda janjinya dengan Berlyn, tapi situasinya tidak bisa ditolerir. Jadilah Mark memilih untuk pergi ke kampus hari ini, sementara Berlyn yang pergi ke dokter.
Bukan apa-apa, tujuan Berlyn pergi ke dokter untuk melakukan sesi wawancara dan mengumpulkan beberapa kasus psikologis yang pernah pasiennya alami. Sebelumnya Berlyn pun sudah sempat menghubungi Dokter Lee, dan ia bersedia untuk dimintai waktu sebentar sekedar berbagi informasi⸺katanya sih supaya dia ada selingan ditengah penatnya mengurus para pasien.
Dokter Lee membuka praktek sendiri⸺tempatnya pun tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Berlyn, jadi Berlyn merasa ia tidak perlu khawatir untuk pergi sendiri.
Sesampainya di tempat praktek Dokter Lee, Berlyn langsung ke meja administrasi untuk mengkonfirmasi janjinya dengan Dokter Lee.
"Permisi, maaf sebelumnya, saya Berlyn, saya kemarin sudah menghubungi Dokter Lee untuk janji hari ini. Kira-kira jam berapa jadwal Dokter Lee kosong?" tanya Berlyn pada seorang perempuan muda yang seorang customer service.
"Oh, sebentar.... Nona Berlyn, ya?" ujar si perempuan itu sambil mengecek komputer miliknya. Tidak lama kemudian dia ingin mengkonfirmasi pada Berlyn terkait jadwal kosong Dokter Lee, tapi sayangnya, belum sempat bicara, seorang laki-laki yang entah sejak kapan sudah berdiri didekat meja administrasi, menyelak pembicaraan antara dua perempuan muda itu.
"Oh, Berlyn ya?" tanyanya. "Yuk, masuk sekarang." ujarnya, kemudian dia menatap perempuan muda di balik meja administrasi. "Makasih ya Chae, dia ini kenalan aku, adiknya temen."
Lantas Dokter Lee memberi kode supaya Berlyn mengikutinya. Tidak berapa lama, mereka sampai di ruang praktek Dokter Lee. Berlyn langsung dipersilakan duduk disebuah bangku yang berhadapan langsung dengan meja kerja Dokter Lee.
"Oke, sebelumnya kenalin aku Lee Taeyong. Kamu bebas panggil aku Taeyong, oppa, atau apa aja terserah kamu." katanya memperkenalkan diri terlebih dahulu pada Berlyn. Kemudian laki-laki itu melanjutkan lagi, "aku udah denger dari Jaehyun, kalo kamu butuh bantuan untuk tugas kamu. Jadi apa yang bisa aku bantu buat tugasmu?"
"Aku juga mau ngucapin makasih karena Dokter Lee udah luangin waktu buat aku, demi kelancaran tugas kampus ku." sahut Berlyn.
Berlyn pun mulai membuka laptop yang sejak tadi dia bawa didalam tas, kemudian membuka file tugas miliknya dan Mark, dan memperlihatkan tugasnya pada Dokter Lee. Dokter Lee pun membaca hasil research milik Berlyn, sesekali mengangguk⸺entah dia merasa tugas Berlyn sempurna atau ada ilmu baru yang baru ia ketahui.
"Wait, ini tugas Prof Choi, ya? Jangan-jangan kita sekampus." ujar Dokter Lee setelah membaca seluruh penelitian Berlyn. Pria muda itu merasa pernah membuat penelitian yang sama sebelumnya, ketika ia kuliah. Dan format tugas yang diberikan pun masih sama, hanya saja dulu ia melakukannya sendirian.
"Emang Jaehyun nggak cerita soal ini?" tanya Berlyn, alih-alih menanggapi tebakan Dokter Lee, karena merasa sama-sama mengenal Prof. Choi. Ini menandakan mereka berasal dari sekolah yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delicate
FanfictionAwal pertemuan, Mark Lee tanpa sengaja mendapati Berlyn ;si gadis blasteran; menangis sendirian disebuah ruangan kosong. Laki-laki itu bukan orang yang suka ikut campur urusan orang lain, jadi ketika dia mendengar gosip aneh tentang Berlyn, Mark mem...